Gubernur Bali Diminta Konsisten Ganti Batubara di PLTU Celukan Bawang

Suasana saat persidangan di PTUN Denpasar dimana pihak Perusahaan diwakili pengacara kondang Hotman Paris Hutapea (kanalbali/Dok)

DENPASAR, kanalbali.com - Gubernur Bali Wayan Koster diminta untuk konsisten mengembangkan energi bersih di Bali dengan mengganti batubara menjadi gas di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Celukan Bawang, Buleleng.

Permintaan itu disampaikan oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bali, Rabu (12/12) yang mewakili warga Celukan Bawang dan Greenpeace mengajukan gugatan atas izin lokasi yang dikeluarkan oleh Gubernur Bali sebelummnya Made Mangku Pastika.

Saat ini gugatan berada di tingkat banding di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya. "“Kami mengapresiasi komitmen Gubernur Bali terpilih tetapi upaya tersebut tentu harus dilihat secara nyata dengan mengajukan penarikan kontra memori banding yang telah diajukan oleh Pemerintah Bali”, tegas Ni Kadek Vany Primaliraning, Direktur LBH Bali. Penarikan itu otomatis akan membuat gugatan atas izin PLTU dikabulkan.

BACA JUGA : Kasus Reklamasi, WALHI Bali Gugat PT. Pelindo III Benoa di KIP

“Kami akan terus berjuang bersama warga terdampak dan masyarakat Bali untuk mendapatkan putusan yang berkeadilan dengan menghormati pemenuhan HAM dan prinsip-prinsip Lingkungan Hidup (Ekologi)”, ungkapnya.

Pihaknya sudah menyajikan banyak bukti mengenai kerugian yang akan dialami oleh masyarakat yang tinggal disekitar PLTU Celukan Bawang. Bukti kerugian yang akan diderita oleh masyarakat akibat telah beroperasinya PLTU Celukan Bawang 1 x 380 MW.

Ada juga prediksi dampak yang akan ditimbulkan pada ekosistem laut yang saat ini menjadi daya tarik wisata Bali barat, seperti lumba-lumba dan jalak Bali.

Di tengah proses pengadilan dan pemeriksaaan perkara oleh Hakim Banding PT TUN Surabaya, Gubernur Bali terpilih pada Pilkada 2018 Wayan Koster mengeluarkan ide untuk mengubah bahan bakar PLTU Celukan Bawang dari batubara menjadi gas. (kanalbali/RLS)