Konten Media Partner

GWK Siapkan Pesta Kembang Api Terbesar di Malam Tahun Baru

26 Desember 2019 14:09 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
salah-sau sudut kawasan GWK - IST
zoom-in-whitePerbesar
salah-sau sudut kawasan GWK - IST
ADVERTISEMENT
GWK Cultural Park akan melangsungkan pesta perayaan pergantian tahun dengan kembang api terbesar di Bali. Pesta juga akan dibalut dengan rangkaian event bertajuk GWK MuFest 2019.
ADVERTISEMENT
"Terbesar di Bali, karena kalau dibandingkan dengan kembang api di Kuta tahun lalu itu kembang apinya tidak sampai 10 ribu. Sekarang ini yang kita siapkan sampai 20 ribu kembang api untuk tahun ini," ujar Head of Division - Marketing Communication & Event GWK Andre Prawiradisastra, Kamis (26/12).
Selain perayaan kembang api dalam rangka menyambut tahun baru, event bertajuk GWK MuFest 2019 yang akan berlangsung dari tanggal 28 Desember 2019 hingga 5 Januari 2020 itu akan akan menghadirkan berbagai kemeriahan bagi pengunjung GWK Cultural Park, mulai dari GWK MuFest #Foodventure dengan puluhan gerai makanan, minuman serta berbagai food truck.
"Selain itu kami juga sudah berkerja sama dengan PPMKI Bali yang akan menampilkan sederet koleksi mobil dan motor klasik yang bertajuk Classic Motor Show 3. Jadi nanti akan ada pameran mobil dan motor kuno yang sayang untuk dilewatkan," ujar Andre.
ADVERTISEMENT
Andre juga menegaskan, perayaan malam tahun baru di GWK Cultural Park akan dimeriahkan sederet artis, musisi serta ratusan seniman yang akan menghibur mulai dari pagi hingga malam hari. "Diskopantera, Feel Koplo, Joni Agung & Double T serta sederet DJ papan atas Bali siap menggebrak panggung utama pada tanggal 31 Desember 2019 sejak sore hari," terangnya.
Terkait dengan masalah keamanan, Andre mangaku sudah berkordinasi dengan pihak kepolisian untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. "Kita sudah kordinasikan, dan pihak kepolisian sudah pasti akan mendukung kita dengan sistem keamanan yang ketat sebelum masuk ke lokasi acara," tandasnya.
Semester itu, Plt Kadis Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa mengaku tak keberatan jika banyak pengelola pariwisata melangsungkan malam tahun baru dengan sangat meriah. Menurutnya, perayaan tahun baru sudah sangat lumrah dilakukan apalagi di wilayah pariwisata seperti Bali.
ADVERTISEMENT
"Sebagai daerah wisata, tentu perayaan tahun baru sudah lumrah dilakukan dimana mana. Karena ajang pergantian tahun ini dipakai sebagai momentum untuk mengevaluasi atau introspeksi agar kedepan lebih baik, dan sebagai wujud rasa syukur. Dan dari Rasa syukur itu biasanya diaplikasikan dengan cara yang meriah termasuk merayakan kembang api di tahun baru," ujar Astawa
Dia hanya berharap, pihak-pihak yang melangsungkan kegiatan malam pergantian tahun dengan meriah harus memiliki standar keamanan yang ketat. "Harus waspada, karena tidak bisa karena kita kan tidak bisa mengindikasi orang apakah maksudnya baik atau tidak, terutama bagi penduduk penduduk baru yang mencurigakan," jelasnya.
Apalagi menurut Astawa, mengandalkan kepolisian saja tidaklah cukup untuk mencegah hal buruk terjadi. Harus ada sinergi dari masyarakat secara keseluruhan untuk melakukan pemantauan kepada orang yang mencurigakan. (Kanalbali/ACH)
ADVERTISEMENT