Hari Lingkungan Hidup, Siswa SD Olah Sampah Plastik

Konten Media Partner
5 Juni 2018 20:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hari Lingkungan Hidup, Siswa SD  Olah Sampah Plastik
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
KEGIATAN memungut dan mengolah sampah plastik oleh relawan Gapsap di SDN 1 Mambang. Sejak dini anak-anak di sekolah tersebut diajarkan peduli dengan sampah plastik.(kanalbali/KR8)
ADVERTISEMENT
TABANAN, kanalbali.com -- Hari lingkungan hidup sedunia yang jatuh pada tanggal 5 Juni diperingati dengan turun ke jalan dan memungut sampah plastik oleh anak-anak sekolah dasar di SDN 1 Mambang, Kecamatan Selemadeg Timur.
Siswa dari kelas satu hingga enam ini memungut sampah di sekitar lingkungan mereka. Setelah dipungut, lalu sampah diolah menjadi kerajinan di sekolah
Kegiatan memungut sampah plastik ini telah berlangsung sejak 2014, awalnya gerakan ini untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Hingga tahun 2015 mereka fokus pada penanggulangan sampah plastik.
Saat ini gerakan peduli sampah plastik oleh siswa SDN 1 Mambang dinamakan Gapsap yang merupakan singkatan dari Gerakan Anak-anak Peduli Sampah Plastik“Sekarang seluruh siswa di SDN 1 Mambang Terlibat,” kata Pembina Gapsap, I Wayan Budi Susila.
ADVERTISEMENT
Ditemui pada Selasa (5/6) Budi Susila memberikan pengarahan kepada anak-anak relawan Gapsap. Pria 49 tahun ini memang sejak awal membina gerakan peduli lingkungan di SDN 1 Mambang.
Setelah mendapatkan pengarahan, para siswa yang sedang masa liburan sekolah ini membawa satu kantong plastik yang nantinya diisi dengan sampah plastik yang ditemukan di jalan.
Area yang menjadi wilayah kerja para aktivis muda ini ada di enam banjar, yakni Banjar Mambang Kaja, Banjar Mambang Tengah, Banjar Mambang Gede, Banjar Mambang Celuk Kaja, Banjar Mambang Celuk Kelod dan Banjar Sambat See.
Di setiap wilayah kerja ada satu orang koordinator atau yang disebut kelihan Gapsap. Tugas dari kelihan Gapsap ini adalah menggerakkan anggotanya yang berjumlah sekitar 20 hingga 25 orang setiap banjar untuk melakukan pembersihan serta monitoring sampah plastic.
ADVERTISEMENT
“Jumlah total relawan gapsap sebanyak 111 siswa yang seluruhnya bersekolah di SDN 1 Mambang,” terang Budi Susila.
Setelah sampah terkumpul biasanya akan dibawa ke sekolah untuk diolah atau diolah di rumah masih-masing menjadi eco break atau botol plastik yang berisi sampah.
Selain menjadikan eco break, aktivis sampah plastik di SDN 1 Mambang juga membuat gapura dari limbah botol plastic, kerajinan tangan serta kolam air mancur dari botol plastic. Anak-anak di sana juga memiliki yel-yel tentang sampah plastik.
“Pihak sekolah berharap para aktivis muda sampah plastik ini bisa tetap menjaga lingkungan meskipun sudah tamat dari SDN 1 Mambang,” kata Kelihan Dinas Banjar Mambang Kaja, Ni Wayan Erna Yuliati yang ikut melihat kegiatan Gapsap di sekolah.(kanalbali/KR8)
ADVERTISEMENT