Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Hindari Pelecehan Tempat Suci, Pemprov Bali Diminta Buat Regulasi
17 September 2018 15:10 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
WAKIL Gubernur Bali Cok Ace menerima pernyataan dari Ketua PHDI terkait perlindungan tempat dan kawasan suci (kanalbali/RLS)
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com -- Pelanggaran dengan berfoto di atas pelinggih oleh wisatawan di kawasan suci kembali terjadi. Yang terbaru beredar seorang wisatawan yang diduga berasal dari Denmark sedang jongkok di atas pelinggih Pura Luhur Batukaru dan menjadi viral di media sosial.
Menanggapi aksi yang dianggap sebagai bentuk pelecehan itu, sejumlah tokoh-tokoh Hindu di Bali seperti PHDI Bali, KMHDI, Pimpinan Paiketan, PHRI, Peradah Bali, menggelar rapat bersama anggota DPRD Bali. Acara di Kantor DPRD Bali pada Denpasar (17/9) itu juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace).
Para tokoh umat Hindu sepakat mendesak eksekutif dan legislatif untuk membuat regulasi tentang perlindungan tempat suci dan kawasan suci di Bali. Selain itu ketua PHDI Bali I Gusti Ngurah Sudiana yang sekaligus merupakan perwakilan peserta berharap pemerintah bisa mengembalikan fungsi Pura sebagai tempat suci/persembahyangan, mendorong pemerintah untuk memfasilitasi Desa Pakraman dan PHDI untuk melakukan pengelolaan tempat suci, serta memfasilitasi pesamuan agung Desa Pakraman dalam rangka menyatukan persepsi menjaga kesucian Bali.
ADVERTISEMENT
“Sementara berkaitan dengan kasus wisatawan asing di Pura Batukaru tersebut, kami mohon Polda Bali melakukan proses hukum dan mengamankan pelaku,” ujarnya.
Menanggapi beberapa kesepakatan tersebut, Wakil Gubernur Cok Ace menyatakan kesepakatannya. Bahwasanya, kesucian Pura di Bali perlu dijaga, karena itu merupakan roh dari adat istiadat dan budaya Bali. Sementara mengenai begitu seringnya terjadi pelanggaran di teampat suci, Ia menyatakan pemerintah akan segera mengambil langkah strategis untuk menyusun regulasi tentang kesucian Pura. “Ini salah satu upaya pemerintah untuk menjaga Pura di Bali,” imbuhnya.
Selain itu, pihaknya juga akan mengevaluasi sistem pariwisata di Bali. “Apakah karena kita terlalu terbuka dengan wisatawan sehingga terlalu banyak yang datang, dan memang kualitas wisatawan sekarang memang beda dengan yang dulu,” paparnya.
ADVERTISEMENT
Karena begitu banyaknya wisawatan yang datang, hingga mencapai 6 juta kunjungan per tahun, dan kebanyakan dari mereka tidak didampingi pramuwisata. “Jika pun ada masih banyak guid liar yang beroperasi. Ini juga akan menjadi bahan evaluasi kami,” imbuhnya. (kanalbali/RLS)