Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Rancang Strategi ke Depan, Cok Ace Kumpulkan Komponen Pariwisata
14 September 2018 5:23 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
COK ACE bersama Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, AA Gede Yuniartha Putra (IST)
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com -- Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) mengumpulkan beberapa stakeholders pariwisata seperti Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten /Kota seluruh Bali dan anggota Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Provinsi Bali di Kantor Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Renon, Denpasar, Kamis (13/9).
Pertemuan ini merupakan langkah awal yang dilakukan Wakil Gubernur Bali untuk melakukan penataan bidang kepariwisataan di Bali sesuai dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.
Wagub Cok Ace yang didampingi Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, AA Gede Yuniartha Putra menggunakan kesempatan ini untuk menampung aspirasi awal dari para pemangku kepentingan pariwisata di Bali sebelum membahasnya dengan lebih detail dan merancang strategi ke depan.
“Pada intinya Bapak Gubernur ingin mengetahui apa prioritas yang kita perlukan di bidang pariwisata,” kata mantan Bupati Gianyar ini.
ADVERTISEMENT
Wagub yang juga Ketua PHRI ini mengatakan penataan pariwisata di Bali diharapkan bisa berjalan dengan efektif dan tidak tumpang tindih. “Kalau bisa kita rancang sejak awal agar semua kabupaten bisa memasarkan pariwisata sesuai dengan potensinya masing-masing,” ujar Cok Ace.
Persoalan infrastruktur menjadi salah satu perhatian dalam rapat ini. Jumlah wisatawan yang terus meningkat membuat perlunya koneksi yang baik dari Bali Selatan ke semua kabupaten/kota di Bali. Menurut Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali AA Yuniartha Putra, saat ini rata-rata 20 ribu wisatawan datang ke Bali setiap hari. Diharapkan ke depan anggaran yang ada di pemerintah provinsi dan kabupaten/kota bisa lebih bersinergi untuk perbaikan infrastruktur penunjang pariwisata. (kanalbali/RLS)
ADVERTISEMENT