Pro-Kontra Program KB 4 Anak di Kalangan Artis Bali

Dollar "The Rollic" salah-satu artis pendukung KB Bali (Dok.kanalbali)

DENPASAR, kanalbali.com --- Wacana Program Keluarga Berencana (KB) Bali dengan 4 anak yang dicanangkan Gubernur Bali, Wayan Koster, mendapat tanggapan pro dan kontra di kalangan artis Bali.

Salah satu artis yang setuju adanya program tersebut yaitu, Gung Edi, Penyanyi sekaligus YouTuber asal Denpasar. Ia mengaku program KB Bali merupakan akar Bali yang tak boleh dihilangkan. Menurutnya, masalah ekonomi bukan jadi alasan untuk membatasi jumlah anak, mengingat tetua dahulu memiliki banyak anak. Itu artinya, masih bisa dicarikan solusi.

"Dua anak pun tidak menjadi jaminan untuk perbaikan ekonomi," ujarnya sambil tersenyum.

Hal senada juga diungkapkan basis dari band The Rolic, Dollar. Ia mengaku tidak mau nama anak ketiga 'Komang' dan anak keempat 'Ketut' menjadi hilang. "Itu salah satu identitas Bali, kalau itu hilang ya sama aja Bali perlahan dihilangkan," sahutnya.

Baca juga: KB 4 Anak di Bali Tak Masalah, Soal Tunjangan Bukan Kewenangan BKKBN

Vokalis Anggi setuju 4 anak tapi tak boleh memaksa (dok.kanalbali)

Sementara Ayu Wiryastuti, salah satu penyanyi senior di Bali, menyambut baik wacana itu, asalkan dipastikan soal kesejahteraan keluarga. "Program itu bagus untuk pelestarian namun perlu juga dilihat kondisi ekonomi keluarga agar sesuai," ujarnya.

D'Go Vaspa bahkan menciptakan lagu khusus terkait KB Bali, lewat lagu "Ketut dalam Proses", ia merangkum baik maupun buruk program tersebut. "Kembali lagi ke masyarakat dan harus sesuaikan juga dengan kondisi keluarga," ucapnya.

Salah satu penyanyi jebolah BRTV, Anggi, mengaku senang dengan adanya program KB Bali. Bahkan dirinya merencanakan untuk memiliki empat anak. "Tapi kita juga tidak bisa memaksakan kehendak orang, kalau saya pribadi sih setuju selain sebagai pelestarian banyak anak itu banyak rezeki," ungkapnya.

Berbeda dengan Anggi, vocalis dari band EviE, Evie justru lebih memilih untuk hanya memiliki dua anak. Ia menegaskan sekalipun dirinya orang Bali dua anak menurutnya sudah cukup, alasan lain yang menurutnya menjadi pertimbangan adalah dukungan pemerintah yang belum maksimal.

"Jika Gubernur mau mengembalikan sistem 4 anak agar "ajeg Bali", masyarakat kurang mampu pikir lagi deh, apalagi kondisi ekonomi saat ini makin berat saja," katanya. (kanalbali/GAN)

Ilustrasi Keluarga Berencana. (Foto: Thinstock)