Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten Media Partner
Kamila Andini hingga Aldifi Tegarajasa Raih Award di BaliMakarya Film Festival
22 Oktober 2022 13:07 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Para sineas Indonesia cukup bersinar dalam ajang BaliMakãrya Film Festival ( BFF) 2022. Film berjudul Ajoomma ( Singapura) sukses menyabet Best Film Penjor Award for Southeast Asian Feature Competition.
Sementara, untuk Best Director diraih Kamila Andini dari Indonesia (film Nana), Best Actor diraih Arswendy Beningswara (film Nana), Best Actrees diraih Asmara Abigail ( film Stone Turtle).
Kamila Andini mengaku senang dan terharu menerima penghargaan best director dalam ajang ini. “ Saya kaget dan bahagia, karena terpilih sebagai sutradara terbaik dalam ajang Balimakarya tahun ini, award ini menjadi motivasi untuk lebih berkarya di masa mendatang,” ujarnya.
Sementara kategori Piala Penjor Award for Indonesian Film Showcase, untuk Best Film diraih film berjudul 'Galang' oleh-Adrianto Dewo, untuk Best Director diraih Ismail Basbeth (film Potret Mimpi Buruk), Best Actor M. Aldifi Tegarajasa atau Tegar ( film Tegar). Lalu, penerima Best Actress Salvita Decorte ( film Potret Mimpi Buruk).
ADVERTISEMENT
BaliMakarya Film Festival juga memberikan penghargaan Penjor Award for Best Southeast Asian Documentary: yang diarih Children of The Mist by Ha Le Diem (Vietnam).
Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid dalam acara itu mengapresiasi pelaksanaan BaliMakãrya Film Festival digelar di Bali. Menurutnya, bicara perkembangan festival sinema di Indonesie bahkan Asia Tengegara maka even Balimakarya ini arahnya kesana.
“ Even ini satu diantara sedikit festival film yang fokusnya menampilkan karya-karya di Asia Tenggara, ini kelebihan dari even ini,” ungkap Hilmar Farid.
Lebih lanjut Hilmar berharap semakin banyak kedepan karya-karya wilayah ini (Asia Tenggara) yang ikut dalam kompetisi, apalagi setelah Pandemi Covid-19, dimana film festival yang kedua ini, ia melihat animonya cukup besar.
ADVERTISEMENT
“Dukungan kementerian sudah komitmen memastikan festival film bisa berkembang lebih lanjut tentu berharap ada kerjasama dari berbagai pihak, terutama berbagai sponsor baik dari Bali sendiri maupun nasional maupun internaisonal,” tandasnya.
Hilmar menambahkan, sudah ada pembicaraan dengan teman -teman untuk melihat strategi kedepan, karena ajang film ini bukan ajang kompetisi saja, tetapi juga menjadi tempat para produser, sutradara, penyelenggara film untuk berkumpul. “ Karena ada potensi yang ada disini, kita berharap film festival ini nantinya bisa menjadi hub yang penting di wilayah ini,” pungkasnya.
Ajang perfilman internasional bergengsi ini digelar di Bali diinisiasi oleh komunitas film nasional BaliMakãrya dan telah berlangsung enam hari sejak dibuka Minggu (16/10/2022).
ADVERTISEMENT
Direktur program BaliMakãrya Film Festival John Badalu mengungkapkan pelaksanaan film festival berjalan dengan baik. Berbicara tentang cerita maupun isu yang diangkat sangat mengagumkan. John Badalu menjelaskan masing -masing karya mempunyai cerita yang unik dan isu yang kuat untuk ditampilkan ke dalam bahasa audio visual yang mengagumkan. (kanalbali/RLS)