Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Kampanye Pertanian Organik, Festival Petani Mandiri Digelar di Jatiluwih Tabanan
2 Desember 2022 8:02 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Founder Petani Muda Keren, AA Gede Agung Wedhatama menyebut gelaran ini merupakan upaya menggelorakan semangat anak muda untuk berani terjun di sektor pertanian.
"Kami berusaha mengempowering petani muda di Bali untuk maju mandiri bertani, bagaimana membuat pupuk sendiri pestisida nabati sendiri agar tidak lagi bergantung subsidi," ungkapnya.
Pria yang akrab disapa Gung Weda ini mengatakan dengan pemahaman ilmu pertanian organik dan pemanfaatan teknologi dapat membuat sektor pertanian menjadi sangat menjanjikan. Petani tidak lagi harus menunggu berbulan-bulan untuk mendapatkan hasil.
"Petani pengusaha muda petani itu harus jadi pengusaha, jadi stigma petani sebagai profesi marginal harus disingkirkan, kami berusaha ciptakan mana ATM harian, bulanan, mingguan, tiga bulanan dan seterusnya. Selain itu juga integrasi dari hulu ke hilir," tambahnya
ADVERTISEMENT
Festival itu diisi dengan workshop, edukasi mengenai smart farming, serta padi organik, pembuatan pupuk hingga pestisida nabati. Selain itu ada juga Champions talk, yakni berbincang dengan para petani organik yang telah sukses dari wilayah Bali dan Jawa.
"Kita membuat yang namanya Integrated value chain farming, rantai pertanian yang terintegrasi dari hulu sampai hilir. Visi kami pertama bertani organik atau bertani yang neutral farming, bertani yang selaras alam. Jadi kita bertani yang memuliakan alam, menjaga tanah, air dan hutan," tambah Gung Wedha.
Gubernur Bali I Wayan Koster turut memberikan sambutan dalam acara itu. Ia menyampaikan pertanian organik adalah pertanian yang tidak boleh mematikan unsur kehidupan lainnya.
ADVERTISEMENT
"Dulu pertanian kita di zaman orde baru dibombardir dengan pupuk urea, kimia dan bahkan pestisida. Kita dapat manfaat ekonominya tapi mematikan ekosistem alam dan mencemari lingkungan. Kehidupan yang ada di tanah seperti cacing itu mati dan tanah jadi rusak. Selain itu pencemaran air," katanya.
"Pertanian organik itu sebenarnya untuk menjaga ekosistem itu sendiri. Maka slogannya adalah pertanian organik, panganku sehat dan berkualitas. Tidak saja sehat tapi berkualitas," tambahnya.
Hasil dari sistem pertanian organik membuat pangan menjadi berkualitas dan sehat. Ditambah lagi, hasil pangan yang berkualitas tersebut bisa meningkatkan taraf ekonomi petani. (Kanalbali/WIB)