Konten Media Partner

Kreatif, Nelayan di Bali Ini Buat Perahu dari Ribuan Botol Plastik

4 April 2022 16:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perahu dari botol plastik bisa digunakan untuk mengarungi kanal wisata di Pulau Serangan, Denpasar, Bali - IST
zoom-in-whitePerbesar
Perahu dari botol plastik bisa digunakan untuk mengarungi kanal wisata di Pulau Serangan, Denpasar, Bali - IST
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com - Memanfaatkan botol bekas yang terbawa ke aliran sungai atau yang didapat dari pemulung, komunitas nelayan di Serangan, Denpasar, Bali berhasil membuat perahu wisata.
ADVERTISEMENT
"Awalnya, kita coba-coba lalu kita gunakan di kawasan laguna-laguna untuk mengambil plastik, jadi untuk memungut sampah kembali," kata Wayan Patut (51), salah-satu nelayan di desa itu, Senin (4/4).
Perahu botol plastik yang mempresentasikan perahu tradisional Bali berukuran panjang 5 meter dan lebar 80 centimeter. Namun, ada juga yang berukuran yang lebih besar dengan panjang 9 meter dan lebar 2 meter yang tergeletak di halaman Kura-Kura Bali Turtle Island.
Inspirasi membuat perahu dari botol plastik karena melihat rakit keramba di laut yang terbuat dari bambu dan mengapung dengan botol.
Kemudian, di tahun 2021 ia mencoba membuat perahu dari bahan botol plastik ukuran kecil dengan menggunakan 1.400 botol minuman bekas yang dicari sendiri serta membeli dari para pemulung. "Ini botol bekas semua, kita coba koleksi dan kita beli di pemulung dan ada yang kita cari sendiri," imbuhnya.
Perahu dari botol plastik bisa digunakan untuk mengarungi kanal wisata di Pulau Serangan, Denpasar, Bali - IST
Botol-botol yang digunakan membuat perahu adalah botol yang cukup memiliki ketebalan plastik. Seperti, botol minuman merk fruity dan lemon water hal itu agar perahu itu kuat dan tidak bocor.
ADVERTISEMENT
Tak puas dengan membuat ukuran yang kecil. Patut kembali membuat ukuran yang lebih besar dengan menggunakan 4. 800 botol dan selama empat bulan dibantu tiga rekannya akhirnya selesai.
"Kalau yang kecil volumenya maksimal 3 orang. Kalau yang besar 15 orang, itu bisa dipakai mesin dan kita uji coba pakai mesin tampel 15 PK perahu yang besar," ungkapnya.
Ia juga menjelaskan, proses pembuatan perahu tersebut. Pertama, adalah merangkai bentuk perahu dengan bambu setelah terbentuk lalu dia menempel ribuan botol dengan diikat dengan tali senar mengikuti bentuk perahu.
"Proses merangkainya juga tidak pakai besi, tidak pakai lem hanya pakai tali senar. Bambu kita bentuk rangkainya, baru botol ditempel," jelasnya.
Ia juga menyebutkan, selama ini sampah plastik menjadi sumber masalah tapi baginya justru sampah plastik adalah sumber inspirasi. Kemudian, selama ini ujarnya pengelolaan sampah plastik hanya memindahkan masalah bukan menyelesaikan masalah sampah plastik.
ADVERTISEMENT
"Kami, mencoba di Kura-kura Bali bagaimana menyelesaikan masalah plastik, kita mencoba untuk berkreasi tentunya modal berkreasi itu adalah pertama 4E," sebutnya
Ia menerangkan, 4E adalah Ekologi, Edukasi, Estetika dan Ekonomi. Ekologi adalah kalau plastik bisa dikelola dengan baik, bisa dimanfaatkan, bisa diproses, menjadi sesuatu yang bernilai tentunya lingkungan bisa sehat dan tidak tercemari sampah plastik. (kanalbali/KAD)