Lakukan Riset Soal Nyepi, 4 Peneliti BMKG Bali Raih Penghargaan dari Uni Eropa

Konten Media Partner
19 April 2022 16:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pecalang menjaga keamanan pantai saat Nyepi di Bali - IST
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pecalang menjaga keamanan pantai saat Nyepi di Bali - IST
ADVERTISEMENT
BADUNG, kanalbali.com - Penghargaan European Union (EU) Star Award diberikan kepada empat peneliti Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) lll Denpasar, Bali pada Selasa (19/4).
ADVERTISEMENT
Penghargaan yang diberikan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket itu terkait penelitian yang dinilai berkontribusi terhadap pemantauan iklim dan studi kualitas udara saat Hari Raya Nyepi di Bali. Keempat peneliti adalah Putu Dedy Pratma, Pande Komang Gede Negara, Putu Eka Tulistiawan dan I Ketut Sudiarta.
Vincent Piket menyebutkan, penelitian mereka berkontribusi bagi pemantauan iklim serta memberikan gambaran mengenai kualitas udara perkotaan dan bagaimana dapat meningkatkannya melalui langkah-langkah efektif.
Penghargaan EU Star Award diprakasai oleh delegasi Uni Eropa untuk organisasi- organisasi internasional di Wina, Austria, sebagai bentuk apresiasi terhadap kontribusi ilmiah dan teknologi paling signifikan, dan relevan dengan traktat pelarangan menyeluruh uji coba senjata nuklir atau Comprehensive Nuclear Test-Ban Treaty (CTBT).
Penyerahan penghargaan untuk emat peneliti BMKG Denpasar, Bali - IST
Keputusan penghargaan ini telah diumumkan pada CTBT Science and technology conference 2021, sebuah acara global dua tahunan yang diselenggarakan oleh komite persiapan Comprehensive Nuclear-Test-Ban Treaty Organisation (CTBTO) di Wina.
ADVERTISEMENT
Tim panelis ilmiah memvoting dan memilih riset bertajuk "Dampak Hari Raya Nyepi dalam Pengukuran Parameter Cuaca di Stasiun Pengamatan Sinoptik di Bali," dari 700 riset yang berasal dari seluruh dunia.
"Kami berharap riset yang telah dilakukan dapat memberikan kontribusi dalam menyusun langkah- langkah peningkatan kualitas udara di kawasan perkotaan demi kesehatan masyarakat dan lingkungan," kata Piket.
Deputi Bidang Geofisika BMKG Dr Suko Prayitno Adi mengatakan, dalam risetnya BMKG bekerja 24 jam dan 7 hari dalam seminggu dalam pemantauan cuaca, iklim, dan gempa bumi memiliki unit pelaksana teknis yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Kemudian, keberadaan empat stasiun pengamatan sinoptik di Bali yang tetap bekerja saat Nyepi memantau variabilitas Nyepi dari tahun ke tahun. Tema inilah yang diangkat menjadi sebuah penelitian sederhana dari empat peneliti BMKG di Bali pada acara CTBT science and technology conference 2021.
ADVERTISEMENT
"Dari 700 riset yang mengikuti konferensi, terdapat 17 penelitian dari Indonesia dan 13 diantaranya merupakan riset dari BMKG, dan salah satunya berhasil meraih EU Star Award. Penghargaan ini merupakan penghargaan EU Star Award yang pertama bagi Indonesia,” jelasnya. (kanalbali/KAD)