Konten Media Partner

4 Orang Tewas Akibat Longsor di Gianyar

8 Desember 2018 16:31 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
4 Orang Tewas Akibat Longsor di Gianyar
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Suasana saat evakuasi korban tanah longsor di Gianyar, Sabtu, 9/12 - kanalbali/KR8
ADVERTISEMENT
GIANYAR, kanalbali.com - Empat orang dinyatakan tewas akibat tanah longsor di Gang Taman Beji IV, Banjar Sasih, Desa Batu Bulan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali. Sementara satu orang masih dirawat di rumah sakit.
Korban tewas adalah Ni Made Lintang Ayu Widmerti (31) selaku istri, dan ketiga anaknya, yakni Ni Putu Dewa Via Laka Sari (6), Ni Made Adin Radita Paguna (3), dan Nyoman Ali Anggaran (2). Sementara ayah dari keluarga tersebut, yakni I Made Oktara Paguna (30) mengalami luka kritis dan masih dirawat di Rumah Sakit Sanglah Denpasar. 
Kapolres Gianyar, AKBP Priyanto Priyo Hutomo, mengatakan setelah mengevakuasi korban, petugas akan segera melakukan identifikasi. 
"Petugas telah melakukan evakuasi terhadap lima korban. Satu luka berat, orang tuanya atau Bapaknya dan empat orang meninggal dunia. Ibu (Istri) dan tiga anaknya, yakni satu laki-laki dan dua perempuan," ucap Priyanto saat menggelar konferensi pers di Kantor Desa Batu Bulan, Sabtu (8/12).
ADVERTISEMENT
Priyanto menjelaskan, untuk saat ini korban I Made Oktara Paguna yang bekerja sebagai pegawai Bank BRI masih mengalami luka berat dan masih dirawat di ruangan ICU RSUP Sanglah Denpasar.
"Sementara untuk keempat jenazahnya berada di ruangan jenazah Sanglah. Nanti akan dilakukan identifikasi oleh unit inafis dari Satuan Reskrim Polres Gianyar," imbuhnya.
Ia menambahkan, hujan yang mengguyur Bali sejak malam hingga pagi ini mengakibatkan Sungai Ties meluap. Menurut Priyanto, selanjutnya pihaknya akan meminta keterangan para saksi terkait bencana tersebut.
"Kemudian tanah yang kondisinya labil dan rumah (Korban) berada di sepadan sungai dan cukup besar. Yakni sungai Ties dan Sungai Ties ini adalah pertemuan dari beberapa sungai yang ada di Gianyar dan induk sungainya lari ke laut dan arusnya cukup besar. Sehingga sangat berbahaya," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pihaknya juga akan memangil para warga yang tinggal di dekat sungai tersebut untuk menanyakan bagaimana sertifikat pembangunan di kawasan tersebut. Pasalnya ada puluhan bangunan di jalur sungai dan sangat berbahaya.
"Kita akan memanggil beberapa saksi wargayang tinggal di sepadan sungai. Kemudian bagaimana proses kepemilikan sertifikat atau apapun proses pembangunan rumah tersebut. Kenapa di sepadan sungai yang sangat berbahaya ada bangunan pemukiman," ujarnya. (kanalbali/KAD)