Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Luhut : Gempa Lombok Tak Pengaruhi Persiapan IMF Meeting
8 Agustus 2018 13:51 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
MENTERI Kordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan didampingi CEO Regional PT Pelindo III Bali-Nusra saat meninjau pendalaman alur di Pelabuhan Benoa, Denpasar. (kanalbali/KR9)
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com -- Terjadinya gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang juga berdampak ke Bali tak memmengaruhi persiapan infrastruktur untuk acara IMF Meeting - World Bank bulan Oktober 2018.
"Kami telah telah berkordinasi dengan berbagai pihak termasuk dalam penanganan pengungsi," ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI, Luhut Binsar Pandjaitan saat mengunjungi Pelabuhan Benoa, Denpasar, Selasa, 8 Agustus 2018.
Bahkan untuk recovery dermaga yang rusak di Lombok, kata dia, dipastikan dalam satu bulan akan selesai. "Tidak ada perubahan jadwal IMF-WB, semua on schedule," tutupnya. Adapun terkait IMF Meeting, di Lombok telah dipersiapkan sejumlah lokasi wisata untuk menjadi obyek kunjungan delegasi.
Kesiapan pembangunan infrastruktur di beberapa tempat yang dikunjungi sudah mengalami progres dan ia optimis semua akan selesai pada waktunya termasuk proyek pendalaman alur di Pelabuhan Benoa. "Sekarang lagi dikerjakan pendalaman alur sudah bisa 12 meter dan akhir September optimis selesai," sebut dia.
ADVERTISEMENT
Pembangunan gedung terminal akan selesai Maret tahun depan 2018. "Tapi yang penting juga kita lakukan bagaimana membersihkan pelabuhan barat, dermaga nelayan dari sisa kapal yang terbakar," tukasnya.
Pihaknya akan berkordinasi dengan Menteri KKP bagaimana menyingkirkan kapal-kapal tersebut. "Itu ada sekitar 170 an kapal yang akan kita rapikan, kalau bisa sebelum IMF sudah selesai," sebutnya.
Ada dua solusi yang bisa kita lakukan untuk menyingkirkan kapal eks asing itu yaitu dengan dipotong jadi dua atau dilelang, supaya jangan jorok seperti itu. "Jadi prinsipnya saya tidak melihat masalah yang serius untuk semua proyek yang saya kunjungi," katanya. (kanalbali/KR9)
ADVERTISEMENT