Mahasiswa dan Pemuda Manggarai di Bali Tolak Kenaikan Tiket Masuk Pulau Komodo

Konten Media Partner
3 Agustus 2022 18:53 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Koordinator Mahasiswa dan Pemuda Manggarai di Bali Rian Ngari saat menyampaikan pernyataan sikap di Denpasar, Rabu (3/8/2022) - IST
zoom-in-whitePerbesar
Koordinator Mahasiswa dan Pemuda Manggarai di Bali Rian Ngari saat menyampaikan pernyataan sikap di Denpasar, Rabu (3/8/2022) - IST
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com – Sejumlah mahasiswa dan pemuda yang berasal dari Manggarai, Nusa Tenggara Timur dan saat ini berada di Bali menolak kenaikan harga tiket masuk pulau Komodo dengan alasan konservasi.
ADVERTISEMENT
“Kami khawatir hal itu hanya alasan untuk rencana investasi di Pulau Komodo,” kata Rian Ngari, koordinator gerakan ini saat jumpa pers, Rabu (3/8/2022).
Mereka yang menamakan diri ‘Mahasiswa dan “Pemuda Manggarai Bali Menggugat’ menyatakan, adanya kenaikan tiket cenderung merugikan warga lokal yang banyak bekerja di sektor pariwisata.
Mereka pun mempertanyakan peran PT Flobamora, apakah memang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) ataukah bekerja untuk pihak lain.
“Kami ingin ada keterbukaan pemerintah mengenai grand design pengembangan Pulau Komodo dan kawasan Manggarai Barat,” katanya. Menurutnya, peran warga lokal mestinya ditingkatkan melalui pengembangan UMKM dan industri kreatif.
Para mahasiswa juga menyayangkan tindakan represif dalam menangani aksi unjuk rasa sehingga meminta pejabat kepolisian di NTT dicopot.
ADVERTISEMENT
Seorang mahasiswa asal Pulau Komodo Firmansyah menyatakan, kenaikan itu merupakan kebijakan sepihak yang tak melibatkan warga khususnya yang sudah turun temurun menghuni pulau itu.
“Kami tak mau dikorbankan untuk kepentingan konservasi dan mungkin juga investasi di daerah itu,” tegasnya. (kanalbali/RFH)