Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Maling Sikat Benda Sakral di Bali, 6 Lempeng Emas Raib
18 Juli 2022 10:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pencurian diketahui setelah Jero Mangku Pura, yakni Jero Mangku I Komang Sugiawan, mencari daun ilalang di samping pura, untuk sarana upacara, pada Minggu (17/7/2022) petang.
Saat itu saksi mengaku mendapati listrik mati setelah dicek ternyata korslet. Karena hendak memperbaiki, ia melihat tempat penyimpanan benda sakral atau Gedong Pengaruman rusak dan pintu brankas besi yang ada di dalamnya juga mengalami kerusakan.
“Sebelum saya buka, saya lapor dulu ke Polsek Banjarangkan dan petugas setelah mengecek dan mencari sidik jadi baru saja disuruh buka oleh Polisi dan semua barang berharga di dalamnya hilang, hanya tersisa Pratima berupa patung naga yang juga sudah dilucuti pakaian dari emas,” papar Jero Mangku, Senin (18/7/2022) pagi.
ADVERTISEMENT
Adapun benda yang hilang dari brankas, berupa enam setengah potongan benda berharga, berupa 2 Batang Logam Kuningan Cap London berat 1.500 Gram, 3 Batang Logam Kuningan Cap Germany 707 CA berat 1.360 Gram.
Lalu, ada 1 batang Logam Kuningan Cap Soekarno berat 410 Gram, Keris kecil lekuk 5 sebanyak 1 buah, Batu Arca 1 buah, Panca Datu, Badong Prada Emas dan uang kepeng 225 Keping asli Bali.
“Walaupun tercatatkan itu dari kuningan, namun sejak jaman dahulu, leluhur kami menyatakan benda tersebut adalah emas murni,” katanya.
Sementara kelihan pura, I Nyoman Subawa mengaku di lokasi ini sebelumnya juga sempat terjadi pencurian bahkan ini pencurian yang ketiga. “Uang sesari didepan juga rusak, dicuri isinya, kami tidak tahu jumlahnya karena tempatnya diluar dan banyak yang sembahyang biasanya pas lewat ditempat ini,” katanya.
ADVERTISEMENT
Rencananya, setelah kejadian ini pihak pengempon Pura yang terdiri dari tiga desa setempat akan melakukan penyucian areal pura dengan sarana upacara pecaruan. “Semoga polisi segera bertindak mendapatkan pencurinya,” sebutnya.
Pura ini dipercaya sebagai tempat memohon kesejahteraan, karena selama adanya pura ini diempon oleh krama subak lebih dari 400 kepala keluarga, dengan pujawali pada Anggarkasih Tambir, pada bulan Agustus ini. (kanalbali/KRI)