Konten Media Partner

Menikmati Kelezatan Bubuh Maudus di Tabanan

5 November 2018 18:27 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menikmati Kelezatan Bubuh Maudus di Tabanan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
TABANAN, kanalbali.com ---- Tabanan ternyata tidak cukup dinikmati dari keindahan pantai atau Jati Luwih, namun ketika berbicara Tabanan sewajarnya kita membahas kulinernya. Kulinernya pun beragam baik yang tradisional ataupun modern.
ADVERTISEMENT
Kali ini, kanalbali.com akan membahas satu kuliner tradisional yang wajib kalian coba saat berada di kabupaten Tabanan. Bubuh Be Siap Maudus atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai Bubur Ayam Maudus ini tampaknya patut kalian coba, mesmi dari sisi nama terdengar biasa saja coba deh untuk merasakan satu suapan dulu dan kita pastikan kalian akan terus ketagiahan.
Terletak di Banjar Lebah, Desa Marga, Tabanan lokasinya berada sekitar 25 km dari Kota Denpasar. Tidak susah menemukannya sebab ini berada di pusat kota. Warung yang dikenal sebagai Warung Men Tasik ini selalu padat dan oenuh akan antrian.
"Saya jualan sudah lama disini dan masyarakat sudah kenal tempat ini, bukan dari warga sini saja namun dari luar juga banyak kesni,"ucap Men Tasik saat ditemui usai berjualan.
ADVERTISEMENT
Berbeda dari bubuh ditempat lain, dari segi rasa tentu sangat kuat rempah-rempahnya. Satu porsi bubuh berisi satu sendok bubuh berukuran sedang, basa nyuh (bumbu Bali bercampu parutan kelapa), basa lalah (sejenis sambal), jukut urab dan be siap maudus. Akan menjadi lebih mantap jika ditambah krupuk atau rempeyek (camilan tradisional Bali).
Penyajiannya pun unik, diatas piring dilapisi daun pisang sehingga mengurangi panas bubur, satu porsi kuliner ini dibandrol seharga Rp 6 ribu - Rp 7 ribu saja.
Saking terkenalnya, bahkan warga negara asing pun menjadi langganan warung tersebut. "Saya suka bumbunya tidak pedas namun tetap nikmat,"ucap Jhoe warga Amerika yang tinggal di sekitar Tabanan ini.
ADVERTISEMENT
Warung yang buka dari pukul 13.00 wita ini hanya berjualan paling lama tiga jam saja sebab biasanya pembeli telah antri sebelum warung buka. "Saya ini sebenarnya generasi kedua, dan ini merupakan resep ibu saya,"ujarnya. Kata maudus dalam bahasa Indonesia berarti di panggang dalam waktu tertentu dan proses inilah yang memerlukan waktu lama. (kanalbali/GAN)