'Mermaid' dari Bali Ini Ikuti Kejuaraan Internasional di Cina

Konten Media Partner
24 Agustus 2019 11:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pradnya Devayanti saat bergaya jadi mermaid (IST)
zoom-in-whitePerbesar
Pradnya Devayanti saat bergaya jadi mermaid (IST)
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali - Nyoman Sri Pradnya Devayanti atau yang lebih dikenal sebagai Deva Harris adalah seorang dancer yang cukup dikenal dikalangan seni tari.
ADVERTISEMENT
Tahun ini, Deva akan mewakili Indonesia diajang World Mermaid Championship 2019 di China, sebagai bagian dari International Industry Industry Expo (CITIE) yang diselenggarakan oleh Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Guangdong dari 30 Agustus hingga 1 September 2019.
“Di Indoensia, Mermaid memang dikenal sebagai mainan anak-anak, padahal itu bukan sekedar mainan ada peraturan dan memerlukan keahlian khusus,”tegasnya saat ditemui Jumat, (23/8).
Deva sendiri memulai karirnya sejak bergabung dengan Orange Production 16 tahun yang lalu. Dan hal ini sangat membantu Deva dalam meningkatkan karirnya sebagai penari dan juga mengembangkan bakatnya yang lain yaitu sebagai sutradara, merancang sebuah konsep acara dan juga sebagai seorang perancang kostum.
“Untuk Mermaid sendiri saya tekuni sejak 2017 tidak hanya membuat kostum mermaid saja, tetapi Mermaid Deva juga menyediakan kursus Mermaid secara profesional,”sambungnya.
ADVERTISEMENT
Dalam kejuaran itu, Ia akan bersaing dengan peserta lain seperti China, Inggris, Rusia dan lebih dari 20 negara lain dari seluruh dunia. Dalam kesempat itu, ia tidak hanya sekedar membawa nama Bali dan Indoensia pada umumnya, lebih dari itu ia membawa pesan khusus terkait isu lingkungan yang sedang hangat diperbincangkan terlebih Bali.
“Salah satunya adalah dengan memotivasi gerakan konservasi laut karena saya ingin meningkatkan kesadaran kepada orang lain, terutama generasi muda betapa pentingnya lautan bagi planet kita,”ujarnya.
Deva akan menggunakan kostum berkonsep tropical yang ia padukan antara budaya Bali dan New Zealand. “Kenapa New Zealand, ya ini perpaduan budaya Bali dan kampung halaman suami saya,”sahutnya.
Ia menegaskan, kompetisi Mermaid ini tidaklah seperti yang dibayangkan pada umumnya. Mereka yang ikut berlomba akan menari ditengah kolam dan disaksikan oleh banyak orang. Tentu, ketahanan fisik dan kekuatan nafas adalah syarat utama dari peserta Mermaid. “Bahkan di luar negri ada asosiasi yang menseritikasi Mermaid. Ini layaknya seorang diver,”sambungnya.
ADVERTISEMENT
Ia juga mengatakan jika potensi ini sangat bagus kedepannya. Menurutnya, photographer luar negri secara sengaja membawa seorang Mermaid ke Bali khususnya ke pantai Tulamben untuk melakukan photo sesion. “Paling dekat itu di Malaysia dan Singapura ada sekolah Mermaid yang sudah diakui secara internasional,”paparnya.
Ia juga berharap dengan keikut sertaannya dalam ajang bergengsi itu, Indonesia bisa segera memiliki arena untuk Mermaid. “Ini seperti olah raga diving jadi bukan main-main,”pungkasnya. (kanalbali/GAN)