Ombak Setinggi 6 Meter Terjang Persawahan di Klungkung, Bali

Konten Media Partner
27 Mei 2020 16:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ombak besar di perairan selatan Bali juga terjadi di Klungkung dan merusak area persawahan - IST
zoom-in-whitePerbesar
Ombak besar di perairan selatan Bali juga terjadi di Klungkung dan merusak area persawahan - IST
ADVERTISEMENT
Ombak setinggi enam meter menerjang sebagian besar wilayah perairan Selatan Bali. Salah satunya di kawasan pantai di Kabupaten Klungkung Bali. Bahkan, di wilayah pantai Sidayu, Desa Tojan Klungkung ombak mencapai 6 meter yang mengakibatkan air laut meluber hingga merendam area persawahan.
ADVERTISEMENT
“Dari jam 7 pagi, ombak besar, terus membesar dan jam satu siang tadi malah menjadi-jadi. Padi baru satu bulan ditanam pasti rusak dan menguning nantinya karena sudah terendam air laut,” kata warga Sidayu, Wayan Sudiata, Rabu (27/5).
Menurutnya bulan ini gelombang pasang baru terjadi hari ini dan tidak seperti biasanya. Sudiata juga mengaku sengaja berada di sisi pantai untuk berjaga agar warga tidak beraktifitas utamanya anak muda yang biasanya banyak bermain layangan dikawasan pantai ini. “Disini areal main layangan biasanya, kita jaga dulu biar tidak ada korban, apalagi ini sangat bahaya dengan pantai berbendera merah,” ujarnya.
Sementara di sisi barat Pantai Sidayu, tepatnya di Pantai Lepang juga terdampak gelombang tinggi padahal sudah ada tanggul pantai yang mebatasi air laut langsung dengan sarana Hotel yang ada di sisi pantai ini. Bahkan sejumlah warga mengaku air laut sempat masuk area hotel utamanya di sisi beach club dan kolam renangnya.
Dihubungi terpisah Kepala Pelaksana BPBD Klungkung, Putu Widiada membenarkan memang dari pagi terjadi ombak tinggi di sepanjang pesisir selatan pantai Bali, utamanya di Klungkung.
ADVERTISEMENT
“Kita dapat informasi dari BMKG bahwasannya ada peringatan dini banjir pesisir (banjir rob) akibat dari air laut pasang dan curah hujan tinggi, dengan retang waktu hari ini Rabu hingga Kamis 28 Mei,” terang Widiada. Pihaknya juga menghimbau masyarakat untuk tindak melaksanakan aktifitas dipantai selama kondisi gelombang masih tinggi. ( KR7 )