Pandemi Usai, Bali Spirit Festival Kembali Digelar di Ubud

Konten Media Partner
14 Mei 2022 12:52 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana saat Bali Spirit Festival sebelum masa pandemi - Foto. Dok Bali Spirit Festival
zoom-in-whitePerbesar
Suasana saat Bali Spirit Festival sebelum masa pandemi - Foto. Dok Bali Spirit Festival
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com - Bali Spirit Festival (BSF) 2022 yang mengemas perayaan global yoga, tarian, dan musik kembali digelar usai pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Festival ini dapat menjadi spirit bagi orang yang datang ke Bali untuk melihat adanya spirituality, budaya yang berakar pada humanity, dan kesadaran bagaimana manusia memperlakukan alam dengan baik," kata Founder BSF, I Made Gunarta dalam acara konferensi pers di The Ambengan Tenten Denpasar, Sabtu, (14/5/2022).
Ia menjelaskan, BSF ke-13 akan diadakan pada 19 - 22 Mei 2022 di Ubud, Bali. Adapun jumlah peserta yang ditargetkan dalam festival ini sebanyak 1.000 orang, baik dari wisatawan domestik maupun mancanegara.
"Dengan diadakannya festival ini diharapkan dapat membangkitkan perekonomian Bali lewat pariwisata, dan peserta juga bisa menjalani proses healing atau penyembuhan pasca pandemi," tambahnya.
Bude Novi (kiri) dari Panitia Bali Spirit Festival bersama Savitri Devi, salah satu guru Yoga yang akan menjadi pengisi materi BSF - LSU
Ia menjelaskan, BSF didukung oleh kurang lebih 100 orang pengisi acara, mulai dari musisi, praktisi yoga, hingga penari yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Sepanjang festival, ada banyak lokakarya yang akan diadakan. Di mana peserta dapat dengan bebas berpindah antara lokakarya satu dengan yang lainnya dalam jumlah yang tidak terbatas.
ADVERTISEMENT
Adapun lokakarya dan acara berupa kelas yoga, seminar kesehatan, satsang, dan meditasi hingga kirtan dan pertunjukan musik. Selain itu, juga tersedia banyak lokakarya penyembuhan dan pernafasan. Peserta dapat memesan sesi penyembuhan individu yang ditawarkan di area healing huts.
"Khusus untuk pecinta yoga, ada kelas untuk semua tingkatan. Mulai dari pemula hingga pecinta handstand di semua tradisi yoga," tambahnya.
BSF sebagai salah satu festival yoga terbaik di dunia versi South China Morning Post turut menyediakan Dharma Fair yang menampilkan berbagai pilihan makanan sehat, organik, dan vegan. Pasar kios kerajinan tangan, perhiasan, pakaian, dan hadiah buatan lokal dengan penekanan pada keahlian dan perdagangan etis.
Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Provinsi Bali Ida Ayu Indah Yustikarini mengatakan bahwa BSF berhasil terpilih sebagai 10 besar Kharisma Event Nusantara (KEN) yang diadakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia (Kemenparekraf).
ADVERTISEMENT
Proses kurasinya pun dilakukan dengan ketat, dan diikuti oleh 110 festival dari 34 Provinsi di Indonesia. Setidaknya ada 5 hal yang dikurasi, seperti potensi, inovasi, keunikan ide, pertunjukan seni dan budaya, pengembangan ekonomi kreatif, strategi komunikasi dan media.
"Festival ini akan membawa branding Bali sebagai destinasi pariwisata yang memperlihatkan bahwa Pulau Dewata sudah siap dikunjungi pasca COVID-19," jelasnya.
Perempuan yang akrab disapa Dayu Indah ini menegaskan, meski kasus COVID-19 telah menunjukan tren penurunan, BSF akan dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat seperti tetap memakai masker.
"Meski tren kasus sudah menurun, kita semua harus tetap mawas diri dan menjaga protokol kesehatan COVID-19," tuturnya. (Kanalbali/LSU)