Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Pebisnis Wisata dari 44 Negara Bakal Ramaikan Bali and Beyond Travel Fair
21 Maret 2023 8:18 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Saat ini terdapat 189 sellers yang telah registrasi dari target kita hingga bulan Juni sebanyak 250 sellers untuk bertemu bisnis dengan 350 buyer dari 44 negara untuk ramaikan acara trade show kebanggaan Indonesia ini," kata I Putu Winastra selaku ketua komite BBTF 2023 sekaligus ketua DPD ASITA Bali, Selasa (21/3/2023).
Acara yang digelar pada 14-19 Juni 2023 akan diadakan di lokasi bergengsi Bali International Convention Center (BICC) Nusa Dua, Bali dengan mengangkat tema kekinian. Yaitu. "Reconnecting Quality and Sustainable Tourism".
Pertemuan bisnis ke bisnis ini di dukung oleh baik swasta, publik, akademisi, pemerintah daerah hingga tingkat kementrian termasuk Kementrian Luar Negeri yang bergabung untuk pertama kalinya menghubungkan para operator atau buyer dunia ke Bali dan destinasi Indonesia.
ADVERTISEMENT
Para top ranking pengelola hotel seperti Marriott International group, Hyatt group, Archipelago group, Swiss-bell hotel dan operator peringkat tinggi lainnya akan hadir sebagai seller. Selain itu ada 12 pemerintah daerah, destinasi Indonesia seperti DKI Jakarta, Kalimantan Timur, Makasar, Tana Toraja turut hadir.
Pada pelaksanaan BBTF tahun ini, target transaksi diperkirakan mencapai IDR 6,770 triliun, meningkat 29,6 persen dibandingkan dengan pencapaian BBTF tahun 2022 sebesar 5,220 trliun.
Merespon permintaan pasar, tahun ini BBTF pun perkenalkan exhibitors (sellers) dengan konsep pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism) dan pengembangan topik wisata kesehatan dengan mengangkat wellness serta medical tourism yang sedang hangat dibahas.
"Bali akan terus melakukan diversifikasi pertumbuhan ekonomi lewat pariwisata yang bukan hanya tergantung kepada jumlah kedatangan, namun juga quality tourism," kata Winastra.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu perlunya akselerasi produk baru seperti wellness tourism, medical tourism, cruise tourism, serta MICE untuk lebih dikenal oleh para buyers. Selain itu akan ada temu diskusi melihat pentingnya kontribusi travel agent dalam bisnis industri pariwisata ini serta perannya dalam mendorong kolaborasi dengan para stakeholders lain. (kanalbali/RLS)
Live Update