Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Pengamat Budaya Khawatir Bansos Rusak Warisan Arsitektur Bali
8 September 2018 13:42 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
NYOMAN Iwan Pranajaya saat mengunjungi Pura Batur di Ubung, Denpasar (kanalbali/GAN)
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com --- Menjelang tahun politik 2019 pelestarian cagar budaya Bali Nyoman Iwan Pranajaya mengimbau kepada seluruh politikus untuk asal-asalan menyalurkan dana bansos. Khususnya yang berkaitan dengan renovasi cagar budaya seperti bangunan Pura.
Saat ini, kata dia, cukup banyak kehilangan sejarah khususnya dari sisi arsitektural bangunan."Saya tidak melarang, namun alangkah bijaknya jika diawasi dan tidak sembarangan memberikan bantuan sosial ke warga. Agar tidak serta merta bangunan atau relief hilang begitu saja tergantikan oleh yang baru,"katanya saat ditemui di kawasan Denpasar, Sabtu, 8 September 2018..
Dia menyampaikan jika arsitektur yang ada bisa dilakukan perbaikan dengan sistem koncervasi sehingga dalam proses perbaikannya tidak menghilangkan unsur asli dari bangunan atau relief tersebut. "Jika ini semua hilang atau tergantikan dengan yang baru maka kedepan akan kehilangan arah serta kebingungan,"tandasnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut disampaikan, bahan dasar atau teknik yang digunakan leluhur dahulu dalam membuat bangunan memiliki makna dan tujuan agar tidak sampai terjadi gesekan antar sesama.
"Semua sudah ada bagiannya begitupun dengan fungsi. Hal itu jelas berkaitan dengan keberlangsungan dan kerukunan,"jelasnya.
Ia juga menyoroti umat yang terkesan datang dan berlalu begitu saja khususnya ketika melangsungkan tirta yatra. "Datang sembahyang lalu berlalu, esensi dari tirta yatra sejatinya datang dan melihat sejarah dari pura tersebut,"tutupnya.(kanalbali/GAN)