Pengurus Yayasan Berkonflik, Mahasiswa Dwijendra Bergolak

Konten Media Partner
27 November 2018 6:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengurus Yayasan Berkonflik,  Mahasiswa Dwijendra Bergolak
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Mahasiswa Universitas Dwijendra Denpasar bergerombol di depan gerbang kampus yang digembok pada Senin, 26/11 malam - kanalbali/IST
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com – Ratusan mahasiswa Universitas Dwijendra Denpasar, Senin, 26/11 malam berkumpul di depan kampus. Mereka tidak bisa kuliah lantaran gerbang kampus berlokasi di Jalan Kamboja, Denpasar itu digembok.
Para mahasiswa menuding penutupan pintu gerbang dilakukan pengurus lama.Mereka pun menggelar aksi demo sembari berteriak memenuhi jalanan. “Kami hanya ingin belajar dan tidak ingin mencampuri urusan internal yayasan,” ujar mahasiswa.
Pihak yayasan memberitahu bahwa proses belajar mengajar diliburkan karena masih dalam suasana hari Guru Nasional, Minggu (25/11). Mendengar hal itu, ratusan mahasiswa semakin memanas dan mencoba menerobos masuk. Petugas Polsek Denpasar Timur pun mencoba menenangkan situasi.
“Ini hanya salah paham saja. Kami sudah berkoordinasi dengan pengurus yayasan lama bahwa sebelumnya sudah ada pemberitahuan hari ini tidak ada kegiatan belajar alias libur tapi tidak diketahui oleh mahasiswa,” ujar Kapolsek Denpasar Timur AKP I Nyoman Karang Adiputra dihadapan para mahasiswa.
ADVERTISEMENT
Disepakati pun bahwa Selasa(27/11)) proses belajar mengajar berjalan seperti biasa. “Kalau besok masih tutup, akan kita buka paksa,” tegas Kapolsek. Setelah mendengar penjelasan itu, para mahasiswapun membubarkan diri sekitar pukul 20.10 wita.
Ketua Yayasan Dwijendara yang baru, I Ketut Wirawan mengaku bahwa dirinya diundang oleh dosen untuk melaksanakan persembahyangan di pura yang ada di dalam kampus. Namun, setibanya di depan gerbang, pintu sudah dikunci. Ia berusaha melakukan negosiasi dengan pengurus yayasan yang lama untuk membuka pintu agar mahasiswa bisa masuk dan mengikuti kegiatan belajar tapi tidak digubris.
“Kami sudah negosiasi agar mahasiswa diperkenankan masuk tapi tidak diindahkan. Makanya mahasiswa geram dan demo,” ujar Wirawan yang menyayangkan sikap pengurus yayasan lama yang dinilai mencederai proses pendidikan. (kanalbali/KR4)
ADVERTISEMENT