Pria Asal Jakarta ini Ditemukan Bunuh Diri di Kuta

Konten Media Partner
6 Oktober 2019 19:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi saat melakukan olah TKP di tempat bunuh diri (kanalbali/KAAD)
zoom-in-whitePerbesar
Polisi saat melakukan olah TKP di tempat bunuh diri (kanalbali/KAAD)
ADVERTISEMENT
BADUNG, kanalbali - Entah apa yang ada di benak Susanto. Dia ditemukan tewas di Hotel Watermark Hotel & Spa di kamar nomer A309, yang berlokasi di Jalan Raya Uluwatu, Kedonganan, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Minggu (6/10) sekitar pukul 15.30 Wita.
ADVERTISEMENT
Pria berusia 42 tahun itu beralamat di Apartemen Green Hill Blok, BL.3, Nomor 17 RT 004, RW 003, Kelurahan Pegangsaan Dua, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Kanit Reskrim Polsek Kuta, Iptu I Putu Ika Prabawa menjelaskan bahwa korban ceks in seorang diri pada Sabtu (5/10) kemarin dan ceks out pada hari ini. "Kondisi korban sudah meninggal dunia. (Saat ditemukan) posisi korban diatas tempat tidur, memakai baju kaos warna biru, masih memakai selimut warna putih, memakai celana pendek warna abu-abu motif garis," kata Prabawa.
"Dari mulut korban keluar busa, tangan kanan menekuk kedada, tangan kiri bengkok kesamping badan. Tubuh korban mulai membiru dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban," tambah Prabawa.
ADVERTISEMENT
Sementara dari keterangan saksi Nama Dewik Suryani (38) selaku Duty Manager Hotel Watermark menerangkan, bahwa korban Check in Sabtu (5/9) kemarin sekitar pukul 13:30 Wita, seorang diri.
Setelah itu, pada Minggu (6/10), korban seharusnya check out dari kamar pada pukul 12.00 Wita. Kemudian pihak reception mencoba untuk menelpon ke kamar korban tapi tidak diangkat oleh korban.
Setelah pukul 12:30 Wita, korban tidak juga turun untuk check out, dan pihak hotel coba untuk menelpon ulang kamar korban tersebut. Karena tetap tidak ada jawaban dan kamar sangat diperlukan untuk guest yang stay berikutnya. Kemudian saksi datang ke kamar untuk mengecek keadaan tamu di dalam. Ketika saksi ringing bell 3 kali, tidak ada jawaban, saksi membuka pintu sedikit dan melihat masih ada baju rapi dan sandal tertata rapi yang menunjukkan bahwa masih ada barang barang tamu di dalam.
ADVERTISEMENT
Kemudian saksi balik ke F0 dan info, untuk menunggu sampai late check out pukul 14:00 wita. Namun sekitar pukul 13:45 wita, salah satu room attendant yang akan membersihkan kamar menelfon ke F0 kalau tamunya masih dalam keadaan tidur.
Selanjutnya saksi pergi ke kamar untuk memastikan bahwa memang ada korban masih tidur di dalam dan ringing bell 3 kali. Tapi tidak ada yang membukakan pintu. Kemudian saksi memberanikan diri untuk masuk melihat sedikit dari pintu ternyata memang benar korban masih tidur, kemudian saksi menutup pintu kembali.
Namun pada pukul 14:30 wita, pihak reception menelpon kembali ke kamar. Namun masih tidak ada jawaban, akhirnya saksi dan supervisor security pergi ke kamar untuk mengecek keadaan korban.
ADVERTISEMENT
"Ketika security masuk kedalam, dia melihat korban masih tidur, tapi seperti kaku. Kemudian menelpon rumah sakit Kasih Ibu untuk mengirim dokter dan Ambulance untuk memastikan keadaan korban," ujar Prabawa.
Kemudian, sekitar pukul 15:30 Wita, ambulance datang dengan dokter jaga untuk mengecek keadaan tamu tersebut.
"Dokter jaga menyatakan bahwa (korban) sudah meninggal dan itu kira- kira sudah meninggal sebelum jam 12:00 Wita. Setelah itu menelpon polisi untkanaluk datang mangecek keadaan tamu tersebut," ujar Prabawa.
Kemudian, untuk barang-barang yang ditemukan di TKP, satu gelas kosong, satu botol kecil sisa, satu botol balsem, satun surat wasiat, satu dompet yang berisi SIM, uang Rp 265.000, kartu Visa Jenius, satu handaplast, satu tusuk gigi, satu botol Fusion berisi serbuk putih diduga racun atau Vottas ditempat sampah kamar.
ADVERTISEMENT
"Dengan adanya surat wasiat yang diduga dibuat oleh korban dalam bahasa Inggris, dan ditemukannya serbuk putih diduga vottas (racun), dan kamar terkunci dari dalam, maka sementara korban diduga karena bunuh diri," ujar Prabawa.(kanalbali/KAD)