Rejang Pakuluh, Tari Sakral di Nusa Penida yang Dibangkitkan Lagi

Konten Media Partner
3 Oktober 2019 14:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rejang Pakuluh, Tari Sakral di Nusa Penida yang Dibangkitkan Lagi
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
KLUNGKUNG, kanalbali - Tari Wali adalah tarian sakral yang ada sebagai bagian pelengkapan upacara yadnya (persembahan-red) di Bali. Saat piodalan Pura Dalem, Desa Adat Dalem Setra Batununggul, Kecamatan Nusa Penida pihak panitia upacara menyuguhkan Tari Rejang Pakuluh.
ADVERTISEMENT
Pembina Tari I Dewa Gede Rai Sudiarta, Rabu (3/9) mengemukakan , ini adalah salah satu tarian wali yang dipersembahkankepada Bhatara (Tuhan). "Hampir sama dengan tari rejang lainya. Bedanya, lebih mengkreasikan gerak tari dan tata busananya," ujarnya.
“Selepas melasti, Ida Bhatara disambut dengan lebih awal Tari Rejang Sari dengan segala rangkain upakara mengitari tigakali sebelum berada di singgasana , setelah itu,  Tari Rejang Pakuluh disuguhkan sebagai pelengkapan rangkain upacara juga,” katanya. 
Sementara dalam mempersiapkan latihan Tari RejangPakuluh, Rai Sudiarta yang juga Guru Seni di SMP I Nusa Penida, membutuhkan waktu kurang lebih dua bulan.  Memantapkan penari agar memaksimalkan tarian ini agar tidak melenceng dari pakemnya. Dari segi busana, kata Rai Sudiarta tari ini menggunakan busana lelamakan dan gerakan tarinya sedikit bervariatif.
ADVERTISEMENT
Pura Dalem setempat yang diempon (dipelihara-red) oleh lima banjar yakniBanjar Mentigi sebagai penyelenggara piodalan, selanjutnya Banjar Sampalan,Geria Tengah, Batununggul dan Tain Besi. Setiap enam bulan sekali tepatnya saatBudha Kliwon Wuku Matal bergilir sebagai penyelenggara. (kanalbali/KR7)