Robi Navicula : Musik Cara Efektif Kampanye Anti Korupsi

Konten Media Partner
21 Desember 2018 8:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Robi Navicula :  Musik  Cara Efektif Kampanye Anti Korupsi
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Robi Navicula saat tampil di acara AJI Denpasar, Kamis (20/12) di Denpasar - kanalbali/RFH
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com - Musisi Gede Robi Supriyatna yakin, jalur seni dan khususnya musik bisa menjadi media penyampaian pesan anti korupsi yang efektif.
"Sama seperti para pembawa agama jaman dulu yang membawa ajaranya melalui kesenian," ujarnya dalam diskusi bertajuk “Kolaborasi Melawan Korupsi” pada Kamis (20/12) yang digelar Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Denpasar.
Vocalis band Navicula itu mengaku awalnya mereka juga kurang peduli terhadap isu korupsi. Namun setelah banyak mengkritisi masalah lingkungan, pendidikan dan gaya hidup, mereka sadar bahwa korupsi adalah akar semua masalahnya.
"Setelah mengikuti workshop Indonesian Corruption Watch (ICW-red), kami melahirkan lagu mafia hukum," sebutnya.
Namun Robi menegaskan, korupsi sebenarnya juga merupakan indikasi masalah yang lebih dalam yakni perubahan orientasi dalam masyarakat dimana integritas pribadi tidak lagi menjadi acuan yang dihargai.
ADVERTISEMENT
"Sekarang yang dilihat adalah soal materi. Orang tua pun mengajarkan anaknya untuk mengejar kekayaan daripada pengabdian. Itu juga yang harus kita hadapi," tegasnya.
Sementara itu dalam diskusi, Boby Ganaris dari LSM Manikaya Kauci mengatakan, mengatakan untuk membongkar sistem lebih besar butuh energi dan kekuatan ekstra. Manikaya sendiri fokus pada pemantauan pemerintahan baik dan bersih cakupannya luas sekali.
Mengenai pelayana publik masih ditemukan penyelewengan. Dari hal paling kecil soal KTP dan dana desa misalnya. Tapi monintoring dan evaluasi publik belum maksimal. Korupsi tidak hanya terjadi di tingkat pelaksanaan teknis, bahkan sejak anggaran direncanakan sudah terjadi korupsi.
“kan lucu, korupsi terjadi di legislatif padahal tugasnya hanya merencanakan. Kalau di perencanaan saja ada korupsi apalagi di pelaksanaan,” kata Boby. (kanalbali/RLS)
ADVERTISEMENT