Staf Khusus Jokowi: Tak Usah Panik Karena Isu Reshuffle Kabinet

Konten Media Partner
23 Februari 2020 17:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Koordinator Staf Khusus Presiden, Anak Agung Gede Ngurah Ari Dwipayana - ACH
zoom-in-whitePerbesar
Koordinator Staf Khusus Presiden, Anak Agung Gede Ngurah Ari Dwipayana - ACH
ADVERTISEMENT
Koordinator Staf Khusus Presiden, Anak Agung Gede Ngurah Ari Dwipayana angkat bicara terkait isu reshuffle Kabinet Indonesia Maju Jokowi-Ma'ruf. Menurutnya, reshuffle bisa saja terjadi karena pergantian menteri itu sepenuhnya merupakan hak prerogatif Jokowi selaku presiden.
ADVERTISEMENT
"Jangan paniklah. Evaluasi pasti dilakukan oleh Presiden ke para menterinya dan itu adalah sebuah keniscayaan yang tak perlu di risaukan," ujarnya, Minggu (23/2/2020) di sela acara Musda Kagama Bali.
Namun, saat ditanya apakah pembicaraan mengenai reshuffle kabinet sudah dilakukan di Istana, ia tak menjawab. Lagi-lagi Ari hanya mengatakan bahwa reshuffle itu merupakan hak prerogatif presiden. "Seperti yang sudah disampaikan dan banyak teman juga menyampaikan bahwa satu kita serahkan ini pada presiden Yang mengangkat dan memberhentikan menteri," tutur Ari.
Sedangkan mengenai materi evaluasi, menurutnya, meliputi banyak aspek. "Bisa saja pembenahan dari sisi manajemen, pembenahan dari sisi kinerja kementerian, tidak harus semuanya berujung pada pergantian orang," ujar Sekjen PP Kagama ini.
ADVERTISEMENT
Ari berujar, meskipun Presiden Jokowi memiliki hak prerogatif terkait dengan reshuffle pada menterinya, ia meyakini presiden tak akan serta merta melakukan pergantian tanpa pertimbangan yang matang. Apalagi kabinet Indonesia Maju baru berjalan tiga bulan.
"Ini kabinet baru berjalan tiga bulan, tentu ada evaluasi dari presiden, dan kita tunggu saja evaluasi dari beliau, termasuk berbagai pembenahan atau masukan yang akan diberikan kepada menteri yang sedang bekerja saat ini," jelas Ari. (kanalbali/ACH)