Konten Media Partner

Stok Melimpah, Harga Daging Babi di Bali Diprediksi Tak Melonjak Saat Galungan

1 Juni 2022 13:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustasi: Babi - IST
zoom-in-whitePerbesar
Ilustasi: Babi - IST
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com - Gabungan Usaha Peternak Babi Indonesia (GUPBI) Provinsi Bali memprediksi harga jual daging babi di pasaran berkisar antara Rp 80 ribu sampai Rp100 ribu per Kg saat menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan yang akan jatuh pada pekan depan.
ADVERTISEMENT
Hal itu karena pengiriman babi ke luar pulau Bali sempat dihentikan akibat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Imbasnya, selama satu bulan sebanyak 12 ribu babi tidak bisa didistribusikan.
"Meski sekarang pengiriman sudah diizinkan kembali, dan syarat teknisnya cukup mudah. Tapi karena sempat dihentikan, stok babi di Bali masih banyak dan mempengaruhi harga jual," sebut Ketua GUPBI Bali, Ketut Hary Suyasa saat dihubungi, Rabu, (1/6/2022).
Ia menegaskan, masyarakat tidak perlu takut mengkonsumsi daging babi karena belakangan ini sempat ada PMK yang menyerang hewan ternak. Sebab, Bali masih dalam zona hijau atau hewan ternak khususnya babi belum terjangkit penyakit ini.
"Daging babi aman dikonsumsi, PMK juga tidak menular ke manusia dan babi di Bali sejauh ini belum ada yang terjangkit," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Hal lain yang membuat harga babi tak meningkat karena babi hidup di peternak rakyat masih banyak yang dibeli dibawah Harga Pokok Produksi (HPP).
Ia mengatakan, HPP babi senilai Rp 40 ribu di peternak rakyat. Namun masih banyak babi dibeli di bawah HPP, yang menyebabkan harga jual dagingnya di pasar tidak meningkat tajam saat mendekati perayaan hari raya besar umat Hindu itu
Di sisi lain, harga daging babi juga dipengaruhi oleh minat beli masyarakat di Bali yang dinilai mengalami penurunan sejak adanya pandemi COVID-19. "Keinginan masyarakat beli daging babi masih rendah, meski tidak serendah saat pandemi. Daya beli belum kembali normal," imbuhnya
Suyasa pun berharap, seiring waktu harga jual babi di peternak rakyat bisa berada di atas HPP atau minimal Rp42 ribu. Hal ini diyakini dapat meningkatkan semangat masyarakat untuk beternak. Terlebih lagi, daerah yang masih memiliki stok babi di Indonesia saat ini hanya Bali dan Manado. (Kanalbali/LSU)
ADVERTISEMENT