Susi Pudjiastuti Usul Ada Satpam Khusus Atasi Sampah Musiman di Pantai Kuta

Konten Media Partner
28 November 2022 9:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sampah musiman di Pantai Kuta selalu menjadi masalah - ISt
zoom-in-whitePerbesar
Sampah musiman di Pantai Kuta selalu menjadi masalah - ISt
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti ikut mengomentari soal fenomena sampah kiriman di Pantai Kuta, Badung.
ADVERTISEMENT
Fenomena yang selalu menjadi masalah di Pantai Kuta tiap akhir tahun itu, kata Susi bukanlah sampah kiriman dari luar Bali, tetapi dari hulu, dari sungai-sungai di Bali yang bermuara ke pantai.
"Kebanyakan sampahnya itu datang dari daerah situ, lalu saat musim hujan balik ke laut. Sampah itu adalah dari sekeliling situ. Terbawa saluran air, seolah-olah sampah kiriman. Padahal 80 persen itu adalah sampah dari sekeliling " ujar Susi secara virtual dalam sesi diskusi 'Samudera Peduli x Pandu Laut Eco Festival' yang dilangsungkan oleh PT Samudera Indonesia di Swan Louge, Pantai Keramas, Gianyar, Minggu (27/11).
Susi meminta kepada pemerintah daerah supaya rutin melakukan monitor terhadap saluran pembuangan di kawasan pantai.
"Yang harus diperhatikan, perlunya ada monitoring, seperti satpam keliling. Mungkin ada hotel yang saluran pembuangannya ke laut. Kadang-kadang, ada truk sampah yang membuang sampah di jurang pinggir pantai. Perlu adanya monitor dari pemerintah. Jangan hanya berpikir itu sampah kiriman, karena nyatanya sebagian besar sampah itu datangnya dari kawasan sekitar," ujar Susi.
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti - IST
Sementara itu Direktur Utama Samudera Indonesia, Bani M Mulia mengatakan pihaknya berupaya konsen terhadap kebersihan pantai dan masalah sampah wilayah pesisir.
ADVERTISEMENT
Ia menyebut, sampah plastik di laut kerap menjadi masalah bagi awak kapal yang beraktivitas. "Seperti bikin malu. Sebab kadang-kadang kapal dari luar itu pas mau nyandar di pelabuhan, kondisi lautnya kotor. Juga pernah ada kru kapal laut yang jatuh di perairan Indonesia itu meninggal, apakah karena terbentur sampah atau bagaimana. Tapi kalau kecebur di laut Singapura, itu seperti kecebur di kolam renang. Selain itu, sampah juga menyebabkan tempat parkir kapal bau. Dan yang paling parahnya adalah merusak kapal,terutama kapal kecil-kecil," ujarnya.
Pihaknya berupaya untuk fokus terhadap edukasi tentang pemahaman pentingnya menjaga pantai dan laut serta mengurangi sampah plastik kepada generasi muda, korporasi, dan masyarakat. "Acara ini merupakan salah satu upaya perusahaan untuk melakukan edukasi, sedangkan untuk edukasi di pendidikan formal, Samudera Peduli juga memiliki program perahu sekolah untuk membantu transportasi generasi muda mendapatkan edukasi dari pendidikan formal,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Eco Festival ini diisi dengan acara bersih pantai atau beach clean up dari Pantai Masceti ke Keramas. Gelaran itu diikuti oleh masyarakat sekitar serta komunitas
Dari kegiatan beach clean up itu, berhasil mengumpulkan sampah seberat 314 kilogram yang akan dipilah dan disalurkan ke komunitas untuk didaur ulang. (Kanalbali/WIB)