Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Tanggapi Legalisasi Ganja, Kemenkes Belum Yakin Khasiat Medisnya
4 Agustus 2019 18:16 WIB
ADVERTISEMENT
BADUNG, kanalbali- Adanya tuntutan untuk melegalisasi ganja ditanggapi Prof Akmal Taher selaku Staf Khusus Menteri Bidang Peningkatan Pelayanan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
ADVERTISEMENT
Ia menyampaikan, tanaman ganja untuk digunakan sebagai medis atau obat masih menjadi kontroversi selama ini. "Masih ada yang bilang iya ada yang bilang tidak. Tapi sampai sekarang selama penggunaan belum bisa kita atasi kita tidak akan memakai itu untuk sebagai pengobatan yang resmi," kata Taher, saat ditemui di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Minggu (4/8) .
"Belum ada penelitian yang betul-betul menyakinkan bahwa itu (Ganja) bisa dipakai. Pertama (dihitung) sehat efeknya kalau sehat efeknya sudah terbukti bagus baru kita cerita tentang khasiat. Itu yang masih kontroversi," imbuhnya.
Mengenai beberapa negara yang telah melegalkan ganja untuk medis. Taher menyampaikan untuk di Indonesia belum mempunyai data penelitian sendiri hingga belum berani untuk menggunakan.
ADVERTISEMENT
"Selama kita belum punya data sediri kita belum berani. Kecuali kalau obat itu satunya-satunya obat buat satu macam penyakit kita lebih cepat ngambil. Tapi kalau masalah alternatif lain. Kemudian kita belum bisa membatasi bagaimana cara penggunaannya dan sebagainya kita belum pakai," jelasnya.
Taher juga menjelaskan, untuk menggunakan ganja sebagai pengobatan dan medis tentunya harus ada kerjasama profesi untuk melihat khasiat ganja tersebut.
"Ada kerjasama profesi untuk melihat, kalau data kita dari profesi sudah bagus baru kita sama-sama. Kalau kementerian kesehatan sendiri tidak bisa cuma melihat data dari luar kemudian memakai disini,tidak bisa. Kecuali emergency tidak ada obat lain satu-satunya (Ganja) baru kita lebih cepat," ujarnya.(kanalbali/KAD)
ASA Coffee & Resto, Jl Cok Tresna 49, Denpasar. Dimana rasa bertemu logika. Klik Videonya. Baca infonya di https://bit.ly/2LXQsWG (ADV-2)
ADVERTISEMENT
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 6 November 2024, 10:03 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini