Tumpek Landep, Pemkot Gelar Kirab Benda Pusaka

Konten Media Partner
10 Oktober 2018 16:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tumpek Landep, Pemkot Gelar Kirab Benda Pusaka
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
WALIKOTA Denpasar Rai Mantra melepas kirab benda pusaka serangkaian peringatan hari Tumpek Landep (kanalbali/RLS)
ADVERTISEMENT
DENPASAR, kanalbali.com - Petinget Tumpek Landep Tahun 2018 kembali dilaksanan Pemerintahan Kota Denpasar. Wali Kota I.B. Rai Dharmawijaya Mantra berharap, setiap gelaran Petinget Tumpek Landep dapat meningkatkan pemahaman tentang maknanya
Plt. Kadisperindag Kota Denpasar, IB Anom Suniem ditemui Rabu (10/10) mengatakan Petinget Tumpek Landep X akan digelar selama empat hari dari 19 hingga 22 Oktober mendatang di pusatkan di depan Museum Bali.
Adapun tema pokok yang diangkat yakni ‘Industri Logam Bernuansa Ritus Tumpek Landep’ dan selanjutnya diturunkan menjadi tema kirab yakni 'Pemulyaan Keris Pusaka dan Senjata Logam Sebagai Pusaka Nusantara, dan tema serasehan yakni 'Jelajah Budaya Tumpek Landep sebagai Objek Pemajuan Kerajinan dan Industri Kreatif''.
ADVERTISEMENT
“Dengan dilaksanakanya kegiatan ini diharapkan masyarakat dapat mengetahui lebih luas tentang makna peringatan Tumpek Landep sebagai motor penggerak teknologi di Bali yang berasal dari ketajaman pikiran serta mengembangkan Denpasar sebagai jembatan peradaban berskala lokal melalui Industri logam dan mesin,” paparnya.
Lebih lanjut dijelaskan, berbagai agenda acara telah dipersiapkan seperti kirab keris pusaka, sarasehan, pameran industry dan bursa keris, serta dimeriahkan dengan berbagai kesenian mulai dari bondres hingga wayang cenk blonk. Petinget Tumpek Landep dijadikan sebagai hari pusaka tak terlepas dari makna filosofi yang melekat pada keris Bali.
Pihaknya menambahkan, hal ini berkaitan dengan detail keris seperti luk, pamor, fungsi keris, tahun pembuatan dan lain sebagainya. Hal tersebut membuka refleksi pemerintah bersama masyarakat Denpasar sangat merespon, mengapresiasi dan memuliakan keris pusaka sebagai warisan budaya dunia.
ADVERTISEMENT
Sesuai dengan penghargaan UNESCO ‘Keris as Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity’ (UNESCO, 2005). “Sebagai benda pusaka yang diakui dunia, keris harus tetap lestari karena memiliki makna filosofis yang sangat melekat dalam kehidupan,” paparnya.
Sementara, Kasi Industri Logam Logam dan Mesin Disperindag Kota Denpasar mengatakan bahwa sedikitnya terdapat 150 hingga 200 keris yang akan dipamerkan dengan menampilkan 44 stand pameran industri dan bursa keris yang terdiri atas produk pande besi, emas, perak, buku agama hindu dan kerajinan.
Dimana, keris tersebut merupakan koleksi dari komunitas keris, tokoh masyarakat puri, dan griya di Kota Denpasar. Selain itu, pada gelaran hari ini rute kirab sedianya akan diperpanjang dengan mengambil start di Depan Museum Bali, menuju Jalan Sugianyar, Jalan Sudirman, Jalan Veteran, Jalan Durian, Jalan Kaliasem, Jalan Surapati, Jalan Kapten Agung, Jalan Kapten Regug dan kembali ke Museum Bali. (kanalbali/RLS)
ADVERTISEMENT