Ubud Writers 2021 Berikan Lifetime Achievement Award untuk Budi Darma

Konten Media Partner
10 Oktober 2021 14:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur UWRF Janet De Neefe saat malam pembukaan - Foto Martino (Dok UWRF)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur UWRF Janet De Neefe saat malam pembukaan - Foto Martino (Dok UWRF)
ADVERTISEMENT
Ubud Writers & Readers Festival (UWRF) ke-18 digelar secara hybrid pada 8-17 Oktober 2021. Pada malam pembukaan, festival ini memberikan Lifetime Achievement Award kepada sastrawan Budi Darma.
ADVERTISEMENT
"Beliau adalah salah satu penulis paling berpengaruh di Indonesia," kata Direktur UWRF Janet DeNeefe dalam rilisnya, Sabtu (9/10/2021).
Karya penulis yang meninggal dunia pada 21 Agustus 2021 itu antara lain adalah Olenka, Orang-Orang Bloomington, dan Kritikus Adinan. Putrinya, Diana Budi Darma, menerima penghargaan atas namanya pada malam Pembukaan Festival, Kamis (7/10/2021).
Penghargaan ini sebelumnya pernah diberikan oleh UWRF kepada Made Taro pada tahun 2019 dan Almarhum Sapardi Djoko Damono pada tahun 2018.
Diana Budi Dharma saat menerima Lifetime Achievement Award untuk Budi Darma - Foto : Martino (Dok.UWRF)
UWRF sendiri tahun ini menghadirkan lebih dari 130 pembicara mulai dari penulis, pegiat, seniman, sastrawan, jurnalis dan lainnya dalam program-programnya. Para pembicara akan bergiliran tampil dalam berbagai sesi diskusi menarik yang dikembangkan dari tema tahun ini Mulat Sarira yang diartikan sebagai Refleksi Diri.
ADVERTISEMENT
Janet DeNeefe berbagi mengenai alasannya untuk tetap berkomitmen menyelenggarakan UWRF tahun ini, meski dalam bentuk yang berbeda dari sebelumnya.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim - Foto : Martino (Dok.UWRF)
“UWRF dimulai setelah bom Bali pertama. Festival ini adalah upaya untuk menghidupkan kembali perekonomian, memberi harapan kepada masyarakat, dan membawa sedikit inspirasi dalam wadah kreatif dan dialog,” ujarnya.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim yang hadir di malam pembukaan mengatakan, UWRF adalah ruang yang merdeka untuk saling berefleksi, bertukar ide, dan berbagi harapan.
"Festival ini adalah kesempatan untuk melihat lebih dalam ke dalam diri kita sendiri, melatih Mulat Sarira sebagai petunjuk menjalani hidup setelah pandemi” ujar Nadiem Makarim. (Kanalbali/RLS/RFH)