Viral Pria Berenang di Pantai Kuta Dikepung Sampah, DLHK: Memang Sedang Musimnya

Konten Media Partner
25 Januari 2022 15:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Screenshot instagram @masa_savenseas -IST
zoom-in-whitePerbesar
Screenshot instagram @masa_savenseas -IST
ADVERTISEMENT
BADUNG, kanalbali.com - Seorang pria tampak sedang berenang di Pantai Kuta dikelilingi oleh sampah plastik dan rumput laut. Video yang diambil di Pantai Kuta dan diunggah kini viral di media sosial.
ADVERTISEMENT
Pengunggah video pada Selasa (25/1/2022) itu adalah akun instagram @masa_savenseas. Ia memberi caption,"Mandi dengan sampah kiriman" pada unggahan itu.
Menanggapi hal itu, Ir. Anak Agung Gede Agung Dalem selaku Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Kebersihan dan Bahan Berbahaya Beracun (B3) Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Badung, Bali, membenarkannya.
"Sekarang memang ada mendarat (di Pantai Kutta) sampah rumput dan sedikit-sedikit ada plastik tapi yang banyak rumput laut," katanya. Sampah memang akan terus berdatangan selama musim angin barat dan puncaknya sampai Bulan Maret 2022.
Pengangkutan sampah di Pantai Kuta, Bali - IST
Menurutnya, sampah itu adalah fenomean musiman. "Jadi setiap tahun itu ada musim barat. Kebetulan pas dengan musim hujan itu biasanya sampai Maret itu sampah akan terus berdatangan bergelombang dengan variasi berbeda-beda dengan besaran arus dan angin. Saat ini, kebetulan yang datang rumput laut yang banyak," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Pada minggu sebelumnya, yang berdatangan adalah sampah berupa batang dan ranting kayu. "Untuk membersihkan sampah tersebut harus menunggu sampah itu menepi di pantai," jelasnya.
Pemerintah Kabupaten, kata dia, punya kewenangan (membersihkan) di pantai. Artinya setelah berada di daratnya. Sedang, selagi masih di laut sebagian adalah kewenangan provinsi dan (pemerintah) nasional.
Total sampah yang sudah dibersihkan hingga akhir Bulan Desember 2021 di sepanjang pantai di kawasan Kabupaten Badung, sudah mencapai 1. 800 ton. "Kalau dari Desember akhir kita sudah mencatat sekitar 1.800 ton. Kalau per hari kemarin di Pantai Kuta saja empat truk sekitar 10 ton," ujarnya. (kanalbali/KAD)