Alihwahana Puisi Pada Suatu Hari Nanti Karya Sapardi Djoko Damono

Kanaya Najwa Nabilah
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Konten dari Pengguna
4 November 2023 12:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kanaya Najwa Nabilah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Alihwahana Puisi Pada Suatu Hari Nanti Karya Sapardi Djoko Damono dalam Ruang Tamu Pekan Kebudaan Nasional 2023 di UIN Jakarta.
Grup Kemangilodi oleh Kanaya Najwa Nabilah
Dalam semangat Merdeka Berbudaya, PKN 2023 memfokuskan tema 'Merawat Bumi, Merawat Kebudayaan'. Tema ini mencerminkan nilai lumbung padi dan semangat gotong royong yang telah lama menjadi bagian dari tradisi Indonesia. Gelaran Pesta Kebudayaan Nusantara (PKN) menjadi platform penting yang membuka ruang untuk mengapresiasi, mengekspresikan, serta menciptakan seni dan budaya yang beragam, mendukung interaksi budaya yang inklusif di seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pada awal PKN 2023, acara dibuka dengan rangkaian prosesi potong tumpeng yang terkait dengan nilai filosofis, diiringi penampilan tari dari Gigi Art Dance yang mengusung inklusivitas. Acara juga dihiasi oleh pertunjukan dari tiga empu sudut beranda Rantai Bunyi: Achmad (Kik Mad); Keroncong Stambul Fajar dari Bangka Belitung; La Asiru, Gambus Wakatobi di Sulawesi Tenggara; dan Kahi Ata Ratu, Jungga Sumba di Nusa Tenggara Timur. Ditambah dengan penampilan dari Rombong Dangdut serta kehadiran 20 gerobak kuliner sebagai jamuan bersama bagi seluruh masyarakat yang hadir.
Pembukaan dan peresmian PKN 2023 menjadi tanda bahwa acara tersebut siap untuk menyambut masyarakat di "ruang tamu-ruang tamu"nya. Konsep ruang tamu ini diharapkan dapat memicu percakapan, tidak hanya di antara pelaku budaya, tetapi juga di antara masyarakat atau pengunjung, membuka peluang untuk kolaborasi dan aksi bersama dalam semangat #IndonesiaMelumbung untuk Melambung.
ADVERTISEMENT
PKN memberikan ruang dan kesempatan bagi siapa pun untuk berkolaborasi, tidak hanya di bidang seni dan budaya, tetapi juga dalam banyak hal lain yang berkaitan dengan kedua aspek tersebut. Semangat #IndonesiaMelumbung untuk Melambung diharapkan tetap terus berlanjut meskipun PKN 2023 berakhir, menjadi sumber inspirasi bagi para penggiat, pelaku, dan masyarakat di seluruh Indonesia untuk terus berkolaborasi dan berkreasi.
PKN 2023 menjangkau 40 titik ruang tamu di seluruh Jabodetabek, dengan empat titik utama di Galeri Nasional Indonesia, Museum Kebangkitan Nasional, PT. Produksi Film Negara (Persero), dan MBloc Space. Titik-titik tersebut tersebar di berbagai lokasi seperti Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Utara, Bekasi, Tangerang, Bogor, dan Kepulauan Seribu, meliputi beragam lokasi mulai dari institusi pemerintahan hingga area publik dan komunitas. UIN Jakarta menjadi salah satu dari 40 titik ruang tamu PKN 2023.
ADVERTISEMENT
Pada Ruang Tamu Pekan Kebudayaan Nasional 28 Oktober 2023 di UIN Jakarta, sebuah perhelatan yang memukau, dimulai dengan Pembukaan, Pembacaan Kalam Ilahi, Menyanyikan Lagu Indonesia Raya, dan rangkaian acara lainnya. Sampailah pada penampilan panggung ekspresi dari Kemangilodi yang membawakan musikalisasi unik berdasarkan puisi "Pada Suatu Hari Nanti" karya Sapardi Djoko Damono. Grup Kemangilodi, terdiri dari beragam bakat di bidang musik dan sastra, mengambil langkah menarik dengan mewujudkan puisi tersebut dalam bentuk musik yang memukau. Dalam penampilan mereka, terlihat perpaduan harmonis antara nada musik dan makna mendalam dari setiap baris puisi.
Dalam mengalihwahanakan puisi ini ke dalam musik, mereka melakukan analisis sastra bandingan yang memungkinkan mereka menggabungkan esensi puisi dengan melodi yang meresap ke dalam hati. Elemen-elemen sastra seperti metafora, simbolisme, dan gaya bahasa puisi menjadi dasar dalam menciptakan musik yang menggugah. Penampilan tersebut bukan sekadar musikalisasi puisi, tetapi juga penafsiran mendalam atas keindahan puisi yang diwujudkan melalui dimensi musik, memperkaya pengalaman budaya di Pekan Kebudayaan Nasional 2023. Acara ini bukan hanya menonjolkan musikalitas, tetapi juga menjadi platform untuk memahami betapa puisi dan musik, meskipun berbeda secara bentuk, mampu saling melengkapi dan menyampaikan pesan yang mendalam kepada para penikmat seni dan budaya.
ADVERTISEMENT
Setelah panggung ekspresi dari Kemangilodi yang membawakan musikalisasi puisi "Pada Suatu Hari Nanti" karya Sapardi Djoko Damono, suasana ruangan terasa penuh dengan getaran emosional. Setelah penampilan selesai, tepuk tangan meriah terdengar dari para penonton yang terpesona oleh penyampaian mereka. Melalui alunan melodi yang halus, grup musisi ini mampu membangun sebuah jembatan antara puisi dan musik. Keselarasan antara instrumen musik, harmoni vokal, dan larik-larik puisi yang ditulis dengan cermat oleh Sapardi Djoko Damono seolah memberikan hidup baru pada setiap bait puisi. Penonton terperangah dengan bagaimana sastra dan musik bisa bersatu dalam sebuah karya yang meresap dalam jiwa.
Tidak hanya sebagai penampilan musik biasa, musikalisasi puisi tersebut juga menjadi panggung refleksi atas kekayaan sastra Indonesia. Elemen-elemen puisi yang disajikan secara terbuka melalui musik, mengundang para penikmat seni dan budaya untuk meresapi makna yang lebih mendalam dari setiap baris puisi yang tersampaikan. Dalam pelaksanaan alihwahana tersebut, para musisi terlibat dalam diskusi mendalam mengenai pemilihan melodi, nada, dan harmoni yang tepat, menggali makna yang lebih dalam dari teks puisi. Mereka memanfaatkan konsep sastra bandingan untuk menjelajahi dan mengintegrasikan pesan puisi dalam musik yang mereka ciptakan.
ADVERTISEMENT
Dalam perjalanan persembahan musikalisasi puisi tersebut, terlihat kesungguhan dan dedikasi para musisi dalam menggali kekayaan makna yang tersemat dalam setiap bait puisi. Mereka mengaitkan harmoni dan melodi dengan esensi puisi, menghadirkan dimensi baru yang memperkaya makna puisi Sapardi Djoko Damono. Konsep sastra bandingan menjadi landasan dalam menggabungkan unsur-unsur puisi dengan kekuatan musik, memberikan ruang bagi setiap bait puisi untuk hidup dalam musik yang diciptakan.
Melalui ekspresi musikalisasi puisi "Pada Suatu Hari Nanti" yang menghadirkan pemahaman mendalam akan keterkaitan antara sastra dan musik, acara Pekan Kebudayaan Nasional 2023 di UIN Jakarta menjadi panggung refleksi atas keindahan budaya. Para penonton, yang terdiri dari berbagai lapisan masyarakat dan pecinta seni, melangkah keluar dari ruang tamu dengan rasa kagum dan penuh inspirasi. Kesan mendalam yang ditinggalkan bukan semata dari alunan musik, melainkan dari pemahaman akan bagaimana puisi dan musik, meski berasal dari domain yang berbeda, mampu saling melengkapi serta menghadirkan pesan yang membumi.
ADVERTISEMENT
Para penikmat seni dan budaya pulang dengan sebuah pengalaman yang mendalam, membumi, dan mengilhami. Musikalisasi puisi tersebut bukan hanya sekadar penafsiran, melainkan sebuah karya seni yang menghidupkan puisi secara berbeda, menyentuh jiwa para penonton, dan menginspirasi mereka untuk terus menggali kekayaan budaya Indonesia. Kesederhanaan ruang tamu yang diisi dengan keindahan puisi dan musik mengantarkan mereka pada pemahaman yang lebih dalam akan keharmonisan antara keduanya, memperkaya dan menyatukan makna dalam satu pengalaman budaya yang memukau.
Puncak dari penampilan tersebut adalah ketika penonton merasa bahwa mereka telah mengalami sebuah perjalanan emosional melalui puisi yang terwujud dalam musik. Ini bukan hanya sekadar persembahan seni, melainkan sebuah penafsiran yang dalam tentang bagaimana puisi bisa menjadi sumber inspirasi bagi musik dan sebaliknya. Para penikmat seni dan budaya meninggalkan ruang tamu Pekan Kebudayaan Nasional dengan kesan mendalam dan apresiasi yang tinggi akan keindahan harmoni antara puisi dan musik.
ADVERTISEMENT