Konten dari Pengguna

Kacang Koro Pedang: Pangan Lokal Kaya Protein untuk Ketahanan Gizi Nasional

Kania Kaya
Mahasiswa S1 Program Studi Teknologi Pangan Universitas Padjadjaran
15 September 2024 10:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kania Kaya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penulis: Dr. Vira Putri Yarlina, Farah Alfira, dan Kania Kaya
ADVERTISEMENT
(Universitas Padjadjaran – Peneliti Potensi Isolat Protein Kacang Koro Pedang)
Dalam beberapa tahun terakhir, protein nabati semakin banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai alternatif pemenuhan kebutuhan gizi. Menurut data Badan Ketahanan Pangan tahun 2021, konsumsi protein penduduk Indonesia pada tahun 2020 tercatat sebesar 40,77 gram per hari berasal dari pangan nabati, atau sekitar 65,70% dari total asupan protein. Sementara itu, protein yang bersumber dari pangan hewani mencapai 21,29 gram per hari atau 34,30%.
Pemenuhan sumber protein dapat diperoleh dari sumber protein nabati, seperti kacang-kacangan dan biji-bijian, karena harganya yang lebih terjangkau dibandingkan dengan protein hewani. Selain itu, pangan nabati umumnya memiliki nilai kalori yang lebih rendah, mudah ditemukan, serta tersedia melimpah di berbagai daerah di Indonesia. Kombinasi faktor tersebut membuat protein nabati menjadi solusi ideal bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan gizi harian mereka.
ADVERTISEMENT
Pemanfaatan kacang koro pedang menjadi salah satu kontribusi pemenuhan protein nabati, dimana kandungan protein sebesar 22,8-35,3%, hampir setara dengan kedelai yang mengandung sekitar 36% protein. Selain itu, kacang koro memiliki ketersediaan yang lebih baik dari pada kedelai, ketahanan terhadap hama dan penyakit, serta komposisi nutrisi yang bermanfaat, termasuk asam amino esensial yang diperlukan tubuh. Tercatat daerah Lampung, Sumatra Selatan, Nusa Tenggara Barat, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, dan Sumatra Utara memiliki potensi yang sangat besar terhadap kacang koro pedang ini. Namun, pemanfaatan komoditas ini masih kurang sehingga perlu adanya pemanfaatan kekayaan produk dari kacang koro pedang.
Berdasarkan informasi dari petani kacang koro pedang, potensi kacang koro pedang kurang dukungan padahal panennya komoditas ini sangat berlimpah. Perlu adanya inovasi sehingga pemanfaatan bisa dimaksimalkan. Salah satu kontribusi pemanfaatan komoditas ini adalah tempe. Hal ini dikarenakan, koro pedang memiliki warna mirip dengan kedelai dan dapat mensubsitusi penggunaan kedelai hingga 70%.
ADVERTISEMENT
Tempe Kacang Koro Pedang (Dokumen Pribadi)
Tempe Kacang Koro Pedang (Dokumen Pribadi)
Potensi menjadi produk tempe kacang koro pedang memiliki kebermanfaatan yang sangat melimpah, diantara kandungan protein yang tinggi, asam amino yang lengkap serta memiliki serat yang tinggi. Terlihat berdasarkan penelitian yang dilakukan, asam amino dari pada tempe kacang koro pedang meningkat dan mampu memenuhi kebutuhan asam amino untuk penderita stunting. Asam amino yang terdeteksi dominan antara lain leusin, isoleusin, phenilalanin, dan treonin, dimana semua jenis asam amino tersebut merupakan asam amino yang dibutuhkan dalam pertumbuhan. Sehingga pemanfaatan budidaya lokal ini penting dan sangat menjanjikan dilakukan untuk pengayaan gizi masyarakat.