Konten dari Pengguna

Cara Mengatur Keuangan Usaha Mikro di Tengah Pandemi Covid-19

7 April 2020 16:52 WIB
clock
Diperbarui 31 Agustus 2020 13:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Kanya Anindita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Cara Mengatur Keuangan Usaha Mikro di Tengah Pandemi Covid-19 (Sumber gambar: jakpost.net)
zoom-in-whitePerbesar
Cara Mengatur Keuangan Usaha Mikro di Tengah Pandemi Covid-19 (Sumber gambar: jakpost.net)
ADVERTISEMENT
Pandemi Covid-19 tidak diragukan lagi telah menghambat aktivitas perekonomian nasional dan global. Di dunia bisnis, dampaknya tentu saja sangat terasa bagi usaha mikro. Untung saja pemerintah cepat tanggap akan hal ini dengan menyediakan bantuan khusus bagi pelaku usaha mikro di semua sektor.
ADVERTISEMENT
Manajemen keuangan adalah salah satu prosedur paling penting yang perlu dioptimalkan oleh setiap pelaku usaha mikro saat ini. Berikut ini adalah beberapa cara mengatur keuangan yang dapat dilakukan agar pengusaha mikro dapat mempertahankan bisnisnya.

Kurangi Biaya Operasional

Meskipun mendapatkan stimulus dari pemerintah berupa restrukturisasi kredit, pelaku usaha mikro tetap perlu menekan biaya operasional mereka. Pemilik usaha mikro perlu mengetahui seluruh biaya pengeluaran seperti gaji karyawan, biaya penjualan dan pemasaran, biaya akuntansi, biaya produksi, biaya perjalanan, biaya sewa gedung, biaya pemeliharaan aset, biaya pembelian inventaris, biaya pengiriman, dan lain-lain.
Tentu ada beberapa biaya yang tidak mungkin untuk dipangkas, karena jumlahnya selalu sama dan harus dikeluarkan setiap bulan seperti gaji karyawan, biaya sewa gedung, dan listrik. Namun, pelaku usaha mikro bisa mengurangi biaya operasional yang lain seperti biaya produksi, biaya pemeliharaan aset, biaya pembelian inventaris, biaya akuntansi, dan biaya-biaya lain yang jumlahnya tidak pernah sama setiap waktu.
ADVERTISEMENT
Evaluasi biaya pengeluaran
Sebagai pemilik usaha mikro, penting bagi Anda untuk mengevaluasi biaya pengeluaran Anda. Ketahui proses-proses apa saja yang membebankan paling banyak biaya. Misalnya, Anda mungkin mengeluarkan biaya paling banyak untuk membeli inventaris. Ini mungkin dikarenakan harga produk yang mahal, tingginya biaya pengiriman, dan biaya penyimpanan dan perawatan yang mahal karena pembelian inventaris yang terlalu banyak.
Negosiasi dengan supplier
Anda mungkin harus bernegosiasi dengan supplier Anda untuk mendapatkan harga diskon untuk produk yang biasanya Anda beli, atau setidaknya mendapatkan biaya pengiriman yang rendah. Jangan ragu untuk mempertimbangkan penawaran dari beberapa supplier yang lain untuk mendapatkan harga terbaik. Untuk memudahkan Anda menerima, melacak, dan menilai penawaran dari banyak supplier, gunakan aplikasi procurement yang tepat.
ADVERTISEMENT
Pahami kebutuhan Anda
Anda juga perlu memahami berapa banyak dan apa saja yang perlu Anda beli. Jangan sampai Anda membeli terlalu banyak barang hingga akhirnya barang tersebut terbengkalai atau sudah tidak memiliki nilai jual lagi (jika barang tersebut adalah barang dagangan). Dengan menganalisis manajemen inventaris Anda menggunakan sistem yang memadai, Anda akan dapat mengestimasi kebutuhan stok Anda secara akurat dan mengetahui waktu yang tepat untuk membeli stok lagi, karena Anda mendapatkan notifikasi tingkat stok otomatis.
Sederhanakan proses bisnis dengan teknologi
Mengurangi penggunaan kertas dan metode-metode manual dalam mengoperasikan bisnis Anda juga akan sangat membantu memangkas biaya operasional. Misalnya, selama ini Anda mungkin mengerjakan tugas-tugas akuntansi Anda secara manual, dengan mengandalkan tumpukan kertas yang mudah hilang, menghabiskan banyak waktu untuk mengoreksi berbagai kesalahan pada laporan, dan lain-lain. Namun, dengan aplikasi keuangan yang tepat, Anda dapat membuat laporan keuangan ini secara otomatis di sistem, menganalisis anggaran, dan bahkan mengestimasi pendapatan.
ADVERTISEMENT

Tunda Ekspansi Bisnis

Jika Anda sudah memiliki rencana untuk mengekspansi bisnis Anda dengan menambah cabang di kota lain, sebaiknya tunda dulu rencana tersebut sampai situasi membaik. Ekspansi bisnis membutuhkan modal yang sangat besar, dan Anda mungkin bisa menggunakan modal tersebut untuk kebutuhan lain yang lebih penting saat ini. Misalnya, Anda bisa berinvestasi pada business management software untuk memudahkan Anda menganalisis laba rugi bisnis Anda, menggunakannya untuk optimasi digital marketing, atau menggunakan dana tersebut sebagai dana darurat.

Siapkan Anggaran Darurat

Anda tidak pernah tahu kapan wabah Covid-19 ini akan berlalu dan kapan aktivitas bisnis dapat berjalan normal kembali. Jadi, Anda perlu memikirkan rencana cadangan untuk mempertahankan usaha mikro Anda di saat krisis ini. Anggaran darurat diperlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang tidak dapat diprediksi, misalnya penjualan Anda menurun namun di saat yang sama Anda harus tetap menggaji karyawan Anda, atau dikarenakan biaya bahan baku atau pengiriman yang melonjak.
ADVERTISEMENT

Pantau Terus Arus Kas Anda

Dengan memonitor arus kas Anda, Anda akan dapat mengetahui aliran dana yang masuk dan keluar. Ini akan memudahkan Anda mengestimasi arus kas untuk satu atau beberapa bulan ke depan dan mengambil keputusan yang lebih cepat terkait finansial bisnis Anda. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk memiliki sistem akuntansi yang memudahkan pemantauan arus kas melalui laporan keuangan real-time.