5 Alasan Mengapa Mi Instan Buatan Warkop Lebih Enak Daripada Olahan Sendiri

Konten Media Partner
5 Maret 2020 11:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mi instan Foto: dok.shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mi instan Foto: dok.shutterstock
ADVERTISEMENT
Berbicara tentang mi instan, mayoritas masyarakat Indonesia pasti menyukainya. Namun biasanya mereka terpecah menjadi dua kubu, kubu mi goreng dan kubu mi kuah.
ADVERTISEMENT
Tetapi hal tersebut tidaklah seberapa penting, yang menjadi concern utama saat ini adalah mengapa mi instan yang dibuat di warkop (warung kopi) lebih enak daripada olahan sendiri?
5 alasan mengapa mi instan buatan warkop lebih enak versi Karja, check it out!
Ilustrasi chef | Photo from Unsplash/Fabrizio Magoni
Apapun yang dibuat orang lain pasti terasa lebih enak karena kita enggak perlu cape-cape membuka bungkus mi, merebus air, membuka bumbu mi, mengaduk mi.
Bahkan mengolah mi instan secara mandiri menghabiskan waktu lebih banyak daripada menikmati minya. Cape-nya lama, menikmatinya sebentar, Benar ga sih?
Ilustrasi pengalaman | Photo from Unsplash/Hemant Latawa
Percayalah mereka yang mengolah mi di warkop-warkop pasti jauh lebih berpengalaman daripada kebanyakan orang. Bayangin coba, masa iya kita yang bukan pemilik warkop makan mi satu hari sekali?
ADVERTISEMENT
Bandingkan sama pemilik warkop yang mampu mengolah mi instan belasan hingga puluhan bungkus per harinya, apalagi permintaan pasti tinggi karena banyak dari kita yang cinta mi instan, benar tidak?
Pengalaman ini lah yang membuat pemilik warkop mampu mengolah mi instan secara profesional. Bumbu rahasia saja tidak cukup, kalau tangan yang mengolahnya beda, rasanya pun biasanya berbeda.
Ilustrasi bumbu | Photo from Unsplash/Toa Heftiba
Biasanya pemilik warkop juga memiliki bumbu rahasia yang merupakan hasil racikan selama berpuluh-puluh tahun (lebay amat) dalam mengolah mi instan.
Pengalaman pribadi penulis nih, penulis sering datang ke warung spesialis mi instan ketika berkuliah di salah satu perguruan tinggi swasta di Surabaya. Ketika mi instan diolah, oseng-oseng sambel dan bumbu rahasia dari pemilik warung membuat seisi warung batuk-batuk karena menyengat hingga ke hidung.
ADVERTISEMENT
Ketika disajikan, aroma olahan mi instan dengan racikan bumbu rahasia dari pemilik warung membuat cita rasa mi instan semakin mantap, sangat nikmat!
Ilustrasi makan bareng teman | Photo from Unsplash/Kelsey Chance
Makan bareng teman merupakan salah satu faktor pendukung ketika kita makan mi instan di warkop. Sambil mengobrol, bersenda gurau, curhat, berdiskusi, serta berdebat dari masalah politik hingga bumi itu bulat atau datar menghiasi 'ritual' cara menikmati olahan mi instan yang baik.
Ilustrasi suasana | Photo from Unsplash/Jordan Arnold
Suasana yang mendukung semakin ditambah pula dari ambience para pengunjung lainnya, seperti ada yang sedang bermain mobile games sambil teriak-teriak, ada yang bermain gitar sambil bernyanyi bak penyanyi konser, ada yang berdebat politik sampai ngegas, dan masih banyak lagi.
Hiruk pikuk yang seperti ini menambah daftar serunya menjalani kehidupan di negara tercinta kita, Indonesia. Berbagai elemen masyarakat pun menjadi satu berkat kolaborasi antara warung kopi, warung mi instan dengan produk-produk mi instan.
ADVERTISEMENT
Selamat menikmati olahan mie instan di warung-warung terdekat, millennials!
#terusberkarya
Jangan lupa follow Karja di Instagram (@karjaid) dan klik tombol 'IKUTI' di kumparan.com/karjaid untuk mendukung dan mengikuti konten menarik seputar entrepreneurship, kisah inspiratif, karya anak bangsa, dan isu sosial seputar milenial ya, Sobat!