Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Instinct Footwear, Berawal dari Samarinda Hingga Menembus Nasional
3 November 2019 21:46 WIB
ADVERTISEMENT
The best ideas can come from anywhere, and anytime. Begitu pun dengan peluang bisnis, selama kita bisa ‘peka’ melihat berbagai peluang yang ada dan memiliki keberanian untuk mewujudkannya, maka kesempatan itu akan datang.
ADVERTISEMENT
Berbicara dunia bisnis, pasti tidak terlepas dengan banyaknya kisah inspiratif mengenai entrepreneur dari berbagai penjuru dunia. Tak terkecuali dari ibu kota Kalimantan Timur, yaitu kota Samarinda.
Ardiansyah Achmadi, atau biasa disapa Bento, merupakan owner dari brand sepatu bernama Instinct. Brand lokal satu ini tidak hanya laku keras di Samarinda, namun juga berhasil terjual di pasar nasional.
Dengan followers Instagram (@instinctfootwearco) yang sudah mencapai 22,1 ribu, brand dengan konsep skateboard ini tidak hanya tersedia di Samarinda, namun juga di beberapa toko di kota lainnya, seperti Bandung, Bali, Lampung, Palangkaraya, Jakarta, Jogja, Solo dan masih banyak lagi.
Sabtu (02/11) lalu, Karja berkesempatan untuk ngobrol dan sharing seputar brand Instinct yang telah dibangun oleh Bento mulai tahun 2015 hingga sekarang.
ADVERTISEMENT
Bisa terjun ke dunia bisnis sepatu ini, Bento mengaku awalnya Ia hanya menjual brand sepatu lokal milik temannya alias menjadi reseller, yakni sekitar tahun 2010.
“Teman aku bilang dan nawarin, kenapa aku nggak bikin brand sepatu aja sendiri, daripada jualin brand teman, yang untungnya hanya sedikit, mungkin cuma sekitar 20 sampai 50 ribu. Tapi waktu itu aku orangnya masih yang nggak mau ribet, di mana nanti kalau punya brand sendiri harus mikirin foto produknya-lah, bikin Instagram-lah atau sosial media lainnya”, kata Bento ketika ditemui oleh Karja.
Namun seiring berjalannya waktu, sekitar bulan Mei tahun 2015, Bento pun memberanikan diri untuk membangun brand sepatunya sendiri. Bermodalkan sekitar enam juta rupiah, Ia pun memproduksi sekitar 40 pasang sepatu dengan dua macam artikel. Lalu Ia menitipkan brandnya itu ke clothing store tempatnya bekerja dan beberapa store lainnya di Samarinda.
ADVERTISEMENT
“Awalnya aku cuma coba-coba, tapi ternyata selama satu bulan, langsung habis. Berikutnya, aku coba lagi bikin, produksi meningkat jadi 60 pasang, kemudian meningkat lagi jadi 80, terus 100 dan sampai sekarang, aku bisa produksi sampai 1000 pasang sepatu", ujarnya.
Pada saat hendak memulai membangun brand Instinct, Bento membeberkan bahwa Ia belum mempunyai konsep khusus dan terencana.
“Mungkin orang-orang saat buat brand, mereka akan bikin konsep sedemikian rupa. Kebetulan aku hobinya main skateboard dan sedikit paham tentang dunia skateboard. Jadi, ya udah, Instinct konsepnya skateboard. Pure skateboard untuk konsepnya doang", kata Bento.
Namun, untuk segmentasi pasar, Bento tidak secara spesifik hanya menargetkan para skateboarder untuk menjadi konsumennya. Malah, Ia lebih menargetkan anak-anak SMP, SMA, dan perkuliahan di pasarannya.
ADVERTISEMENT
Alasannya adalah pelajar tentu akan selalu membutuhkan sepatu, dan brand Instinct dirasa cocok untuk memenuhi kebutuhan para pelajar.
Total rider (pemain skateboard sekaligus promotor brand) brand Instinct sekarang berjumlah sebanyak sembilan orang yang berasal dari Bandung, Bali, Palembang, Makassar, Padang, dan Surabaya. Bahkan, yang menariknya, salah satu rider brand Instinct ada yang berdomisili di Spanyol, lho!
“Namanya Adrian Soekarno. Kebetulan dia blasteran, tapi lahir dan besar di Spanyol. Awalnya dia nawarin diri untuk jadi rider, dan setelah ngobrol-ngobrol, akhirnya deal", cerita Bento.
Salah satu yang membuat nama Instinct semakin terkenal di kalangan pecinta sepatu ialah Instinct kini juga hadir dalam bentuk offline store. Jadi, selain bisa membeli secara online, juga bisa datang langsung ke Instinct Store yang terletak di Jalan Revolusi, Lok Bahu, Samarinda.
ADVERTISEMENT
Bento menuturkan bahwa pada awalnya, Ia tidak memiliki niatan untuk membuat toko.
“Maret tahun lalu produksian udah beres, dan terjual habis. Kebetulan waktu itu untuk melanjutkan produksian, udah agak telat waktunya. Jadi, daripada uangnya nganggur, aku putuskan untuk bikin toko. Bisa bikin store juga hasil dari nabung, dan prosesnya cukup lama, karena semuanya step by step", katanya.
Brand Instinct di produksi di kota Bandung, proses produksinya paling lama membutuhkan waktu sekitar tiga bulan. Bulan September kemarin, dari seribu pasang sepatu yang di produksi, terdapat lima artikel berbeda yang desainnya dikembangkan oleh Bento sendiri.
“Kalau aku lihat, dulu anak Samarinda tuh kadang suka gengsi pakai brand Samarinda. Tapi begitu denger brand dari Bandung dan Jakarta, responnya langsung, ‘wih keren’. Padahal brand lokal Samarinda itu juga nggak kalah bagus, dan sebenarnya produksiannya juga di Bandung. Tapi itu dulu, ya. Sekarang sih, udah banyak yang pakai brand lokal kota sendiri", jelas Bento.
ADVERTISEMENT
Bisa dibilang salah satu pencapaian brand Instinct adalah saat bisa terjual di kota-kota besar yang ada di Indonesia. Bento mengaku, pada awal merintis bisnis Ia bahkan bingung harus menjual brandnya itu ke mana. Namun di luar dugaan, sekarang Ia malah cukup kewalahan dengan membengkaknya permintaan dari toko serta konsumen.
“Dulu, aku pengen banget brand Instinct ini bisa masuk ke skate shop terbaik di Indonesia, namanya Motion skate shop (lokasi di Bali). Pengin banget nitip di sana, cuma aku ngerasa segan dan belum berani. Karena brand-ku kan brand lokal, sementara di sana cuma menjual sepatu dari brand luar. Sampai suatu hari, kalau nggak salah tahun 2017, owner dari Motion skate shop itu ngehubungin aku lewat chat, dan kami ngobrol seputar brand Instinct. Ternyata, nggak nyangka banget, store ini mau beli sepatu Instinct dengan jumlah sebanyak 80 pasang. Pas aku lihat brand Instinct ada di feed Instagram toko itu, senangnya bukan main. Sumpah, langsung jingkrak-jingkrak!” ucap Bento antusias saat mengenang pencapaian yang telah Ia gapai selama berbisnis.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk pencapaian yang masih ingin diraih Bento untuk saat ini ialah terkait produksi. Kesalahan saat produksi tentu bisa saja terjadi dan merupakan salah satu hal yang tak terhindarkan.
“Kadang saat produksi, mungkin ada beberapa yang tidak sesuai dengan yang diinginkan. Saat ini, aku pengen banget produksi bisa semakin bagus. Lalu harapannya brand Instinct ini juga bisa bersaing dengan brand-brand sepatu dari luar, baik dari segi tampilan maupun bahan. Sederhananya, sih, pengen upgrade terus kualitas dari Instinct sendiri", ujar Bento.
Untuk kalian, warga Samarinda dan hobi main skateboard, project Instinct Store yang satu ini is really worth to wait.
ADVERTISEMENT
“Jadi, selain jual sepatu Instinct dan brand lokal Samarinda, Instinct Store juga menjual sparepart skateboard. Mini ramps (arena bermain skateboard) ini dibangun sebagai wadah untuk teman-teman yang hobi main skate, dan harapannya juga semakin banyak yang mau belajar main skate”, kata Bento.
Soal biaya main di mini ramps Instinct Store? Worry not, it is all FREE!
“Gratis, bener, deh. Paling bantu posting aja, sih, di sosmed, biar makin banyak yang tahu dan bisa main skate bareng,” tutup Bento.
#terusberkarya
Live Update