Kebiasaan Buruk yang Sering Dilakukan Karyawan Baru

Konten Media Partner
22 Januari 2020 10:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sebagai karyawan baru, hindari kebiasaan buruk ini ya! | Photo by Pexels/Jopwell
zoom-in-whitePerbesar
Sebagai karyawan baru, hindari kebiasaan buruk ini ya! | Photo by Pexels/Jopwell
ADVERTISEMENT
Sebagai karyawan baru, tentunya kalian pasti akan merasa sedikit canggung untuk melakukan aktivitas di kantor. Kadang saking canggungnya, beberapa orang sampai tidak memahami jika yang dilakukannya ternyata merupakan kebiasaan yang buruk, dan nyatanya dapat mengganggu bagi beberapa orang.
ADVERTISEMENT
Tidak mau, kan, kalau di masa awal-awal bekerja kemudian malah mendapatkan penilaian negatif dari orang lain, terutama rekan kerja dan atasan kalian? Bisa-bisa kalian akan mendapatkan banyak gunjingan, yang membuat kalian akhirnya tidak betah bekerja di tempat tersebut.
Karena itu, ada baiknya kalian mengetahui hal apa saja yang menjadi kebiasaan buruk para karyawan baru yang umum dilakukan di tempat kerja. Disimak, ya!
1. Terlalu Banyak Mengobrol
Terlalu banyak bicara | Photo by Pexels/fauxels
Biasanya karena masih berstatus karyawan baru, baru apalagi jika karyawan tersebut merupakan seorang yang aktif berbicara alias cerewet, mereka akan cenderung bertanya banyak hal. Baik mengenai lingkungan perusahaan maupun pekerjaannya kepada rekan kerja. Tak jarang, dengan niatan ingin menjadi lebih dekat dengan rekan kerja, mereka pun terus-terusan mengajak mengobrol.
ADVERTISEMENT
Tidak salah sebenernya, namun jika kalian terlalu banyak bertanya dan mengobrol ketika jam kerja, maka tentu saja hal tersebut akan membuat rekan kerja kalian terganggu. Karena di saat harus menyelesaikan pekerjaan, mereka mau tak mau harus menanggapi pertanyaan-pertanyaan dari kalian. Jika terlalu banyak mengobrol dan bertanya, tugas kalian pun akhirnya akan tertunda.
Boleh bertanya dan bebricara untuk mengenal perusahaan dan bagaimana rekan kerja kalian, namun pastikan untuk melakukan hal tersebut saat waktu istirahat tiba. Di mana kalian dan rekan kerja kalian tidak sedang fokus untuk mengerjakan tugas kantor melainkan sedang bersantai.
2. Terlalu Banyak Bermain Ponsel
Karena merasa gabut alias tidak ada kerjaan, karyawan baru pun lebih memilih menghabiskan waktunya dengan bermain ponsel | Photo by Pexels/Adrianna Calvo
Sebagai karyawan baru, tentunya ada momen dimana kalian akan merasa gabut alias tidak punya pekerjaan untuk dikerjakan. Hal ini karena biasanya karyawan baru memang masih diberikan tanggung jawab pekerjaan secara bertahap; sedikit demi sedikit dengan tujan beradaptasi dan belajar.
ADVERTISEMENT
Namun, jangan jadikan alasan tersebut untuk bermain ponsel di jam kerja kalian ya! Jika memang kalian memiliki waktu untuk menganggur, kalian bisa menggunakan jam tersebut untuk merapikan meja kalian, mempelajari bagaimana cara kerja di perusahaan, bahkan mungkin menawarkan diri untuk membantu rekan kerja kalian dalam mengerjakan tugasnya.
3. Kurang Inisiatif
Kurang inisiatif | Photo by Pexels/Fox
Kebiasaan buruk yang terakhir adalah kurangnya inisiatif dari karyawan baru, baik dalam hal memberikan ide maupun memberikan bantuan. Entah karena masih canggung atau memang sudah tabiatnya untuk menjadi seorang yang pasif. Namun jika kalian melakukan hal ini, tentunya kalian akan dianggap sebagai seorang yang tidak bersemangat dalam bekerja.
Tidak hanya itu, kalian juga mungkin tidak memiliki inisiatif untuk berkenalan dengan sesama rekan kerja. Kalian hanya menjawab jika ditanya dan menjadi orang yang hidup dalam dunia kalian sendiri.
ADVERTISEMENT
Kalian bisa menunjukkan inisiatif dengan menawarkan bantuan pada rekan kerja yang membutuhkan, memberikan pendapat pada ide yang diajukan, bahkan mungkin memberikan ide kreatif yang kalian miliki untuk membantu kemajuan perusahaan.
#terusberkarya
Jangan lupa follow Karja di Instagram (@karjaid) dan klik tombol 'IKUTI' di kumparan.com/karjaid untuk mendukung dan mengikuti konten menarik seputar entrepreneurship, kisah inspiratif, karya anak bangsa, dan isu sosial seputar milenial ya, Sobat!