Konten Media Partner

Kisah Inspiratif Leli Berdonasi di Tengah Pandemi: Rela Lewati Hutan dan Sawah

5 Juni 2020 10:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Leliyana Andriyani saat memberikan donasi bagi warga yang membutuhkan di Desa Loa Ipuh | Foto: Instagram/@leliandriyani
zoom-in-whitePerbesar
Leliyana Andriyani saat memberikan donasi bagi warga yang membutuhkan di Desa Loa Ipuh | Foto: Instagram/@leliandriyani
ADVERTISEMENT
Jalan yang terjal dan curam tidak menghentikan langkah kaki tim kecil itu untuk mendatangi rumah-rumah warga yang berada di pelosok. Medan cukup berat yang dilalui seperti jalan setapak di tengah hamparan sawah dan hutan pun mereka tembus untuk satu misi mulia: membantu warga duafa yang terdampak pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Dengan melawan rasa takut dan kekhawatiran di tengah wabah virus corona, Leliyana Andriyani atau akrab disapa Leli bersama timnya yang beranggotakan tujuh orang menyusuri Desa Loa Ipuh yang terletak di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Jarak sejauh 30 km dari Kota Samarinda, menjadi tidak berarti karena mereka tahu ada banyak orang yang menunggu bantuan di sana.
Kegiatan sosial bukanlah hal yang asing lagi bagi sosok wanita inspiratif satu ini. Jauh sebelum pandemi, ia sering mengulurkan bantuan bagi mereka yang membutuhkan. Ketika berbincang dengan Karja melalui aplikasi pesan instan, Kamis (4/6), Leli mengaku ada banyak hal yang memotivasinya untuk aktif dalam kegiatan sosial, salah satunya ialah keinginan untuk berbagi hal-hal baik dengan banyak orang, baik yang dikenal maupun tidak.
ADVERTISEMENT
“Karena jauh sebelum pandemi ini sendiri kita tahu bahwa banyak sekali orang-orang yang membutuhkan uluran tangan kita. Banyak pula orang yang membutuhkan orang-orang baik, maka saya di sini menjadi jembatan orang-orang baik itu bisa berbagi kepada mereka yang membutuhkan,” ungkap Leli.

Masyarakat di Desa Loa Ipuh: Ada yang tidak mampu beli beras, hanya mengandalkan hasil kebun sehari-hari

Leliyana Andriyani saat memberikan donasi bagi warga yang membutuhkan di Desa Loa Ipuh | Foto: Instagram/@leliandriyani
Dari sekian banyak daerah atau tempat yang bisa diberikan bantuan, Leli memilih Desa Loa Ipuh. Ia pun bercerita bahwa awalnya ia mendapatkan sebuah pesan di akun Instagramnya, bahwa ada banyak sekali masyarakat, terlebih kaum duafa yang berada di Desa Loa Ipuh tersebut yang membutuhkan bantuan. Bahkan sebelum adanya pandemi, masyarakat di sana pun memang sangat membutuhkan bantuan.
ADVERTISEMENT
Karena akses yang cukup sulit dan daerah yang jarang terjamah oleh masyarakat lain, membuat Desa Loa Ipuh tidak begitu diketahui orang banyak. “Jadi di sana ada seorang pemuda, namanya Kang Diesworo yang menyampaikan keadaan masyarakat di Desa Loa Ipuh, terlebih kaum duafanya.”
Leli dan tim pun segera menuju lokasi untuk melihat langsung keadaan masyarakat di sana dan melakukan donasi untuk pertama kalinya. Ia menceritakan bahwa rata-rata para duafa di Desa Loa Ipuh adalah lansia. Banyak di antara mereka yang tinggal seorang diri; entah mereka tidak memiliki keluarga ataupun memilih untuk tidak tinggal bersama keluarga.
Para lansia pun mau tidak mau harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup. Namun, di usia yang tidak produktif tersebut, menjadikan banyak di antara mereka yang pasrah dan tidak bekerja. Sehingga, mereka pun hanya mengandalkan hasil kebun atau mendapatkan bantuan dari orang-orang sekitar.
Leliyana Andriyani saat memberikan donasi bagi warga yang membutuhkan di Desa Loa Ipuh | Foto: Instagram/@leliandriyani
Namun, ketika mereka tidak mendapatkan bantuan, mereka pun hanya memakan hasil dari kebun mereka sendiri, seperti merebus ubi-ubian ataupun dedaunan seperti daun singkong atau daun pepaya sebagai makanan utama.
ADVERTISEMENT
“Untuk membeli beras pun mereka tidak sanggup, jadi makanan atau menu mereka setiap hari adalah ubi dan sayur-sayuran yang ada di kebun mereka sendiri,” ungkap Leli. “Jadi di Desa Loa Ipuh ini mereka sangat butuh sembako, terlebih beras. Karena para duafa di sana sangat kesulitan untuk bisa makan tiga kali sehari.”
Dengan adanya virus corona, keadaan ekonomi masyarakat Desa Loa Ipuh semakin memburuk. Pasalnya sebelum pandemi, mereka mampu menjual hasil kebun mereka di pasar. Namun kini, hanya segelintir orang yang membeli dagangan mereka.

Melawan rasa takut dan khawatir saat berdonasi di tengah pandemi COVID-19

Leli saat berkunjung ke Desa Loa Ipuh untuk memberikan donasi | Foto: Instagram/@leliandriyani
Setelah kunjungan pertama tersebut, Leli pun akhirnya memutuskan untuk melakukan donasi terbuka di media sosialnya. Terhitung sejak pandemi hingga saat ini, total sudah tiga kali ia mengunjungi Desa Loa Ipuh untuk berdonasi, baik secara pribadi maupun dari donatur lain.
ADVERTISEMENT
Tentu bukanlah hal yang mudah untuk mengemban amanah dan menjadi ‘jembatan’ antara orang baik dan mereka yang membutuhkan. Namun, Leli dan tim berpegang teguh pada komitmen sejak awal: hal yang mereka lakukan ini adalah kebaikan.
Ada begitu banyak perasaan yang berkecamuk dalam diri Leli saat ia melakukan kegiatan donasi. Namun salah satu yang ia rasakan adalah perasaan senang. Ia menuturkan sangat senang dan bersyukur bisa bertatap langsung dengan orang-orang yang menerima donasi tersebut, meskipun donasi tersebut tidak dari dirinya melainkan titipan orang lain. “Ada sensasi tersendiri saat melihat mereka tersenyum, berdoa, dan bertatap wajah. “
Dari sekian kali kunjungannya ke Desa Loa Ipuh, ada satu kenangan yang membekas di hati wanita yang pernah menjadi Duta Wisata Kalimantan Timur pada tahun 2013 ini. Bahkan, ia pun sampai meneteskan air mata di momen tersebut.
ADVERTISEMENT
“Jadi ada seorang kakek dan nenek yang tinggal sendirian. Kalau si nenek ini tinggal di tengah hutan dan tidak tinggal bersama keluarganya. Sedangkan si kakek ini sama sekali tidak punya keluarga,” ucapnya.
Tidak hanya bekerja di pemerintahan, Leli pun berprofesi sebagai Master of Ceremony (MC), penyiar berita, dan moderator di berbagai acara. | Foto: Instagram/@leliandriyani
Saat itu, Leli mengunjungi kakek tersebut untuk memberikan donasi kembali sebagai janji pribadinya. “Ketika saya datang, dia sedang makan mi. Dan saya ingat sepertinya mi yang dia makan adalah mi pemberian dari donasi kemarin. Tanpa pikir panjang, dia langsung menaruh makanannya, dia duduk dan langsung berdoa. Ia berdoa membacakan doa selamat dan mendoakan agar saya sehat. Itu benar-benar bikin saya berdecak kagum,” kenang Leli.
Terlepas dari bahagia yang dirasakan, berdonasi di tengah pandemi khususnya di bulan puasa kemarin, tentu ada tantangan tersendiri. Rasa takut dan juga khawatir tak pelak menghampiri Leli dan timnya. Namun mereka percaya, bahwa segala niat baik pasti akan berbalas baik pula.
ADVERTISEMENT
“Kami selalu bawa disinfektan, hand sanitizer, sabun cuci tangan, pakai masker saat terjun ke lapangan. Setelah selesai melakukan donasi pun kami langsung mandi dan bersih-bersih. Jadi kami yakin dan percaya kalau kami melakukan hal baik dan taat kepada apa yang sudah dianjurkan oleh pemerintah untuk tetap waspada di kala pandemi ini, maka kami juga akan tetap sehat,” ungkapnya.

Pesan Leli di tengah pandemi COVID-19: Jangan pernah lelah berbuat baik

Leli saat membagikan makanan kepada orang yang membutuhkan di Samarinda | Foto: Instagram/@leliandriyani
Serangkaian kegiatan donasi tersebut Leli unggah ke media sosialnya. Tidak hanya sebagai bukti kepada donatur bahwa amanah telah tersampaikan, namun juga sebagai ajakan tersirat kepada orang-orang yang melihat unggahannya tersebut.
ADVERTISEMENT
Di tengah pandemi ini, tak sedikit masyarakat yang terdampak COVID-19 dan harus berjuang lebih keras untuk bisa bertahan hidup sehari-hari. Leli pun juga ikut merasakan dampak dari virus corona itu sendiri.
ADVERTISEMENT
“Masih tetap bekerja tapi ada jadwal, misalnya saya bekerja dalam seminggu itu jadwalnya sekali sampai dua kali. Itupun juga sangat berpengaruh, karena saya memiliki pekerjaan lain di luar pekerjaan saya di pemerintah,” tuturnya.
 Di tengah kesibukannya, Leli pun juga aktif bergabung dalam kegiatan volunteer mengajar | Foto: Instagram/@leliandriyani
Meskipun begitu, Leli tetap berusaha mencari hikmah dari apa yang sedang terjadi saat ini. “Kita harus lebih banyak berpikir keras dan menjadi kreatif, push yourself until limit. Tuhan sudah memberikan berbagai talenta yang ada di dalam diri kita yang belum kita tahu dan mungkin kita belum tahu sampai mana diri kita mampu ketika berada di fase seperti ini.”
Tidak hanya itu, Leli berpesan kepada anak-anak muda untuk melakukan berbagai kegiatan sosial atau berbagai kegiatan lainnya yang bisa memberikan pengaruh positif. “Kita tetap masih bisa support satu satu sama lain, kita bisa membagikan hal-hal baik kepada orang lain tidak hanya secara langsung, namun juga di media sosial.”
ADVERTISEMENT
Sebelum menutup obrolan, Leli juga menuturkan bahwa jangan pernah lelah untuk berbuat baik, sekalipun itu adalah hal baik yang dirasa kecil. Percayalah bahwa hal kecil yang dilakukan asalkan baik dapat berdampak besar bagi orang lain.
“Jadi jangan pernah merasa diri kita bukan siapa-siapa. Kita harus belajar untuk menghargai diri sendiri, lalu jadilah terang bagi orang banyak dan berkat bagi orang yang membutuhkan. Selain itu, jangan pilih-pilih kalau mau bantu orang dan berbuat baik, lakukanlah kepada siapapun, sekalipun kita nggak kenal,” tutupnya.
#terusberkarya
Jangan lupa follow Karja di Instagram (klik di sini) dan klik tombol 'IKUTI' (klik di sini) untuk mendukung dan mengikuti konten menarik seputar entrepreneurship, kisah inspiratif, karya anak bangsa, dan isu sosial seputar milenial ya, Sobat!
ADVERTISEMENT