Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Konsisten Sejak 2012, Rainbow Bubble Tetap Eksis di Samarinda
19 November 2019 18:39 WIB
ADVERTISEMENT
Ya, minuman yang berasal dari Taiwan ini lagi nge-hype banget di Indonesia! Dengan variasi rasa dan pilihan topping yang beragam, menjadikan minuman ini digandrungi oleh banyak orang, khususnya kawula muda.
ADVERTISEMENT
Selain rasanya yang nikmat, minuman ini pun menjadi minuman on-the-go andalan bagi generasi milenial. Bahkan, tak sedikit yang rela merogoh kocek lebih dan mengantri berjam-jam untuk minuman kekinian satu ini.
Jauh sebelum bisnis minuman bubble atau boba menjamur, di Samarinda sendiri ada salah satu merek lokal legendaris yang menjual minuman bubble sejak tahun 2012, yaitu Rainbow Bubble. Pada Senin (18/11) Karja berkesempatan mengobrol bersama owner dari Rainbow Bubble, yaitu Chyntia seputar bisnis yang telah berjalan selama tujuh tahun.
Berawal dari hobi minum es bubble, setiap Chyntia berada di Surabaya Ia pasti langsung mencari minuman tersebut. ”Waktu itu di Samarinda belum ada yang jual minuman bubble, jadi aku coba cari-cari dan akhirnya coba jualan. Eh, ternyata banyak yang suka.”
ADVERTISEMENT
Berlokasi di Jalan Bhayangkara 43, awalnya Rainbow Bubble hanya dijual menggunakan rombong kecil di depan bengkel milik Chyntia. Rombong itu selalu ramai dipadati pembeli, khususnya dari kalangan pelajar.
Saat baru merintis bisnis ini, Chyntia hanya menghadirkan sepuluh varian rasa. Ia mencoba sedikit demi sedikit sembari melihat reaksi pasar. “Dulu sempat sampai 20-30 rasa, tapi akhirnya kami sortir lagi, mana yang benar-benar disukai sama konsumen, itu yang kami masukan di menu.” tuturnya.
Sekitar satu tahun yang lalu, akhirnya Chyntia pun memutuskan untuk tidak lagi berjualan di rombong. Ia menutup bisnis bengkelnya kemudian membangun gerai Rainbow Bubble yang cukup luas dan bisa dijadikan sebagai tempat nongkrong. “Setelah kami buka gerai seperti ini, kami juga kemudian membeli mesin kopi. Jadi kalau misalnya lagi hari hujan, bisa juga minum yang hangat-hangat.” ungkap Chyntia.
ADVERTISEMENT
Chyntia juga mengaku sempat kebingungan untuk memberi nama bisnisnya. Namun karena pada saat itu dessert bernama rainbow cake sedang booming, akhirnya Ia memilih nama rainbow. “Rainbow itu kan warna-warni ya, nah varian minuman ini juga macam-macam warnanya. Jadi, ya udah pilih nama rainbow.” ungkap Chyntia.
Untuk menjaga rasa agar tetap sama saat pertama kali konsumen membeli menjadi perhatian utama dari Chyntia. Tidak hanya itu, kebersihan dan pelayanan menjadi poin penting saat berbisnis makanan. “Saat berjualan itu harus ramah sama pembeli. Aku juga sering ngajarin karyawan untuk bilang terima kasih, dan jangan ketus atau jutek dengan pembeli. Walaupun dagangan kita sudah ramai, ramah sama pembeli itu penting banget.” papar Chyntia.
Untuk menjaga cita rasa, Chyntia selalu memperhatikan kualitas dan kebersihan. “Setiap varian kan berbeda-beda ya rasanya. Misalnya kayak creamy chocolate dan royal chocolate, itu kan sebenarnya sama-sama rasa cokelat, tapi masing-masing ada rasanya tersendiri. Jadi kami selalu cuci blendernya, jadi nggak ada rasa yang campur aduk.”
ADVERTISEMENT
Buat pecinta minuman bubble, ada satu tips penting, nih, dari Chyntia! “Kami anjurkan kalau mau minum bubble itu jangan dimasukin ke kulkas, karena nanti lama-lama bubble-nya akan mengeras. Jadi kalau mau makan ya langsung di makan aja, berbeda dengan topping pudding yang bisa tahan sampai 2-3 hari.”
Bisnis kuliner bisa dibilang menjadi salah satu bisnis yang memiliki persaingan ketat. Namun, Chyntia mengaku justru merasa senang dengan menjamurnya gerai-gerai minuman bubble, baik berbentuk franchise maupun merk lokal. Dengan ramainya bisnis bubble, variasinya akan semakin banyak di Samarinda.
Untuk tetap bisa terus eksis, Chyntia selalu berusaha untuk menjaga kualitas dari Rainbow Bubble. “Di Samarinda itu kalau ada yang baru pasti langsung di coba. Tapi kan belum tentu orang nyoba satu-dua kali terus mau beli lagi. Nah, jadi bagaimana caranya agar orang-orang mau datang lagi untuk beli.”
ADVERTISEMENT
Saat awal-awal merintis, Chyntia sering mengadakan bazaar di sekolah-sekolah untuk memperkenalkan Rainbow Bubble. Selain itu untuk mempromosikan Rainbow Bubble, Chyntia juga selalu memanfaatkan moment yang sedang terjadi. “Misalnya kayak tanggal 11.11 atau 12.12 yang ramai kemarin itu bisa dapat free topping. Atau misalnya seperti Pemilu, buat yang udah milih bisa nunjukkin jarinya, bisa dapat free topping juga. Selain itu juga rajin update di Instagram story.”
Untuk bisa terus eksis dan dicintai oleh konsumen selama tujuh tahun tentu menjadi suatu pencapaian yang luar biasa dan tentunya penuh perjuangan. Oleh karena itu, Chyntia terus melakukan inovasi dengan menghadirkan varian baru agar konsumen tertarik.
Disamping rajin berinovasi, Ia juga mengikuti trend yang sedang berkembang. Contohnya dengan menghadirkan minuman bubble dengan rasa Brown Sugar yang diracik sendiri.
Harapan ke depannya, Chyntia berharap bisa membuka cabang Rainbow Bubble. Namun yang terpenting baginya saat ini ialah pelanggan tetap bisa menyukai produk-produk yang dihadirkan Rainbow Bubble. “Setidaknya orang-orang tahu kalau Rainbow Bubble terus berinovasi,”tutupnya.
ADVERTISEMENT
#terusberkary