Konten Media Partner

Melihat Usaha Kampung Wisata di Malang

27 April 2019 17:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Halo sobat enterpreneurs, siapa yang tidak kenal dengan Kota Malang? Kota yang terkenal dengan buah apel dan kripik tempe-nya ini kini memiliki banyak tujuan wisata baru lho. Uniknya, tujuan wisata tersebut dibuat oleh warga perkampungan-perkampungan di Kota Malang.
ADVERTISEMENT
Hingga kini, sudah ada lebih dari 11 “kampung wisata” di Kota Malang. Kampung para warga ini, yang dulunya hanya dilewati oleh para pemilik rumah, kini dapat menarik banyak wisatawan baik dari dalam maupun luar kota. Dengan banyaknya wisatawan yang berkunjung ke perkampungan mereka, otomatis perekonomian di daerah tersebut juga semakin meningkat. Para warga kini dapat meningkatkan pendapatan dengan berjualan dari rumah mereka, baik kerajinan tangan, oleh-oleh, makanan-minuman, dan lain sebagainya.
Ini dia 5 dari kampung-kampung wisata yang ada di Malang:

1.Kampung Tridi

Kampung Tridi Malang | Photo by @kampung_tridi via Instagram
Kampung wisata yang berada di Kelurahan Kesatrian ini menawarkan berbagai spot cantik untuk berfoto. Mulai dari gambar-gambar 3 dimensi, tangga dan payung-payung warna-warni, hingga spot foto yang berlatar belakang rumah-rumah yang dicat berwarna-warni. Bahkan ada jembatan kaca yang bisa membuat pengunjung menyeberang sungai sambil berdebar-debar. Untuk masuk ke dalam Kampung Tridi, pengunjung hanya perlu menyiapkan uang sebesar 3 ribu rupiah saja.
ADVERTISEMENT

2. Kampung Biru Arema

Kampung Biru di Kota Malang | Photo by @marischkaprue via Instagram
Untuk mengubah perkampungan kumuh menjadi kampung wisata, warga kampung di Kelurahan Kidul Dalem ini harus bekerja bakti setiap minggu selama lebih dari 4 bulan. Rencananya, Manajemen Tim Sepak Bola Arema juga akan membangun museum di sini. Walaupun boleh masuk secara gratis, namun pengunjung bisa memberikan retribusi kepada pengelola sebesar 25 ribu per orang.

3. Kampung 3G (Glintung Go Green)

Kampung Glintung | Photo by @andarafirsha via Instagram
Kampung wisata dan edukasi yang satu ini wajib diacungi jempol karena berhasil menembus top 15 dari 301 kota di dunia dalam Guangzhou Award for Urban Innovation. Kampung Glintung yang dulunya kumuh dan kerap banjir ini kini tertata rapi dan dapat menjadi sarana edukasi untuk anak-anak. Secara swadaya, masyarakat mulai belajar bercocok tanam sayuran dan tanaman pangan.
ADVERTISEMENT
Dengan bimbingan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur, teknologi yang diterapkan pun kini bervariasi, mulai dari cara konvensional di lahan dan di pot/polibag, sampai dengan sistem hidroponik. Hal tersebut dikenalkan, sekaligus agar masyarakat bisa memilih teknologi yang paling sesuai dengan kondisinya masing-masing.

4. Kampung Topeng

Fasilitas Flying Fox di Kampung Topeng | Photo by @topengkampung via Instagram
Terletak di kelurahan Tlogowaru, kampung wisata ini memiliki berbagai tawaran menarik seperti 100 topeng, flying fox, membuat topeng, spot-spot foto, dan wahana bermain anak. Untuk masuk ke Kampung Topeng ini, tiap pengunjung harus membayar sebesar 5 ribu saja.

5. Kampoeng Heritage

Kampung Heritage | Photo by @anisah.sh via Instagram
Mengangkat tema ala “tempo doeloe”, kampung heritage ini menawarkan berbagai tema nuansa Malang di masa lampau. Di dalam perkampungan ini masih banyak rumah-rumah bekas peninggalan Belanda, sehingga beberapa rumah tersebut kemudian “disulap” sedemikian rupa menjadi objek wisata. Pengunjung bisa berfoto di depan maupun di dalam ruang tamu yang sudah dihias dengan tema-tema kuno. Setidaknya ada 20 rumah di sana yang sudah dilabeli sebagai warisan budaya. Dengan dijadikannya lokasi ini sebagai tempat wisata, para warga mulai bersemangat untuk membuka usaha, terutama ketika ada event-event tertentu.
ADVERTISEMENT
Itulah tadi 5 kampung wisata yang menginspirasi pilihan karja.id. Bagaimana, apakah ada yang tertarik untuk membuat kampung wisata di tempat kamu sobat?
#terusberkarja
Writer : Vania Anjani
Editor : SEP