Mengenal Branding.in, Multi Creative Company Inspiratif di Samarinda

Konten Media Partner
26 November 2019 15:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Branding.in adalah sebuah multi creative company di Samarinda yang didirikan pada tahun 2017 dengan konsep full branding activation | Photo by @branding.in on Instagram
zoom-in-whitePerbesar
Branding.in adalah sebuah multi creative company di Samarinda yang didirikan pada tahun 2017 dengan konsep full branding activation | Photo by @branding.in on Instagram
ADVERTISEMENT
Apa yang terlintas di benak kamu ketika mendengar kata mie instan?
ADVERTISEMENT
Apakah kamu langsung memikirkan sebuah merek mie instan yang terkenal akan jinglenya ‘dari sabang sampai merauke’?
Kalau iya, maka produk tersebut berhasil menjadi prioritas dalam benak para konsumen. Hal tersebut dapat dicapai dengan strategi branding yang kuat. Branding itu sebenarnya apa, sih?
Branding adalah berbagai kegiatan yang bertujuan untuk membangun dan membesarkan identitas sebuah brand/merek dengan cakupan yang sangat luas, meliputi nama dagang, logo, karakter, dan persepsi konsumen akan brand tersebut. Branding juga menjadi sebuah strategi bari perusahaan untuk mendapatkan dan mempertahankan konsumen.
Ada banyak manfaat dari branding, di antaranya adalah memberikan identitas pada produk atau jasa yang ditawarkan, menyampaikan nilai, dan yang terpenting adalah menjalin komunikasi dengan konsumen. Pebisnis pun berlomba-lomba dalam membranding produk ataupun jasa mereka sedemikian rupa agar dapat menarik dan mempertahankan konsumen.
ADVERTISEMENT
Namun sayang, nampaknya tak sedikit juga pengusaha yang masih awam akan betapa pentingnya membranding usaha mereka.
Hal tersebutlah yang membuat Aldisa Fadlillah akhirnya membuat sebuah creative branding agency di Samarinda dengan nama Branding.in. Diakui Disa bahwa di Samarinda masih banyak yang tidak tahu makna dari branding, bahkan kepedulian akan desain pun masih jarang.
“Sesimpel kalau aku ditanya sama orang-orang tentang pekerjaan aku, mereka pasti bertanya, ‘branding itu apa, sih?’” beber Disa. “Kebetulan aku punya concern dengan hal-hal berbau desain dan sebagainya, pokoknya kalau ada desain yang jelek, warnanya nabrak, itu aku suka banget ngasih komentar.”
Sejalan dengan kepeduliannya tersebut, ia pun sering mendapatkan permintaan dari beberapa pengusaha untuk membranding usaha mereka. Ia sendiri memang memiliki basic di fotografi dan design, terlebih ia juga merupakan seorang admin dan founder dari akun culinary guide yakni Samarinda Foodies (@smrfoodies).
ADVERTISEMENT
“Beberapa orang ada yang mempercayakan untuk membranding sosial media mereka atau minta bikinkan logo. Setelah ngerjain brang-brand orang, aku mikir kayaknya enaknya ini dibikin jadi perusahaan aja. Ya udah, Februari 2017 aku dirikan Branding.in,” cetus Disa.
Mengusung tagline #MakeYourBrandGreatAgain
Tujuan lain didirikannya Branding.in ialah untuk mengedukasi pasar. Karena menurut Disa, semakin teredukasi pasarnya, maka pasar akan semakin paham dan mencari klien bukanlah lagi hal yang sulit | Photo by @branding.in on Instagram
“Konsepnya simple, sih. Ada sebuah usaha yang sepi, brandingnya jelek, bingung mau kemana jalannya, uangnya ada nih, tapi nggak tau mau diapain usaha ini supaya bisa laku. Panggil kami, kami bantu lewat branding,” ungkap Disa di balik makna tagline #MakeYourBrandGreatAgain.
Awalnya Branding.in hanya menyediakan tiga jasa utama, yakni foto produk, design, dan menghandle media sosial. Namun, sekarang Branding.in menggarap hampir semua aspek yang ada dalam cakupan branding. Contohnya sekarang Branding.in menyediakan jasa mural dan interior design. “Semua yang berhubungan sama branding sebuah usaha kami kerjain. Ibaratnya palu gada, apa lu mau gua ada,” canda Disa.
ADVERTISEMENT
Kebanyakan klien Branding.in berasal dari usaha makanan. Namun, Branding.in juga pernah terlibat dalam kegiatan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dengan menggambar dinding di beberapa wilayah RT di Samarinda.
Terkadang, pengusaha terlalu fokus dengan apa yang mereka jual, sehingga mereka melupakan satu poin penting yakni marketing. “Mereka fokus melayani yang datang, bukan fokus sama melayani yag akan datang, jadi di situlah yang kami handle,” tutur Disa.
Stop procrastinating, do your job now!
What’s the most fun from doing this business? “Yang paling seru adalah selalu memulai dari awal. Karena setiap klien punya permasalahan yang berbeda-beda. Prinsip pekerjaan ini selalu memulai dari nol sih, selalu ada yang baru, selalu ada yang beda, jadi nggak akan bosan,” ungkap Disa. | Photo by @branding.in on Instagram
Mouth to mouth menjadi cara marketing yang paling efektif bagi Branding.in.
“Mostly sih klien saat ini tuh dari mulut ke mulut. Misalnya media sosialnya kami pegang, nanti ada yang nanya, ‘kamu kok sosmednya bagus? Siapa yang megang?’ terus ‘oh, yang megang si ini,’ nah dari situ, bisa muncul klien baru,” papar Disa.
ADVERTISEMENT
Hal penting yang ditekankan dalam berbisnis di bidang branding menurut Disa ialah jangan menunda-nunda pekerjaan yang ada.
“Misalnya nih, ada job bikin logo 3 biji, yang ngerjain satu orang doang. Ditunda-tunda terus, tau-tau besok udah deadline. Jadi langsung dikebut ngerjainnya, nah itu hasilnya kan jadi nggak optimal,” sambungnya.
Project terbaru Branding.in kini ialah mengembangkan sebuah aplikasi pencari jasa. Aplikasi tersebut nantinya akan mempertemukan penyedia jasa dengan yang membutuhkan jasa tersebut.
“Misalnya butuh jasa foto pra-wedding, tapi bingung sama siapa. Nanti di aplikasi ini muncul sejumlah orang yang bekerja di bidang itu,” ucap Disa.
Tujuan aplikasi ini adalah membantu orang-orang yang memiliki keahlian dalam bidang tertentu namun tidak tahu bagaimana cara memasarkan keahliannya tersebut.
ADVERTISEMENT
“Samarinda ini banyak orang-orang berbakat, tapi biasanya nggak bisa me-marketingkan diri sendiri, dan mau ngomong aja mungkin malu.”
Quality over quantity
Salah satu project mural Branding.in di salah satu rumah makan di Samarinda | Photo by @branding.in on Instagram
Prinsip yang dipegang kuat oleh Branding.in ialah ketika ada suatu pekerjaan, berikanlah yang paling baik.
“Misalnya desain logo, kasih logo yang paling bagus. Jangan setengah hati ngerjainnya. Jadi revisinya juga bisa sedikit, dan klien juga kayak, “wah, gokil banget, nih!’ gitu sih, kerjakan sebagus-bagusnya,” ucap Disa.
Berbekal buku yang ia baca, fokus dengan diri sendiri itu penting dibandingkan hanya terfokus dengan kompetitor. Because we can not handle the competitors.
“Kita bisa mengendalikan diri kita, tapi kita nggak bisa mengendalikan orang lain. Jadi, fokuslah sama apa yang bisa kita kendalikan,” pungkas Disa.
ADVERTISEMENT
Contohnya, untuk saat ini yang bisa Disa kendalikan adalah apa yang harus dilakukan Branding.in, karena ibaratnya, ini adalah kapal yang sedang ia jalankan. Ia tidak bisa berharap tiba-tiba kapal orang lain tenggelam.
“Nggak mungkin kan ada pesaing, nih, oh tenggelamkan!” canda Disa.
Tak jarang, banyak yang bertanya kepada Disa bagaimana caranya untuk memulai sebuah usaha. Disa pun menjawabnya simpel, yaitu berani memulai. Karena apabila hanya disimpan di dalam pikiran tanpa dibarengi tindakan, maka akan semakin banyak kompetitor di luar sana.
“Dunia nggak cuma kita sendiri. Kita ini bukan pusatnya semesta. Banyak orang mengira, bahwa kita ini tokoh utama, yang lain figuran doang. Kita tuh nggak seistimewa itu. Jadi, ketika kita mikir akan suatu hal, belum tentu cuma kita doang yang mikirin itu. Ada banyak orang di luar sana yang punya pemikiran sama. Makanya, mulai aja, jangan terlalu banyak mikir,” pungkas Disa.
ADVERTISEMENT
#terusberkarya