Mengenal Tadashi Yanai, Pendiri Uniqlo yang Kini Menjadi Orang Terkaya di Jepang

Konten Media Partner
13 Juli 2020 9:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tadashi Yanai | Foto: Bloomberg via Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Tadashi Yanai | Foto: Bloomberg via Getty Images
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sobat entrepreneur, kalian mungkin sudah tidak asing lagi kan dengan merek pakaian bernama Uniqlo? Ya, gerai Uniqlo kini sangat mudah ditemui di mall-mall besar di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Uniqlo sendiri adalah sebuah merek dagang dari Jepang yang bergerak dalam bidang retail untuk segala usia, mulai dari bayi hingga lansia. Nama Uniqlo berasal dari singkatan Unique Clothing.
Uniqlo berhasil menarik perhatian dan menjadi salah satu merek pakaian ternama yang mendunia. Terbukti dari tersebarnya Uniqlo di beberapa negara, seperti Korea Selatan, Amerika Serikat, Prancis, Malaysia, hingga Rusia.
Di Indonesia sendiri, Uniqlo resmi berdiri sejak 16 Oktober 2012. Melansir dari laman resmi Uniqlo, di Indonesia sendiri sudah ada 26 gerai Uniqlo yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.
Lantas, siapa sih sosok di balik kesuksesan Uniqlo? Dia adalah Tadashi Yanai, pendiri Uniqlo sekaligus kini menjadi orang terkaya di Jepang.
ADVERTISEMENT
Tadashi Yanai berada di urutan pertama dalam daftar Japan 50 Richest tahun 2020 dan berada dalam urutan 41 Billionaires 2020 menurut Forbes. Tadashi Yanai pernah menempuh pendidikan di Waseda University dan pria berusia 71 tahun tersebut telah menikah dan memiliki dua orang anak.
Di tahun 1984, Yanai mengambil alih perusahaan Fast Retailing dan mendirikan Uniqlo. Perusahaan tersebut tidak hanya menaungi Uniqlo, namun juga beberapa merek lain seperti Theory, Helmut Lang, J Brand dan GU.
Tadashi Yanai | Foto: REUTERS/Issei Kato
Pada Oktober 1998, Uniqlo memulai kejayaannya. Sweter mereka yang terbuat dari bahan sintetis fleece yang diobral seharga ¥1.900 mampu terjual sebanyak 2 juta helai. Larisnya produk Uniqlo terus berlanjut pada tahun-tahun berikutnya. Dan pada tahun 1999, Uniqlo berhasil menjual 8,5 juta helai pakaian, dan meningkat menjadi 26 juta helai seiring dengan popularitas mereka.
ADVERTISEMENT
Yanai pun memiliki keinginan agar perusahaannya bisa menjadi perusahaan retail terbesar di dunia. Kini perusahaan Fast Retailing tengah menduduki urutan keempat perusahaan retail terbesar dunia dengan lebih dari 2 ribu toko retail yang tersebar di seluruh dunia.
Walau mungkin brand Uniqlo dikenal sebagai sebuah brand fashion, nyatanya Yanai kerap kali mengatakan jika Uniqlo bukanlah sebuah perusahaan fashion melainkan perusahaan teknologi.
Memang jika melihat pendekatan yang digunakan Uniqlo sangat berbeda dengan metode-metode yang digunakan oleh brand fashion terkenal lainnya seperti Zara. Pendekatan yang dilakukan oleh brand Uniqlo sendiri memang lebih mirip dengan perusahaan teknologi yang berfokus pada pengembangan daripada mengikuti arus perkembangan tren seperti di dunia industri fashion.
ADVERTISEMENT
Tadashi Yanai sendiri dikenal sebagai sosok leader yang inspirasional, namun hal tersebut tak membuat beliau lantas menjadi tinggi hati. Pada sebuah wawancara melansir dari Business of Fashion, Yanai mengatakan, “Aku mungkin terlihat sebagai sosok yang sukses, namun aku juga telah membuat banyak kesalahan di masa lampau. Orang-orang menganggap kegagalan sebagai sesuatu yang terlalu serius. Anda harus menjadi sosok yang positif dan percaya Anda akan menemukan kesuksesan di kemudian hari.”
#terusberkarya
Karja, we share creative and up to date content (entrepreneurship, inspiration, and social issues) for Indonesia’s millennials. Support and follow us on kumparan (click here) and Instagram (click here).