Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Menilik Lebih Dalam Makna Karya Surgaku di Timur Borneo
29 Januari 2020 10:22 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Karja berkesempatan mengobrol lebih dalam mengenai karya Surgaku di Timur Borneo bersama Jaya, Community Relation dari You Kaltim serta Aldi, Creative Promotional Production dari Exotic Kaltim. Keduanya pun dengan semangat menceritakan proses kreatif di balik pembuatan project Surgaku di Timur Borneo .
“Jadi awalnya sebenarnya kami tahu ada ulang tahun Provinsi Kaltim di awal Januari. Dari situ kami (You Kaltim) pengin bikin sesuatu yang bisa dinikmati sampai kapanpun sama masyarakat Kaltim,” cerita Jaya memulai obrolan seru pada Selasa (28/1) siang.
Ide yang muncul secara mendadak tersebut ingin disalurkan menjadi sebuah karya musik sekaligus visual. “Tapi ternyata nggak sempat, nih, kalau ngucapin pas di hari H. Ya udah, akhirnya bukan spesifik ucapan ulang tahun, melainkan lebih ke karya untuk Kalimantan Timur aja,” lanjut Jaya.
ADVERTISEMENT
Setelah ide tersebut tercetus, You Kaltim mengajak musisi lokal yakni Irine Sugiarto, Rizky Virnanda, Ari Wardhana untuk membuat lagu Surgaku di Timur Borneo . Sementara untuk visual, dikemas secara apik oleh Exotic Kaltim, yakni sebuah penggiat pariwisata di Kalimantan Timur.
Mahakam Ulu sebagai Heart of Borneo
Pertama kali berdiskusi mengenai kolaborasi tersebut, tim dari Exotic Kaltim belum memiliki bayangan final karena belum mendengar musiknya.
“Karena kami memang pengin musik dan lirik itu harus berhubungan sama visual. Jadi setelah seluruh musik selesai, kami dapat liriknya, kami mulai ubah satu per satu, per bait. Kira-kira apa, hal apa, sih, yang harus ditonjolkan dari Kaltim?”, katanya.
Diakui Aldi, kebanyakan orang mempersepsikan Kalimantan Timur pasti tidak jauh-jauh dari kata hutan. “Karya Surga di Timur Borneo ini kalau dikasih footage atau visualisasi seperti perkembangan atau kemajuan kota itu kayak nggak match. Maka dari itu, dengan berlatar belakang lirik tersebut, visualnya kami bagi menjadi dua bagian,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Bagian pertama adalah gabungan dari beragam keindahan dan pesona alam di 10 Kabupaten Kota di Kaltim, dan bagian kedua lebih menonjolkan budaya dari tiap-tiap daerah.
“Jadi budaya dan alam yang kami angkat secara besar-besaran di sini. Kami pilah per lirik kira-kira footage yang bagus yang mana, sampai akhirnya seluruh Kaltim itu bisa kamu rangkum full menjadi 3 menit,” ungkapnya.
Kalimantan Timur memang terkenal akan hutannya. Namun di satu sisi, tak bisa dipungkiri bahwa sudah ada beberapa hutan yang gundul. Beberapa saat setelah musik video Surgaku di Timur Borneo rilis, Aldi pun menerima pertanyaan terkait permasalahan tersebut. Lantas, bagaimana pendapat Aldi?
“Kalau mau ngomongin kekurangan, nggak mungkin Kaltim itu nggak punya kekurangan gitu, kan,” ucapnya. “Nama project ini Surgaku di Timur Borneo, masa kita mau angkat yang buruknya? Itu pertama konteks yang klise dan naifnya kami.”
ADVERTISEMENT
Aldi menjelaskan, di dalam musik video tersebut tidak hanya berisikan footage perjalanan mereka dari beberapa tahun lalu saja. Bahkan, kebanyakan dalam beberapa bagian, footage tersebut baru diambil satu minggu yang lalu di Kabupaten Mahakam Ulu, yang merupakan Kabupaten termuda di Kalimantan Timur. Mahakam Ulu sendiri berbatasan langsung dengan Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, serta Malaysia. Mahakam Ulu juga menjadi salah satu wilayah Heart of Borneo yang merupakan inisiasi dari tiga negara yakni Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam.
Salah satu hal yang paling menonjol dari musik video Surgaku di Timur Borneo adalah kisah serta pesona dari berbagai perkampungan yang ada di Kaltim. Menurut Aldi, sebenarnya potensi besar pariwisata Kaltim justru berada di perkampungannya. Tapi memang kurang terekspos karena akses dan sulit untuk bertukar informasi, salah satunya karena masalah sinyal.
ADVERTISEMENT
“Jadi di situlah kami sampaikan pesannya, bahwa ada banyak, lho, kampung-kampung di Kaltim yang punya segudang potensi,” sambungnya.
Pesan dari Surgaku di Timur Borneo: Perbedaan Bukan Masalah
Berbagai video yang diabadikan oleh Exotic Kaltim telah menunjukkan keindahan dari masing-masing 10 Kabupaten Kota yang ada di Kalimantan Timur.
“Sebenarnya multitafsir, sih. Karya ini bisa dimaknai dengan banyak hal. Intinya, bagi kami karya ini adalah sebuah berita baik yang memang harus disebarkan bareng-bareng,” ujar Jaya.
Sebagai inisiator project ini, You Kaltim tidak bergerak sendirian. Mereka menggandeng beberapa musisi serta komunitas yang ada di Kalimantan Timur. Mulai dari Irine Sugiarto, Rizky Virnanda, Arie Wardhana, dan Exotic Kaltim.
Alasan dibalik kolaborasi dengan ketiga musisi tersebut diakui Jaya karena mereka memiliki ide serta visi dan misi yang sama terkait project Surgaku di Timur Borneo . Selain itu, ketiga musisi tersebut memang benar-benar berkiprah dalam industri musik dan memiliki semangat yang bisa menyampaikan karya tersebut.
Untuk proses pengerjaannya sendiri tergolong memakan waktu yang sangat singkat, yakni satu minggu. Padahal menurut Jaya, untuk memproduksi sebuah lagu dengan konsep seperti Surgaku di Timur Borneo membutuhkan waktu minimal tiga minggu.
ADVERTISEMENT
Ada cerita cukup menarik dibalik kolaborasi antara anak-anak muda inspiratif ini untuk Surgaku di Timur Borneo . “Waktunya mepet, terus kami juga udah ambil tanggal 27 Januari untuk rilis. Sementara teman-teman dari Exotic Kaltim kebetulan waktu itu ada kegiatan di Mahakam Ulu selama seminggu. Jadi kami lumayan kerja keras untuk mengerjakan musiknya,” kenang Jaya.
Jika produksi musik membutuhkan waktu satu minggu, maka untuk pengerjaan visualnya diakui Aldi kurang dari satu minggu.
“Menggabungkan 10 Kabupaten Kota dalam waktu tiga menit itu nggak gampang,” ungkap Aldi.
ADVERTISEMENT
Berselang dua hari setelah diskusi terkait project Surgaku di Timur Borneo , tim Exotic Kaltim berangkat ke Mahakam Ulu.
“Mahakam Ulu itu jauh banget dan nggak ada sinyal. Jadi sembari kami pergi, kami udah nyicil, udah membangun cerita apa yang mau disampaikan di video. Walaupun dadakan dan mepet, tapi kami nggak boleh asal-asalan," ujar Aldi.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, hal yang paling diingat Aldi bersama tim Exotic Kaltim adalah ketika mereka harus berangkat ke Mahakam Ulu di saat project Surgaku di Timur Borneo sedang berjalan.
“Ketika kami dapat arahan dari You Kaltim, seperti kirim foto atau testimoni untuk di share, kami tuh baru bisa respon besoknya karena baru dapat sinyal, dan itu cukup sulit,” ungkapnya.
“Jadi kadang kami harus pergi ke satu titik yang ada sinyal, untuk ngelihat ada update terbaru nggak di grup tentang project ini. Karena kalau ada yang bisa kami share, ngasih input atau insight baru, itu pasti langsung kami update," tambah Aldi.
Tentu bukanlah hal yang mudah untuk mendapatkan inspirasi dalam waktu yang super singkat. Namun, semangat untuk berkarya tersebutlah yang membuat tim Exotic Kaltim mampu melewati berbagai rintangan.
ADVERTISEMENT
“Tema yang diangkat juga kebetulan bukan hal yang baru buat kami. Jadi memang Exotic Kaltim gerak aktifnya adalah dalam bidang promosi dan pengembangan pariwisata di Kaltim,” ujar Aldi.
Borneo: Rumah dan Harapan
Menurut Jaya, Borneo adalah rumah. “Dulu aku kuliah di Jogja. Banyak teman-teman yang bilang kenapa nggak stay aja di Jogja, atau lanjut ke Jakarta atau Bali, karena emang rata-rata musisi pasti ke sana arahnya,” ungkapnya.
“Tapi aku nggak bisa, karena aku ngelihat di Borneo itu masih banyak yang belum ada, kayaknya aku bisa mengisi kekosongan itu, entah di industri musik atau industri kreatif.”
Sementara itu, Exotic Kaltim memaknai Borneo sebagai harapan. Karena dari perjalanan Exotic Kaltim selama lima tahun, setiap daerah yang mereka datangi menyimpan suatu harapan yang besar. Perkampungan merupakan salah satu prioritas yang diangkat untuk dikembangkan.
ADVERTISEMENT
“Perkampungan tersebut memang membutuhkan bantuan berupa materi, tapi nggak cuma itu. Tapi di luar materi sebenarnya bagaimana kehangatan persaudaraan yang dibangun itu bisa menjadi sebuah harapan,” ungkap Aldi.
Lebih lanjut Aldi mengatakan, “Mereka yakin walaupun mereka tinggal jauh, hidup serba kekurangan, mereka yakin kepedannya bisa menjadi lebih baik. Hal itulah yang kami dapatkan setiap kemanapun kami pergi. Kalau kata orang lama, cinta itu tahu kemana harus pulang.”
Harapan dan Pesan untuk Kalimantan Timur
Jaya berharap, Pemerintah Kota Samarinda maupun Provinsi Kaltim dapat memperhatikan lebih mendalam lagi mengenai industri kreatif. Menurutnya, tidak semua anak muda di Kaltim akan menjadi PNS, tidak semuanya akan bekerja di perkantoran. Terlebih di era sekarang, banyak orang khususnya anak muda yang ingin bergerak di industri mereka sendiri.
ADVERTISEMENT
“Industri kreatif di Kaltim ini sebenarnya sudah masif, dan butuh perhatian yang lebih peka aja dari pemerintah. Kalau disambungin dengan karya Surgaku di Timur Borneo, ini adalah bentuk representasi dari teman-teman yang bergerak di industri kreatif. Mereka nggak cari apa-apa, cuma mau bikin karya untuk Kaltim, untuk rumah mereka yaitu Borneo," pungkas Jaya.
Setali tiga uang dengan harapan Jaya, tim Exotic Kaltim yang diwakili oleh Aldi berharap pemerintah dapat memfasilitasi dan memberikan wadah untuk mengembangkan anak-anak muda di Kaltim. Bagaimanapun juga menurutnya, pemerintah memiliki andil yang besar dalam pembangunan daerah.
“Jadi memang besar harapan kami adalah pemerintah harus benar-benar aware, jangan cuma sekedar lihat tanpa ada tanggung jawab moral yang lebih,” ungkap Aldi.
ADVERTISEMENT
“Kolaborasi ini adalah salah satu trigger yang kami ciptakan. Kami di sini ingin mengembalikan semangat dan menunjukkan ke teman-teman bahwa anak muda Kaltim itu punya potensi yang besar," tambahnya kembali.
Last but not least, sebelum menutup obrolan seru siang itu, ada beberapa pesan yang ingin disampaikan oleh Jaya dan Aldi untuk anak-anak muda Kaltim di luar sana.
“Pesannya sederhana; kami adalah bukti nyata bahwa berbeda itu bukan berarti nggak bisa sama-sama. Kami lahir dari latar belakang yang berbeda, tapi kami bisa punya satu karya yang sama untuk bangsa dan daerah,” pungkas Aldi.
“Jadi apapun yang kalian kerjakan, bidang apapun yg kalian lakukan saat ini, just do it. Teruslah jalankan selama itu positif. Hal luar biasa itu bukan dimulai dari hal luar biasa, justru lahir dari hal kecil yg berkumpul jadi satu hingga lahirlah hal besar," tambahnya kembali.
ADVERTISEMENT
Mengamini perkataan Aldi, menurut Jaya perbedaan tidak menghalangi untuk bisa berbuat sesuatu.
“Pesannya adalah berani aja berkarya dengan kemampuan sendiri, dan bisa bermanfaat bagi orang sekitar dan lingkungan sendiri. Nggak perlu harus gimana kita harus menghilangkan banjir di Samarinda, walaupun itu juga poin besar, sih, sebenarnya. Tapi ya udah, sesederhana kamu nggak buang sampah sembarangan, itu kan hal kecil, mulailah dari situ. Jadi, berani berkarya di manapun, kapanpun, dengan siapapun,” tutup Jaya.
#terusberkarya
Jangan lupa follow Karja di Instagram (@karjaid ) dan klik tombol 'IKUTI' di kumparan.com/karjaid untuk mendukung dan mengikuti konten menarik seputar entrepreneurship, kisah inspiratif, karya anak bangsa, dan isu sosial seputar milenial ya, Sobat!