Pandemi COVID-19, Ekspor Karet di Kaltim Tembus 246,9 Ton

Konten Media Partner
26 Juli 2020 11:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karet lembaran asal Kalimantan Timur siap di ekspor ke luar negeri. | Foto: Dok. Karantina Pertamina Samarinda
zoom-in-whitePerbesar
Karet lembaran asal Kalimantan Timur siap di ekspor ke luar negeri. | Foto: Dok. Karantina Pertamina Samarinda
ADVERTISEMENT
Di tengah pandemi COVID-19 yang berdampak pada semua sektor, justru sektor pertanian karet mengalami peningkatan ekspor yang cukup signifikan.
ADVERTISEMENT
Pasalnya Kementrian Pertanian RI melalui Karantina Pertanian Kota Samarinda memfasilitasi ekspor karet ke China sebanyak 201,6 ton dengan nilai sebesar Rp 5,02 miliar, Kamis (23/7/2020) lalu.
Menurut data yang dihimpun dari Karantina Pertanian Kota Samarinda, hingga bulan Juli tahun 2020 ekspor karet lembaran sudah sebanyak tiga kali pengiriman, yakni ke Rusia dua kali dan China satu kali. Dengan total 246,9 ton, jumlah ini meningkat dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya 203 ton.
“Dalam situasi ekonomi yang berjalan lambat, justru tidak terlalu berpengaruh terhadap permintaan lembaran karet dari Kaltim. Dan malah cenderung meningkat,” kata Kepala Karantina Pertanian Samarinda, Agus Sugiyono, Kamis (23/7).
Ia juga menambahkan dalam sektor ekspor karet lembaran tahun ini selain mengalami peningkatan, juga memasuki pasar-pasar baru negara luar.
ADVERTISEMENT
“Dalam waktu dekat ini sudah ada permohonan untuk pemeriksaan komoditas karet dalam jumlah yang cukup besar,” jelasnya.
Jika dibandingkan data pada semester pertama dari bulan Januari sampai Juni 2020, ekspor lembaran karet Indonesia meningkat pesat dibandingkan awal tahun 2019 lalu. Pada tahun ini mencapai 63.248 ton, sedangkan tahun 2019 hanya mencapai 53.396 ton.
Lebih lanjut, ekspor lembaran karet Indonesia banyak dikirim ke negara China, India, Taiwan, Lutvia, Rusia, Pakistan, Mesir, Kanada, Amerika, Malaysia, dan Korea Selatan.
Di tempat terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil, mengungkapkan apresiasinya dalam peningkatan ekspor di tengah pandemi COVID-19. Terlebih harga karet dunia mengalami kenaikan di bulan Juli, namun permintaan karet lembaran asal Kaltim tidak turun sama sekali.
ADVERTISEMENT
“Justru di tengah keterpurukan akibat pandemi COVID-19 sektor pertanian malah meningkat permintaannya,” ungkapnya.
Menurut Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, perekonomian Indonesia bisa bangkit kembali dari keterpurukan jika sektor pertanian terus dioptimalisasi.
“Dan nilai ekspor produk perkebunan, hortikultura, dan sebagainya baru tembus di Rp 400 triliun,” jelasnya. Ia juga mengajak para pelaku pengusaha untuk menggenjot menjadi Rp 1.000 triliun.