Konten Media Partner

11 Manfaat Buah Alpukat yang Menyehatkan Tubuh, Bisa Cegah Kanker

3 November 2022 15:24 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Buah alpukat kaya akan nutrisi yang baik untuk kesehatan tubuh. Foto: Pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
Buah alpukat kaya akan nutrisi yang baik untuk kesehatan tubuh. Foto: Pexels.com
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Manfaat buah alpukat bagi kesehatan tubuh tidak perlu diragukan lagi karena alpukat termasuk jenis buah yang kaya akan nutrisi, mulai dari protein, karbohidrat, lemak baik, dan berbagai jenis vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh.
ADVERTISEMENT
Buah alpukat adalah buah dari pohon alpukat (Persea americana) yang memiliki rasa yang unik dan tekstur yang lembut. Buah alpukat banyak ditambahkan dalam berbagai macam hidangan karena memiliki banyak manfaat.
Artikel ini secara khusus akan membahas mengenai manfaat buah alpukat untuk kesehatan. Simak ulasan selengkapnya di bawah ini.

Manfaat Buah Alpukat

Buah alpukat tidak hanya menjadi camilan yang mengenyangkan, tetapi bisa membantu menyehatkan tubuh. Berikut berbagai macam manfaat buah alpukat untuk kesehatan tubuh.

1. Mencukupi Kebutuhan Nutrisi

Alpukat mengandung berbagai macam nutrisi, seperti vitamin C, E, K, dan B6, serta riboflavin, niasin, folat, asam pantotenat, magnesium, dan kalium. Buah ini juga menyediakan lutein, beta karoten, dan asam lemak omega-3.
Mengutip Dari laman Food Data Central US Department of Agriculture, secara umum, setengah buah alpukat mengandung:
ADVERTISEMENT
Mengonsumsi buah alpukat dapat membantu tubuh memperoleh ragam nutrisi yang baik. Dengan terpenuhinya kebutuhan nutrisi harian, fungsi kerja dari setiap organ tubuh dapat bekerja dengan baik, bahkan nutrisi dalam buah alpukat bisa mendukung kesehatan tubuh menjadi lebih baik.

2. Menjaga Kesehatan Mata

Alpukat mengandung lutein dan zeaxanthin. Kedua fitokimia tersebut biasanya ditemukan dalam jaringan mata yang berfungsi sebagai antioksidan untuk membantu meminimalkan kerusakan. Dengan mengonsumsi buah alpukat, mata akan terhindar dari kerusakan akibat radikal bebas.
Tak hanya itu, asam lemak dalam buah alpukat mendukung penyerapan antioksidan larut lemak. Dengan begitu, alpukat dapat mengurangi risiko penyakit degenerasi makula akibat pertambahan usia.
ADVERTISEMENT

3. Menurunkan Risiko Penyakit Jantung

Salah satu manfaat buah alpukat adalah dapat menurunkan risiko penyakit jantung. Foto: Pexels.com
Dalam jurnal Avocado Consumption and Risk Factors for Heart Disease oleh Hiya A Mahmassani, dkk, mengonsumsi buah alpukat dapat menurunkan risiko penyakit jantung. Alpukat mengandung sejumlah senyawa yang bisa mencegah berbagai kondisi kesehatan yang mengganggu organ jantung.
Buah alpukat kaya akan beta sitosterol. Senyawa ini dapat menjaga kadar kolesterol sehat yang baik untuk kesehatan jantung.
Alpukat juga dapat melindungi jantung dengan menurunkan kadar alpukat jahat, mencegah pembentukan plak pada dinding arteri, serta mengontrol tekanan darah. Dengan begitu, penyakit jantung dapat dihindari dengan baik.

4. Mencegah Osteoporosis

Osteoporosis adalah gangguan kesehatan tulang yang ditandai dengan berkurangnya kepadatan tulang, sehingga tulang mulai keropos dan mudah patah. Untuk mencegah gangguan ini, setiap orang perlu memenuhi asupan vitamin K.
ADVERTISEMENT
Nutrisi ini penting untuk menjaga kesehatan tulang. Vitamin k dapat meningkatkan penyerapan kalsium dan mengurangi ekskresi kalsium urine yang berdampak buruk bagi kesehatan tulang.
Alpukat adalah buah yang kaya akan vitamin K. Satu buah alpukat dapat mencukupi 40% kebutuhan vitamin K harian. Cobalah untuk mengonsumsi alpukat untuk mencegah penyakit osteoporosis

6. Mendukung Kesehatan Janin

Setiap ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi asam folat. Folat dapat mengurangi risiko keguguran dan gangguan kesehatan pada janin.
Oleh karena itu, ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi setidaknya 600 mcg per hari selama kehamilan. Alpukat dapat membantu untuk mencukupi kebutuhan folat harian.
Satu buah alpukat mengandung folat sebanyak 160 mcg. Tak hanya itu, buah ini juga menyediakan asam lemak yang baik untuk kesehatan janin.
ADVERTISEMENT

7. Mengurangi Risiko Depresi

Manfaat buah alpukat selanjutnya adalah mengurangi risiko depresi. Kandungan folat dalam alpukat dapat menurunkan risiko depresi dengan mengatur keseimbangan hormon yang berhubungan dengan suasana hati.
Folat dapat mencegah penumpukan homosistein, zat yang mengganggu sirkulasi dan pengiriman nutrisi ke otak. Mengutip dari jurnal Genetic Polymorphisms and Folate Status oleh Mami Hiraoka dan Yasuo Kagawa, penumpukan homosistein dapat menyebabkan disfungsi kognitif, depresi, dan mengganggu produksi serotonin, dopamin, dan norepinefrin yang mengatur suasana hati, tidur, dan nafsu makan.

8. Mendukung Kesehatan Usus

Alpukat termasuk jenis buah yang banyak mengandung serat. Satu buah alpukat dapat mencukupi hampir setengah dari kebutuhan serat harian.
Serat adalah nutrisi yang penting untuk kesehatan sistem pencernaan. Nutrisi ini dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri sehat yang dapat melancarkan sistem pencernaan.
ADVERTISEMENT

9. Membantu Mengeluarkan Racun

Selain berfungsi untuk mendukung kesehatan usus, asam folat dalam buah alpukat dapat membantu tubuh dalam melakukan pengeluaran racun yang berbahaya.
Serat yang cukup dapat meningkatkan buang air besar secara teratur. Dengan begitu, tubuh akan mengeluarkan ekskresi racun melalui empedu dan kotoran, sehingga racun tidak menumpuk dalam tubuh dan menyebabkan gangguan kesehatan yang mengancam jiwa.

10. Melawan Bakteri

Alpukat mengandung minyak alami yang memiliki sifat antimikroba yang dapat membantu melawan bakteri yang menyebabkan infeksi. Dalam jurnal Antibacterial Activity of Avocado Extracts (Persea Americana Mill.) Against Streptococcus Agalactiae oleh Priscilla Cardoso, dkk, ekstrak dari buah alpukat dapat membantu tubuh dalam melawan infeksi akibat bakteri Streptococcus agalactiae dan Staphylococcus aureus.

11. Mencegah Penyakit Kanker

Mencegah risiko kanker adalah salah satu manfaat buah alpukat. Foto: Pexels.com
Belum banyak penelitian yang menghubungkan konsumsi buah alpukat dengan pengurangan risiko kanker. Akan tetapi, alpukat mengandung senyawa yang dapat membantu mencegah timbulnya berbagai macam kanker.
ADVERTISEMENT
Folat, salah satu nutrisi dalam alpukat dapat menurunkan risiko kanker usus besar, kanker lambung dan kanker serviks. Tak hanya itu, alpukat mengandung karotenoid yang bersifat antikanker yang dapat mencegah perkembangan sel ganas tersebut.

Efek Samping Makan Buah Alpukat

Secara umum, buah alpukat termasuk jenis buah yang aman untuk dikonsumsi dalam jumlah yang cukup. Namun, beberapa orang perlu berhati-hati dalam mengonsumsi buah alpukat.
Alpukat dapat mempengaruhi cara kerja obat pengencer darah, seperti warfarin. Bagi orang yang mengonsumsi obat pengencer darah, penting untuk menjaga kadar vitamin K dengan konstan. Mengonsumsi buah alpukat akan meningkatkan kandungan vitamin K secara drastis dan membuat obat tersebut tidak efektif bekerja.
Selain itu, alpukat juga perlu dihindari dengan orang yang memiliki alergi terhadap kandungan alpukat dan serbuk sari dapat mengalami reaksi alergi saat makan alpukat. Reaksi alergi yang dirasakan bisa berupa gatal-gatal, sulit bernapas, dan anafilaksis.
ADVERTISEMENT

Kapan Waktu Yang Tepat Makan Alpukat?

Pada dasarnya, alpukat dapat dikonsumsi kapan saja. Namun, waktu terbaik untuk mengonsumsi buah alpukat adalah di pagi hari. Mengonsumsi satu buah utuh alpukat saat bersarapan dapat membantu meningkatkan energi, melancarkan aliran darah, dan menjaga berat badan, sehingga seseorang bisa beraktivitas dengan lancar.
Alpukat juga bisa dikonsumsi di siang hari karena dapat memberikan efek yang mengenyangkan selama 6 jam. Dengan begitu, seseorang bisa mengurangi asupan makannya di malam hari karena mengonsumsi makanan sebelum tidur dapat mengganggu kualitas tidur.
Cobalah untuk memilih buah alpukat yang sudah matang agar buah tersebut nyaman dikonsumsi dan mudah dicerna tubuh.
ADVERTISEMENT
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SAI)