Konten Media Partner

2 Cara Mengobati Luka yang Terlihat Dagingnya secara Efektif

10 Januari 2023 11:51 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi seorang pria yang mengobati luka anaknya. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi seorang pria yang mengobati luka anaknya. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ada beberapa jenis luka yang sering terjadi, salah satunya luka terbuka. Biasanya, luka yang terlihat dagingnya termasuk ke dalam jenis luka ini.
ADVERTISEMENT
Mengutip jurnal Principles of Wound Management oleh James R. Roberts, dkk., luka terbuka adalah kerusakan pada kulit di bagian luar maupun di jaringan dalamnya.
Kondisi ini terjadi akibat cedera pada kulit yang menyebabkan jaringan di bawah kulit tersebut mengalami paparan terhadap dunia luar. Jika tidak segera diobati, luka berisiko meningkatkan terjadinya infeksi.

Penyebab Luka Tidak Cepat Kering

Ilustrasi luka yang tidak cepat kering bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Foto: Pexels
Luka pada kulit yang tidak cepat kering dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Biasanya, luka dianggap kronis jika belum sembuh secara signifikan dalam waktu 4-8 minggu.
Jika Anda menderita luka yang tidak cepat kering atau tidak menunjukkan tanda-tanda kesembuhan, kondisi ini bisa terjadi karena sejumlah penyebab. Dikutip dari VeryWell Health, adapun beberapa penyebab luka tidak cepat kering, di antaranya:
ADVERTISEMENT

1. Infeksi

Kulit merupakan garis pertahanan pertama tubuh untuk melawan infeksi. Saat kulit robek, bakteri dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka yang terbuka sehingga menyebabkan infeksi.
Infeksi pada luka bisa memperlambat proses penyembuhan. Sebab, tubuh berusaha melawan infeksi dan tidak fokus dalam menyembuhkan luka.
Jika luka terinfeksi, penderita akan mengalami sejumlah gejala penyerta, seperti kulit kemerahan, bengkak, nyeri di sekitar luka, serta adanya nanah atau cairan berbau busuk.

2. Sirkulasi Darah yang Buruk

Selama proses penyembuhan luka, sel darah merah dalam tubuh akan membawa sel baru ke area kulit yang terluka untuk membangun kembali jaringan yang rusak. Sirkulasi darah yang buruk dapat memperlambat proses ini, sehingga membuat luka lebih lama sembuh.

3. Kekurangan Nutrisi

Ketika seseorang mengalami luka, tubuh membutuhkan suplai protein yang cukup untuk membangun kembali jaringan baru yang rusak. Kebutuhan protein ini kira-kira sebanyak tiga kali lipat kebutuhan harian normal.
ADVERTISEMENT

4. Diabetes

Diabetes atau penyakit gula darah tinggi dapat memperlambat sirkulasi darah yang berdampak negatif pada sistem kekebalan tubuh. Kondisi ini menyebabkan risiko infeksi yang lebih tinggi.

6. Vaskularisasi

Vaskularisasi adalah pembentukan pembuluh darah secara abnormal atau berlebihan. Kondisi ini dapat memengaruhi luka karena luka membutuhkan keadaan peredaran darah yang baik untuk pertumbuhan atau perbaikan sel.

7. Penyebab Lainnya

Selain beberapa penyebab di atas, luka yang tidak kunjung kering juga dapat disebabkan oleh faktor lainnya, seperti:
ADVERTISEMENT

Cara Mengobati Luka yang Terlihat Dagingnya

Ilustrasi salah satu cara mengobati luka yang terlihat dagingnya dengan menggunakan kain kasa gulung. Foto: Pexels
Luka terbuka yang cenderung ringan umumnya tidak memerlukan perawatan medis khusus. Kondisi ini dapat diobati dengan perawatan sederhana di rumah. Namun, luka terbuka yang parah dan melibatkan pendarahan terus-menerus memerlukan perhatian medis segera.
Dikutip dari American Academy of Dermatology, adapun beberapa cara mengobati luka yang terlihat dagingnya antara lain sebagai berikut.

1. Perawatan Rumahan

ADVERTISEMENT

2. Perawatan Medis

Jika memiliki luka terbuka yang parah, dokter mungkin melakukan beberapa perawatan medis tertentu. Biasanya, setelah membersihkan luka dan memberi anestesi lokal di sekitar luka, dokter akan menutup luka menggunakan prosedur jahitan. Anda mungkin menerima suntikan tetanus jika memiliki luka tusukan.
Dalam beberapa kasus, tergantung pada lokasi luka dan potensi infeksi, dokter mungkin tidak menutup luka dan membiarkannya sembuh secara alami. Kondisi ini dikenal sebagai penyembuhan sekunder, yakni penyembuhan pada luka yang kotor atau terkontaminasi.
Pada kondisi ini, dokter tidak dapat melakukan penjahitan luka, sehingga bagian dalam luka menutup, tapi bagian luarnya tidak. Proses ini umumnya mengharuskan Anda menutup luka dengan kain kasa. Meskipun penyembuhannya memerlukan waktu cukup lama, ini mencegah infeksi dan pembentukan abses pada kulit.
ADVERTISEMENT
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(SFR)