4 Jenis Obat Diare untuk Ibu Hamil yang Aman dan Ampuh

Konten Media Partner
16 November 2022 16:08 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi minum obat diare untuk ibu hamil. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi minum obat diare untuk ibu hamil. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kehamilan membuat tubuh wanita mengalami berbagai perubahan, mulai dari perubahan hormon, pola makan, hingga stres. Perubahan-perubahan tersebut bisa memicu munculnya masalah pencernaan seperti diare.
ADVERTISEMENT
Dalam kebanyakan kasus, diare pada ibu hamil merupakan kondisi yang normal. Namun, bukan tidak pasti kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi jika gejala yang muncul semakin parah.
Agar tidak berakibat fatal, diare pada ibu hamil sebaiknya segera ditangani. Ada beberapa jenis obat diare untuk ibu hamil yang aman dikonsumsi. Simak artikel berikut untuk mengetahui daftarnya.

Penyebab Diare pada Ibu Hamil

Ilustrasi diare pada ibu hamil. Foto: Shutter Stock
Sebelum mengetahui jenis obat diare untuk ibu hamil, ketahui dulu apa hal yang menyebabkan kondisi tersebut terjadi. Menurut informasi dari laman Healthline, penyebab diare pada ibu hamil mungkin termasuk:

1. Perubahan Pola Makan

Seperti yang disebutkan sebelumnya, tubuh wanita hamil mengalami berbagai perubahan, salah satunya perubahan pola makan. Perubahan ini dapat mengganggu perut dan menyebabkan masalah pencernaan seperti diare.
ADVERTISEMENT

2. Sensitif terhadap Makanan baru

Selama masa kehamilan, toleransi tubuh terhadap makanan juga ikut berubah. Makanan yang dapat ditoleransi dengan baik sebelum hamil mungkin malah jadi penyebab utama dari kembung, sakit perut, atau diare yang dialami ibu hamil.
Oleh sebab itu, ibu hamil sebaiknya lebih memperhatikan asupan makanan yang masuk ke dalam tubuhnya.

3. Mengonsumsi Vitamin Prenatal

Vitamin prenatal mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan ibu hamil, baik sebelum maupun sesudah melahirkan. Meski baik untuk kesehatan ibu dan bayi, vitamin ini juga berisiko mengganggu perut dan menyebabkan diare jika tidak dikonsumsi sesuai petunjuk dokter.

4. Perubahan Hormon

Perubahan hormon dapat mengakibatkan sistem pencernaan ibu hamil melambat yang menyebabkan sembelit. Di sisi lain, perubahan ini juga bisa mempercepat sistem pencernaan yang mengakibatkan diare.
ADVERTISEMENT

Obat Diare untuk Ibu Hamil

Ilustrasi ibu hamil minum obat. Foto: Shutterstock
Sebagian besar kasus diare pada ibu hamil sebenarnya bisa sembuh tanpa pengobatan khusus. Ibu hamil juga lebih sensitif terhadap obat-obatan karena janin yang ada di dalam kandungan sehingga mereka tidak disarankan mengonsumsi sembarang obat.
Karena itu, dokter biasanya lebih merekomendasikan ibu hamil untuk melakukan pengobatan alami, di antaranya:
Namun, jika cara-cara tersebut tidak membuat diare membaik, ada sejumlah jenis obat diare yang dapat mengurangi keluhan dan aman dikonsumsi ibu hamil. Berikut beberapa di antaranya dikutip dari laman Hello Doctor.
ADVERTISEMENT

1. Loperamide

Loperamide atau imodium adalah obat yang dapat memperlambat gerakan usus sehingga menghasilkan tinja yang lebih padat selama diare.
Sampai saat ini, belum ada penelitian yang menunjukkan jenis obat ini membahayakan ibu dan janin selama masa hamil. Karena itu, loperamide kerap diresepkan sebagai obat diare untuk ibu hamil.
Meski demikian, Anda harus berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini. Sebab, loperamide dapat menimbulkan efek samping berupa sakit perut, mulut kering, sulit konsentrasi, mengantuk, pusing, sembelit, hingga mual dan muntah.

2. Kaolin Pektin

Kaolin pektin merupakan kombinasi yang biasa dikonsumsi untuk meredakan diare. Kaolin bekerja dengan cara menyerap racun dan zat lain dari usus, sementara pektin merupakan serat alami yang banyak ditemukan di buah-buahan.
ADVERTISEMENT
Sama seperti loperamide, kaolin pektin hanya direkomendasikan untuk ibu hamil apabila diare yang dialami parah dan tidak kunjung membaik hingga sepuluh hari. Selain meredakan gejala diare, kaolin pektin juga berguna untuk mencegah dehidrasi serius.

3. Oralit

Oralit adalah obat yang mengandung senyawa elektrolit dan mineral, seperti natrium klorida, kalium klorida, glukosa anhidrat, natrium bikarbonat, dan trisodium sitrat dihidrat.
Perpaduan mineral tersebut bermanfaat untuk mengganti cairan dan elektrolit yang hilang karena diare.
Efek oralit dapat dirasakan dalam waktu 8-12 jam setelah diminum, Beberapa ahli percaya bahwa oralit bekerja lebih baik untuk mengobati diare daripada hanya minum air mineral.

4. Antibiotik

Apabila diare belum juga hilang setelah lewat dari tiga hari, ibu hamil disarankan berkonsultasi ke dokter untuk mengetahui penyebab dan obat yang tepat untuk dikonsumsi.
ADVERTISEMENT
Jika ternyata penyebab diare adalah infeksi bakteri atau parasit, dokter biasanya akan meresepkan antibiotik untuk mengatasi gejalanya.
Namun, tidak semua antibiotik aman untuk ibu hamil. Hanya dokter yang dapat menentukan jenis dan dosis yang tepat. Dokter juga akan memberi tahu berapa lama Anda harus mengonsumsi obat tersebut.

Cara Mengobati Diare pada Ibu Hamil secara Alami

Ilustrasi salah satu cara mengobati diare pada ibu hamil adalah mengonsumsi banyak air putih. Foto: Pexels
Selain dengan obat-obatan medis, diare pada ibu hamil juga dapat diatasi dengan beberapa perawatan rumahan. Mengutip laman American Pregnancy Association, berikut adalah cara mengobati diare pada ibu hamil secara alami.

1. Jaga Tubuh Tetap Terhidrasi

Diare dapat menyebabkan kehilangan cairan dari tubuh yang menyebabkan dehidrasi. Kondisi ini bisa berbahaya, terutama pada ibu hamil. Untuk mengatasi ini, pastikan Anda memperbanyak mimpu air putih.
ADVERTISEMENT
Selain air putih, Anda juga bisa mengonsumsi minuman seperti jus dan kaldu untuk menggantikan elektrolit, vitamin, dan mineral yang hilang akibat diare. Namun, pastikan untuk menghindari minuman dengan kandungan gula yang tinggi.

2. Konsumsi Probiotik

Probiotik merupakan sumber bakteri baik yang bekerja untuk menjaga kesehatan usus. Beberapa makanan yang mengandung probiotik antara lain yogurt, keju, cokelat hitam, minyak zaitun, kombucha, dan acar.
Bakteri baik yang hidup di saluran usus diperlukan untuk meningkatkan fungsi sistem pencernaan Anda. Bakteri ini juga memainkan peran penting dalam melindungi usus dari infeksi.
Ketika tubuh tidak mampu melawan infeksi bakteri atau virus, kondisi ini bisa menyebabkan Anda mengalami diare. Konsumsi probiotik dapat membantu mengatasi diare dengan mengembalikan keseimbangan bakteri di dalam usus.
ADVERTISEMENT

3. Diet BRAT

BRAT adalah diet rendah serat di mana Anda harus mengonsumsi makanan yang tidak terlalu padat dan memiliki daya serap tinggi. Diet BRAT sering kali direkomendasikan oleh dokter untuk mengatasi berbagai masalah pencernaan, termasuk diare.
Diet BRAT terdiri dari pisang (banana), nasi (rice), saus apel (apple sauce), dan roti panggang (toast). Namun, umumnya Anda hanya perlu mengonsumsi makanan hambar dan makanan yang rendah serat yang mudah dicerna usus.

4. Hindari Makanan Tertentu

Hindari beberapa makanan tertentu yang dapat memperburuk diare, seperti makanan berlemak, pedas, atau gorengan. Selain itu, cobalah untuk membatasi asupan susu atau produk olahan susu.

5. Hindari Obat Antidiare yang Dijual Bebas

Jangan mengonsumsi obat antidiare yang dijual bebas tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Obat-obatan ini mungkin tidak aman untuk ibu hamil dan dapat memperburuk kondisi diare.
ADVERTISEMENT

Cara Mencegah Diare pada Ibu Hamil Muncul Kembali

Ilustrasi salah satu cara mencegah diare pada ibu hamil adalah mengonsumsi makanan tinggi serat. Foto: Pexels
Dikutip dari laman Medical News Today, ada beberapa cara yang bisa dilakukan ibu hamil untuk mencegah diare muncul kembali atau mengurangi risikonya, yaitu:

1. Memperbanyak Asupan Cairan

Dehidrasi adalah salah satu risiko utama yang terkait dengan diare. Oleh sebab itu, sangat penting untuk menjaga tubuh Anda tetap terhidrasi dengan baik selama kehamilan.
Minumlah banyak air putih minimal delapan gelas sehari. Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi minuman lain yang mengandung elektrolit, seperti jus buah atau soda bebas kafein. Minuman ini dapat membantu menggantikan cairan elektrolit yang hilang selama diare.

2. Hindari Makanan dan Minuman Penyebab Diare

Hindari makanan yang dapat menyebabkan diare, seperti makanan pedas, makanan tinggi lemak, produk susu, dan minuman berkafein. Anda bisa mengonsumsi makanan tinggi serat untuk membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan.
ADVERTISEMENT

3. Menerapkan Kebiasaan Makan yang Baik

Cobalah untuk membiasakan diri dengan makan dalam porsi kecil tetapi lebih sering. Selain itu, hindari makan terlalu cepat atau terlalu banyak sekaligus. Hal ini dapat membantu mengurangi tekanan pada sistem pencernaan Anda dan mengurangi risiko diare.

4. Mencuci Tangan secara Teratur

Pastikan untuk mencuci tangan secara teratur, terutama sebelum makan dan setelah menggunakan toilet. Ini adalah langkah penting untuk mencegah penyebaran infeksi yang dapat menyebabkan diare.

5. Mengonsumsi Probiotik

Konsumsi makanan atau suplemen probiotik bermanfaat dalam menjaga keseimbangan bakteri baik di sistem pencernaan Anda. Ini dapat membantu mencegah diare yang disebabkan oleh perubahan dalam mikrobiota usus.
Namun, pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi suplemen probiotik. Sebab, penggunaan suplemen tertentu bisa menimbulkan risiko efek samping pada ibu hamil.
ADVERTISEMENT
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(ADS & SFR)