Konten Media Partner

4 Obat Panas Dingin di Apotek yang Ampuh dan Efektif

11 Oktober 2022 17:43 WIB
·
waktu baca 8 menit
clock
Diperbarui 7 September 2023 16:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi seseorang merasakan panas dingin. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi seseorang merasakan panas dingin. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Panas dingin merupakan istilah yang merujuk pada kondisi tubuh yang menggigil, tetapi suhu tubuh terasa panas. Kondisi ini umumnya tidak mengancam nyawa, dan dapat diobati dengan obat panas dingin.
ADVERTISEMENT
Panas dingin sebagian besar merupakan gejala yang dirasakan ketika tubuh mengalami demam. Kondisi ini ditandai dengan menggigil dan kedinginan. Saat tubuh menggigil, otot-otot akan mengalami kontraksi. Kondisi tersebut secara tidak langsung akan menaikkan suhu tubuh.
Kondisi panas dingin tentunya membuat seseorang sulit untuk melakukan aktivitas sebagaimana biasanya. Namun, hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan karena penderita bisa meminum obat panas dingin untuk mengatasi gejalanya.
Artikel ini akan membahas mengenai ragam pilihan obat panas dingin yang bisa digunakan untuk membuat kondisi tubuh menjadi lebih baik. Simak penjelasannya di bawah ini.

Penyebab Panas Dingin

Ilustrasi seseorang yang mengalami panas dingin. Foto: Pexels
Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan badan terasa panas dingin. Dikutip dari Cleveland Clinic, berikut adalah beberapa penyebab umum badan panas dingin.
ADVERTISEMENT

1. Suhu Dingin

Paparan suhu dingin dapat memicu peningkatan suhu tubuh. Ketika tubuh mencoba untuk menjaga suhu tubuh agar tetap stabil, di saat yang sama Anda mungkin akan merasakan kedinginan atau menggigil. Kondisi inilah yang menyebabkan tubuh terasa panas dingin.

2. Infeksi

Jika tubuh mengalami demam yang disertai dengan kedinginan, kondisi ini bisa menandakan bahwa tubuh sedang melawan infeksi virus, bakteri, atau jamur. Beberapa infeksi yang dapat menyebabkan badan panas dingin, yaitu pilek, flu, dan infeksi saluran kemih.

3. Hipoglikemia

Hipoglikemia atau gula darah rendah adalah kondisi di mana kadar gula darah dalam tubuh berada di bawah batas normal. Gejala hipoglikemia dapat mencakup peningkatan suhu tubuh yang disertai sensasi menggigil. Kondisi ini menandakan tubuh memerlukan lebih banyak glukosa sebagai sumber energi.
ADVERTISEMENT

4. Reaksi Emosional

Emosi yang kuat, seperti stres, kecemasan, atau ketakutan, dapat memicu reaksi fisik yang mencakup badan panas dan kedinginan. Respons ini adalah bagian dari mekanisme "fight or flight" tubuh.
Respons fight or flight adalah reaksi fisiologis terhadap suatu peristiwa yang dianggap menakutkan. Respons ini mengaktifkan sistem saraf simpatik yang memicu respons stres dan mempersiapkan tubuh untuk "melawan" atau "melarikan diri" dalam menghadapi peristiwa tersebut.

5. Penyakit Autoimun

Beberapa penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis, dapat menyebabkan demam dan menggigil. Kondisi ini biasanya disertai dengan peradangan pada sendi dan gejala lainnya.

6. Malaria

Penyakit menular seperti malaria sering kali disertai dengan sejumlah gejala, seperti menggigil, berkeringat, demam, mual, dan nyeri tubuh. Infeksi ini umumnya disebabkan oleh parasit yang ditularkan oleh nyamuk.
ADVERTISEMENT

7. Efek Samping Obat-Obatan

Beberapa obat memiliki efek samping bisa menyebabkan sejumlah gejala, seperti demam, menggigil, dan kedinginan. Biasanya, gejala akan hilang setelah pemakaian obat dihentikan.

Obat Panas Dingin

Ilustrasi obat panas dingin. Foto: Pexels
Ada berbagai macam obat panas dingin yang bisa membantu suhu tubuh kembali normal serta mengurangi gejalanya. Berikut ragam pilihan obat untuk panas dingin.

1. Parasetamol

Dikutip dari jurnal Acetaminophen oleh Valerie Gerriets, dkk, parasetamol atau yang dikenal juga sebagai asetaminofen merupakan jenis obat yang berfungsi sebagai agen analgesik dan antipiretik yang mampu mengobati demam dan rasa nyeri.
Obat ini bekerja dengan menghambat enzim siklooksigenase dalam memproduksi senyawa prostaglandin, yaitu senyawa yang dikaitkan dengan rasa nyeri serta demam pada tubuh. Dengan terhambatnya prostaglandin, suhu tubuh akan berangsur menurun dan rasa nyeri pun berkurang.
ADVERTISEMENT
Obat parasetamol terdiri dari berbagai macam bentuk, mulai dari tablet hingga sirup. Obat ini perlu diminum sesuai dengan dosis dan aturan pakai yang tertera untuk mengurangi efek samping.
Efek samping parasetamol bisa berupa ruam, gatal-gatal, wajah membengkak, pusing yang parah, atau kesulitan bernapas. Meskipun dijual bebas, parasetamol perlu dikonsumsi sesuai dengan dosis.
Dosis dan aturan pakai obat parasetamol pada umumnya adalah:

2. Ibuprofen

Ilustrasi ibuprofen merupakan obat panas dingin dari golongan obat antiinflamasi nonsteroid. Foto: Pexels
Ibuprofen merupakan jenis obat golongan antiinflamasi nonsteroid (NSAID). Sama dengan parasetamol, ibuprofen merupakan jenis obat yang bisa meredakan demam serta rasa nyeri pada tubuh.
Mengutip jurnal Nonsteroidal Anti-inflammatory Drugs (NSAIDs) oleh Ida Ghlichloo dan Valerie Gerriets, obat ini juga memiliki efek antiinflamasi yang mana bisa mengurangi peradangan. Hal ini lah yang membedakan ibuprofen dan obat NSAID lainnya dengan parasetamol.
ADVERTISEMENT
Dalam mengatasi demam dan nyeri, cara kerjanya juga hampir sama dengan parasetamol, yakni menghambat pembentukan prostaglandin. Obat ibuprofen juga bisa mengurangi radang sendi. Ibuprofen tersedia dalam bentuk kapsul, tablet, sirup, hingga suntik.
Ibuprofen memiliki efek samping berupa perut kembung, mual dan muntah, gangguan pencernaan, pusing, sakit kepala dan lain-lain. Gunakan obat ini sesuai aturan pakai agar tidak menimbulkan gangguan kesehatan yang serius. Berikut aturan pakai dan dosisnya:

3. Naproxen

Naproxen juga merupakan salah satu golongan obat NSAID. Obat ini hadir dalam sediaan tablet, kapsul, dan suspensi cair. Cara kerjanya pun hampir sama, yakni bisa memblokir produksi prostaglandin dalam tubuh, sehingga mampu mengurangi demam dan rasa nyeri.
ADVERTISEMENT
Naproxen juga membantu mengurangi penyakit yang disebabkan oleh peradangan, seperti rheumatoid arthritis, osteoarthritis, atau ankylosing spondylitis.
Efek samping yang dirasakan ketika mengonsumsi naproxen adalah rasa kantuk, pusing, mual, muntah, sakit kepala, hingga sakit perut. Untuk mencegah sakit perut, cobalah untuk mengonsumsi naproxen dengan makanan atau susu.
Untuk dimanfaatkan sebagai obat panas dingin, penderita yang berusia dewasa dan anak-anak usia di atas 12 tahun perlu mengonsumsi naproxen dengan dosis awal 220–440 mg pada jam pertama, kemudian dosis selanjutnya adalah 220 mg tiap 8–12 jam selama dibutuhkan.

4. Aspirin

Ilustrasi konsumsi salah satu obat panas dingin yaitu aspirin. Foto: Pexels
Jenis obat panas dingin selanjutnya adalah aspirin. Aspirin juga merupakan golongan obat NSAID yang bermanfaat untuk mengurangi demam dan rasa nyeri.
Aspirin juga bisa membantu mengurangi peradangan dengan mencegah pembentukan senyawa prostaglandin. Selain itu, obat aspirin juga bisa mencegah terbentuknya gumpalan darah, sehingga menurunkan risiko penyakit jantung.
ADVERTISEMENT
Aspirin sendiri hadir dalam bentuk tablet. Untuk mengurangi demam dan nyeri, aspirin diminum sebanyak 300-900 mg. Penggunaan obat ini bisa digunakan setelah 4-6 jam sesuai kebutuhan.
Penting untuk diingat bahwa dosis maksimal dari aspirin adalah 4.000 mg per hari. Hindari penggunaan obat aspirin yang berlebihan karena bisa menyebabkan overdosis.

Apa yang Harus Dilakukan jika Badan Meriang?

Ilustrasi mengonsumsi obat panas dingin untuk mengatasi meriang. Foto: Pexels
Saat tubuh meriang atau panas dingin, ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh penderitanya untuk mempercepat penyembuhan serta mengurangi risiko gangguan yang lebih parah, yaitu:
ADVERTISEMENT

Cara Mengobati Panas Dingin secara Alami

Ilustrasi teh jahe untuk mengobati panas dingin secara alami. Foto: Pexels
Ada beberapa cara alami yang bisa dilakukan untuk membantu Anda merasa lebih baik saat badan terasa panas dingin. Dirangkum dari Healthline, berikut beberapa cara mengobati panas dingin secara alami yang bisa dicoba:

1. Minum Air Hangat

Minum air hangat dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan membuat tubuh merasa lebih nyaman saat mengalami panas dingin. Anda juga bisa mengonsumsi teh herbal hangat, seperti kamomil atau peppermint, untuk mengatasi kondisi ini.

2. Berpakaian Hangat

Jika cuaca dingin adalah penyebab badan panas dingin, pastikan Anda mengenakan pakaian yang hangat untuk membantu menjaga suhu tubuh.

3. Konsumsi Teh Jahe

Jahe memiliki sifat antiinflamasi yang mampu melawan infeksi virus atau bakteri penyebab panas dingin. Konsumsi teh jahe sebanyak 2-3 gelas sehari untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
ADVERTISEMENT

4. Konsumsi Madu Murni

Madu memiliki sifat antibakteri dan antimikroba yang dapat membantu melawan infeksi yang menyebabkan badan panas dingin. Anda bisa mengonsumsi madu secara langsung atau mencampurkannya dengan teh herbal.

5. Konsumsi Vitamin C

Konsumsi makanan yang kaya akan vitamin C, seperti jeruk, kiwi, dan stroberi. Vitamin C dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi yang menyebabkan gejala panas dingin.

6. Teknik Relaksasi

Cobalah teknik relaksasi seperti meditasi atau teknik pernapasan dalam untuk meredakan stres dan meningkatkan sirkulasi darah. Seperti yang diketahui, stres dapat memicu respons fight or flight dalam tubuh yang dapat menyebabkan gejala panas dingin.

7. Istirahat yang Cukup

Istirahat yang cukup sangat penting untuk pemulihan ttubuh. Pastikan Anda mendapatkan tidur yang cukup setidaknya 8 jam sehari.
ADVERTISEMENT

Cara Mencegah Panas Dingin

Ilustrasi memperbanyak minum air putih untuk menjaga kesehatan tubuh. Foto: Pexels
Badan panas dingin merupakan gejala yang umumnya muncul saat tubuh mengalami infeksi atau kondisi medis tertentu. Untuk mencegah panas dingin, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, yaitu:
ADVERTISEMENT
(SAI & SFR)