Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
5 Cara Menyembuhkan Sakit Kepala Terus-menerus
13 Januari 2023 14:10 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
ADVERTISEMENT
Sakit kepala adalah kondisi ketika timbul rasa sakit dan tidak nyaman di kepala, kulit kepala, hingga leher. Jika terus-menerus terjadi dalam jangka waktu yang cukup lama, kondisi ini bisa disebut juga dengan sakit kepala kronis. Ada beberapa cara menyembuhkan sakit kepala terus-menerus yang dapat dilakukan.
ADVERTISEMENT
Sakit kepala dapat menyerang siapa pun di segala usia. Penyebabnya pun beragam, mulai dari kurang tidur, telah makan, kelelahan, dan lain sebagainya.
Lebih spesifik, penyebab sakit kepala terbagi menjadi dua, yakni sakit kepala primer dan sekunder. Simak informasi lebih lengkapnya pada artikel berikut ini.
Cara Menyembuhkan Sakit Kepala Terus Menerus
Sakit kepala terus-menerus yang dibiarkan begitu saja dapat menyebabkan munculnya gangguan kesehatan yang lebih berbahaya. Untuk penyembuhannya, pengidap sakit kepala perlu menyesuaikan dengan penyebabnya.
Selain mengonsumsi obat-obatan, sakit kepala juga bisa diatasi dengan mengikuti beberapa tips. Menyadur laman Mayo Clinic, berikut beberapa cara menyembuhkan sakit kepala terus-menerus yang dapat dilakukan.
1. Perbanyak minum air putih
Cara menyembuhkan sakit kepala terus-menerus yang dapat dilakukan adalah perbanyak minum air putih. Dengan mengonsumsi air putih, sakit kepala yang dirasakan dapat berkurang sedikit demi sedikit.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya mengurangi sakit kepala, air putih juga bisa mencegah terjadinya dehidrasi. Sebagai informasi, dehidrasi adalah kondisi ketika cairan tubuh yang masuk lebih sedikit dibandingkan dengan cairan tubuh yang keluar.
2. Tidur yang cukup
Menurut laman Healthline, kurang tidur dapat mengganggu kesehatan dan menimbulkan sakit kepala. Sebagai informasi, waktu tidur yang normal adalah 8 jam. Apabila Anda tidur kurang dari waktu yang disarankan, kondisi tersebut bisa memicu munculnya sakit kepala.
Oleh karena itu, perbaiki pola tidur untuk terhindar dan menyembuhkan sakit kepala. Dikutip dari laman National Sleep Foundation, jam tidur normal untuk orang dewasa mulai pukul 20.00 hingga 24.00.
3. Mengonsumsi obat-obatan
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, sakit kepala dapat disembuhkan dengan mengonsumsi beberapa obat-obatan. Berikut ada beberapa jenis obat untuk mengatasi sakit kepala, seperti yang dikutip dari laman WebMD.
ADVERTISEMENT
4. Melakukan pijat kepala
Menyadur laman American Migraine Foundation, sakit kepala dapat diobati dengan melakukan pijat kepala, mulai dari memijat area kepala, leher, serta pelipis. Pijat untuk sakit kepala dapat dilakukan dengan menggunakan jari telunjuk atau ibu jari.
Jangan lupa untuk memberikan pijatan ringan selama beberapa detik dan ulangi kembali sampai rasa sakit berkurang. Selain pijat kepala, ada juga beberapa jenis terapi lainnya yang dapat dilakukan, di antaranya:
ADVERTISEMENT
5. Menggunakan kompres dingin
Kompres dingin dapat digunakan untuk mengurangi gejala sakit kepala. Tempelkan kompresan dingin tersebut di daerah leher atau kepala. Dengan begitu, peradangan dapat berkurang, memperlambat konduksi saraf, dan menyempitkan pembuluh darah.
Penyebab Sering Sakit Kepala Terus-menerus
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, sakit kepala bisa terjadi karena beberapa sebab dan terbagi menjadi dua macam, yakni sakit kepala primer dan sekunder. Menyadur laman National Health Service, berikut penjelasannya:
ADVERTISEMENT
1. Sakit kepala primer
Sakit kepala primer adalah sakit kepala yang tidak memiliki penyebab lain di baliknya. Kondisi ini murni disebabkan oleh adanya masalah pada struktur di kepala hingga terlalu sensitif terhadap rasa sakit. Berikut beberapa contoh sakit kepala primer:
2. Sakit kepala sekunder
Sakit kepala sekunder ini biasanya disebabkan oleh aktifnya saraf rasa sakit di bagian kepala akibat adanya suatu penyakit. Adapun beberapa contoh sakit kepala sekunder yang perlu diketahui:
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
(JA)