5 Ciri-Ciri Penyakit Maag yang Sudah Parah dan Perlu Ditangani

Konten Media Partner
30 November 2022 13:08 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Apa saja ciri-ciri penyakit maag yang sudah parah? Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Apa saja ciri-ciri penyakit maag yang sudah parah? Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Ada banyak ciri-ciri penyakit maag yang sudah parah dan perlu ditangani secepat mungkin. Penyakit ini terjadi karena lapisan lendir yang ada di dalam lambung mengalami peradangan akibat pola makan yang tidak sehat, tingkat stres yang tinggi, hingga penggunaan obat tertentu.
ADVERTISEMENT
Guna mengatasinya, pengidap maag disarankan untuk melakukan beberapa hal, seperti makan dalam porsi kecil, membatasi konsumsi makanan pedas, hindari mengonsumsi minuman bersoda, kafein, dan alkohol.
Ingin tahu lebih lengkap apa saja ciri-ciri penyakit maag yang sudah parah? Simak informasinya pada artikel di bawah ini.

Ciri-Ciri Penyakit Maag yang Sudah Parah

Anemia jadi ciri-ciri penyakit maag yang sudah parah. Foto: Unsplash
Penyakit maag yang sudah parah akan menunjukkan gejala serius. Hal ini terjadi karena beberapa komplikasi yang terjadi, mulai dari tukak lambung, anemia, tumor, polip, hingga kanker. Apabila dibiarkan begitu saja, penyakit maag ini bisa membahayakan kondisi tubuh.
Lantas, apa saja ciri-ciri penyakit maag yang sudah parah? Menyadur laman Emedicine Health, berikut informasinya.

1. Muntah darah

Penyakit maag yang sudah parah biasa ditandai dengan muntah darah. Kondisi ini terjadi karena lambung mengalami infeksi yang serius dan dinding lambung mengalami peradangan. Tidak hanya itu, asam lambung yang naik ke kerongkongan berpotensi membuat iritasi berkepanjangan.
ADVERTISEMENT

2. Sakit perut

Maag berhubungan erat dengan organ yang ada di area perut. Maka itu, jangan heran apabila penyakit maag umumnya ditandai dengan sakit di area perut. Rasa sakit ini sendiri terjadi di sekitar pusar hingga di bawah tulang dada.
Umumnya sakit perut ini terjadi karena tidak adanya makanan di lain di dalam perut. Itu sebabnya, rasa sakit jadi lebih sering terjadi di malam hari atau di pagi hari.

3. Warna feses hitam

Ciri-ciri penyakit maag yang sudah parah juga dapat ditandai dengan warna feses yang berubah. Sebagai informasi, feses yang normal adalah berwarna kuning atau kecoklatan.
Apabila berubah menjadi kehitaman, itu menandakan bahwa terjadi pendarahan di saluran pencernaan, seperti kerongkongan, perut, hingga usus kecil.

4. Anemia berkepanjangan

Anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah. Kondisi anemia ini dapat terjadi pada seseorang yang mengidap penyakit maag cukup parah.
ADVERTISEMENT
Maka itu, kebanyakan pengidap maag mudah mengalami kelelahan, tidak memiliki energi, memiliki kulit yang pucat, hingga jantung berdetak lebih cepat.

5. Berat badan turun

Menyadur laman Medical News Today, pengidap maag kerap kehilangan nafsu makan. Hal ini karena pengidapnya kesulitan untuk menelan makanan akibat adanya infeksi. Kehilangan nafsu makan ini yang membuat kebanyakan pengidapnya mengalami penurunan berat badan yang cukup signifikan.

Cara Mengatasi Maag agar Tidak Kambuh Lagi

Mengonsumsi makanan sehat bisa dijadikan sebagai cara mengatasi maag. Foto: Unsplash
Maag termasuk penyakit yang perlu mendapatkan penanganan secepat mungkin. Itu sebabnya, penting untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi maag agar tidak kambuh lagi. Menurut laman Very Well Health, berikut informasinya.

1. Sedikit makan tapi sering

Mengatasi maag agar tidak kambuh dapat diatasi dengan menghindari makan dalam porsi besar, melainkan coba untuk makan dengan porsi kecil, tetapi sering, yakni 5-6 kali setiap harinya.
ADVERTISEMENT
Perlu diketahui, asam lambung akan diproduksi setiap kali makan. Jadi, ketika pengidap maaf mengonsumsi makanan dalam porsi yang besar, hal ini bisa menyebabkan asam lambung yang dihasilkan tubuh semakin makan. Jumlah asam lambung ini yang menyebabkan iritasi.

2. Mengonsumsi makanan sehat

Cara lain yang dapat dilakukan adalah mengonsumsi makanan sehat, berikut beberapa makanan yang disarankan:
ADVERTISEMENT

3. Hindari makanan pedas, asam, dan berlemak

Mengonsumsi makanan sehat tidak cukup apabila tidak diikuti dengan menghindari makanan pedas, asam, dan berlemak. Laman Mayo Clinic menyebutkan bahwa makanan pedas mengandung capsaicin. Zat ini yang dapat mengiritasi lapisan perut, sehingga gejala maag semakin memburuk.

4. Rutin mengonsumsi obat maag

Maag bisa terjadi kapan pun dan secara tiba-tiba. Itu sebabnya pengidap maag harus siap sedia membawa obat maagnya. Pilihan obat maag yang tersedia cukup beragam, mulai dari obat antasida, H2 blocker, hingga PPI (proton pump inhibitors).
Namun, perlu diingat bahwa obat maag ini tidak disarankan dikonsumsi oleh ibu hamil, menyusui, pasien penyakit ginjal, penyakit hati, hingga hipertensi. Obat-obat ini dapat dikonsumsi apabila sudah melewati konsultasi dengan dokter.
Artikel ini telah direview oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
ADVERTISEMENT
(JA)